Pola Tidur Sehat Menurut Kesehatan 7-8 Jam Sehari, Adakah Dalilnya Dalam Islam?

darulmaarif.net – Indramayu, 07 Februari 2023 | 10.00 WIB

Tidur seringkali dianggap sebagai kegiatan yang tidak produktif dan membuang-buang waktu. padahal, jika dalam porsi yang cukup, tidur dapat memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh. Untuk itu pembahasan mengenai penerapan pola hidup sehat, tidak pernah bisa lepas dari pembahasan mengenai pentingnya menjaga pola tidur.

Mengutip laman kemenkes.go.id, dengan menjalankan pola tidur yang baik, fungsi tubuh seseorang akan berjalan dengan baik, sehingga dapat mudah terhindar dari beberapa penyakit seperti stres, diabetes, hingga penyakit jantung. Melihat kondisi tersebut, maka penting bagi kita untuk dapat mengetahui berapa waktu yang cukup untuk seseorang bisa mendapatkan pola tidur yang sehat.

Sedangkan pola tidur terbaik orang dewasa usia 18-40 tahun adalah 7-8 jam setiap hari. Orang-orang seringkali hanya tidur selama 4 hingga 5 jam. Meskipun tetap terlihat kuat, penelitian terbaru menunjukkan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan perubahan yang signifikan pada tubuh. Perubahan ini juga dapat meningkatkan risiko kesehatan yang serius seperti obesitas, penyakit, hingga kematian dini.

Lantas, adakah dalil dalam kitab kuning yang menunjukkan bahwa pola tidur yang sehat bagi orang dewasa itu 7-8 jam setiap hari?

Dalam kitab at-Tibb juga seperti itu, lihat kitab Ar-Rohmah fit-Tibb wal-Hikmah, Imam Jalaluddin As-Syuyuthi halaman 20:

والقدر الاصلاح من النوم ست ساعات من الليل اوثمان وفي النهار ولو ساعة القيلولة ولو لحظة فان فيها اعانة علي قيام الثلث الباقي من الليل كما ان في السحور اعانة علي الصوم

Artinya: “Ukuran paling baik dari tidur adalah 6 atau 8 jam di malam hari, dan di siang hari walaupun sebentar di waktu qoilulah, karena dengan tidur sebentar di siang hari bisa menolong bangun pada sepetiga akhir di malam hari sebagaimana sahur bisa menolong orang untuk berpuasa.”

Dalam kitab Bidayatul Hidayah karya Imam Al-Ghozaly halaman 9 dijelaskan:

واعلم أن الليل والنهار أربع وعشرون ساعة، فلا يكن نومك بالليل والنهار أكثر من ثماني ساعات، فيكفيك إن عشت مثلا ستين سنة أن تضيع منها عشرين سنة وهو ثلث عمرك.

Artinya: “Dan ketahuilah bahwa sehari semalam itu ada 24 jam maka tidurmu di malam dan siang hari jangan lebih dari 8 jam, maka cukuplah bagimu jika seumpama kamu hidup 60 tahun, kamu menyia-nyiakan umurmu sebanyak 20 tahun, yaitu sepertiga umurmu.”

Itulah penjelasan singkat mengenai pola tidur yang baik untuk kesehatan tubuh. Baik dalam ilmu kedokteran maupun dalam kitab kuning, kesimpulannya adalah pola tidur terbaik adalah 6-8 jam sehari.

Adapun jika tidur melebihi 8 jam sehari, justru akan menimbulkan penyakit lain. Kurang tidur dapat menyebabkan gangguan kesehatan, mendatangkan berbagai penyakit dalam tubuh, hingga mengeraskan hati, begitu juga ketika seseorang terlalu banyak tidur.

Menurut Syekh Nawawi Al-Bantani, Ibrahim al-Nakha’iy berkata:

إنما هلك من هلك قبلكم بثلاث خصال: بفضول الكلام, وفضول الطعام, وفضول المنام.

Artinya: “Penyebab rusaknya orang-orang sebelum kalian ada tiga hal, yaitu karena terlalu banyak bicara, terlalu banyak makan, dan terlalu banyak tidur.”

Dalam penjelasan lain, Rosululloh Saw selalu mengkhawatirkan akan menjangkitnya penyakit tersebut (banyak tidur) kepada umatnya.

أخشى ما خشيتُ على أمتى: كَبِرُ البطنِ, ومُداوَمَةُ النوم والكسَلُ وضَعْفُ اليقيــنِ

Artinya: “Hal-hal yang paling aku khawatirkan melanda umatku ialah besar perut, banyak tidur, pemalas, dan lemah keyakinan.” (H.R Daruquthni dari Sahabat Jabir)

Semoga bermanfaat. Wallohu a’lam.