Kegiatan Rutin Ziarah Kubur Santri Pondok Pesantren Darul Ma’arif Setiap Sore Jum’at

darulmaarif.net – Indramayu, 02 Februari 2024 | 08.00 WIB

Tradisi ziarah kubur telah menjadi bagian penting dari kehidupan umat Islam di Nusantara. Bahkan ada sekelompok orang yang mentahbiskan diri sebagai ‘Sarjana Kuburan’ (Sarkub). Istilah ini dilekatkan pada seorang individu, atau sekelompok orang yang menjadikan aktivitas rutin untuk berkunjung, berziarah dan sekaligus melakukan aktivitas bermunajat kepada Alloh, sembari bertawassul kepada para para Wali atau orang-orang Sholeh, atau tokoh-tokoh besar dalam sejarah yang dikenal suatu masyarakat.

Bagi masyarakat Islam Indonesia, khususnya yang berafiliasi sebagai warga Nahdliyyin (Pengikut aorganisasi Nahdlatul Ulama), Ziarah kubur merupakan tradisi yang biasa dan amat di anjurkan. Anjuran Ziarah Kubur sebagaimana Hadist Rosululloh Saw:

كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَزُورُوهَا

Artinya: “Dahulu saya melarang kalian berziarah kubur, tapi (sekarang) berziarahlah kalian.” (HR. Imam Muslim)

Dalam riwayat lain, Baginda Nabi tidak hanya memerintahkan ziarah kubur, tapi beliau juga menjelaskan manfaat-manfaat dalam melaksanakan ziarah kubur. Hal ini seperti yang dijelaskan dalam hadits berikut:

كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ أَلَا فَزُورُوهَا، فَإِنَّهُ يُرِقُّ الْقَلْبَ، وَتُدْمِعُ الْعَيْنَ، وَتُذَكِّرُ الْآخِرَةَ، وَلَا تَقُولُوا هُجْرً

Artinya: “Dahulu saya melarang kalian berziarah kubur, tapi (sekarang) berziarahlah kalian, sesungguhnya ziarah kubur dapat melunakkan hati, menitikkan (air) mata, mengingatkan pada akhirat, dan janganlah kalian berkata buruk (pada saat ziarah). (HR. Imam Al-Hakim)

Melalui landasan tersebut, Pondok Pesantren Darul Ma’arif Kaplongan Indramayu memiliki kegitaan rutin Ziarah Kubur setiap hari sore jum’at.

Kegiatan rutin ziarah kubur tiap sore jum’at ini dalam rangka menyambangi makbaroh Kyai Arsyad Kaplongan atau yang akrab disebut Buyut Arsyad. Buyut Arsyad merupakan salah satu pahlawan Nasional Indramayu sekaligus buyut dari Pembina Yayasan Darul Ma’arif, H. Dedi Wahidi. Para santri Pondok Pesantren Darul Ma’arif Kaplongan Indramayu rutinan ziarah kubur dalam rangka tabarrukan sekaligus meminta berkah melalui washilah Ulama dan Para Wali, bil khusus dalam hal ini Buyut Arsyad. Dengan rutin ziarah kubur ini juga semoga menjadi pengingat para santri untuk tidak melupakan jasa orang-orang terdahulu.

Adapun pelaksanaan ziarah kubur rutin ini hanya dilakukan santri putra saja, tidak dilakukan oleh santri putri. Sedangkan santri putri memiliki kegiatan lain di pondok di sore jum’at. Agenda ziarah kubur rutin ini juga dilaksanakan dengan sistem rolling, artinya ziarah kubur rutin setiap sore jum’at dilakukan sebagian santri karena kapasitas tempat yang tidak memadai jika dilaksanakan secara kubro oleh seluruh santri Pondok Pesantren Darul Ma’arif Kaplongan Indramayu.

Ziarah Kubur yang dipimpin bergiliran oleh Ustadz Moh. Syamsuri, Ustadz. Juedi dan Ustadz Moh. Syafiq yang dilakukan secara rutin tiap sore juma’at ini juga memiliki nilai-nilai yang positif bagi semua santri.

Nilai-nilai tersebut diantaranya lewat aktivitas bertawassul, membaca tahlil, dan berdoa di tempat ziarah, seorang peziarah kubur akan membangun komunikasi spiritual, semacam upaya membangun garis antara narasi dengan spirit positif yang berasal dari ruang-waktu masa lalu. Dari para Wali dan orang Sholeh yang dimakamkan di tempat itu.

Dengan ziarah kubur, spirit dan inspirasi dari para Wali atau orang-orang Sholeh dari masa lalu, akan terinternalisasi dengan perlahan kepada para santri saat berziarah makam kubur. Spirit dan inspirasi menjadi bagian hidupnya di masa kini, dan akan terwujud dalam bentuk narasi serta gerakan sosial yang akan terwarisi dari generasi ke generasi.

Ustadz Moh. Syamsuri menjelaskan bahwa pentingnya ketika para santri berziarah kubur ke makam para wali atau orang-orang Sholeh adalah kita selalu di ingatkan akan sejarah dari perjuangan dan amal baik ahli kubur semasa hidupnya.

“Kira-kira amalan apa yang sudah beliau lakukan? Betapa kuatnya menjaga keistiqomahan para Wali dan orang-orang Sholeh berlaku kebaikan hingga sampai wafatnya masih banyak yang mendoakan bahkan tidak sedikit yang mengharap keberkahan,” kata Syam, panggilan akrab Ustadz Syamsuri kepada Tim Literasi Pontren Darul Ma’arif.

Menurutnya, dengan berziarah kubur dan mengingat kembali sejarah perjuangan para Wali dan orang-orang Sholeh tentunya dapat dijadikan renungan mendalam untuk bisa kita teladani dalam kehidupan sehari-hari.

Ziarah Kubur sesungguhnya adalah membangun dimensi horison, garis lurus yang menyambungkan ruang dan waktu. Ruang dan waktu yang terletak di masa lalu, direpresentasikan oleh para santri yang telah ‘menenggelamkan’ diri dalam spirit dan nilai yang dikembangkan oleh para Wali dan orang-orang Sholeh yang akan dibawa terus ke masa depan melalui aktivitas membangun peradaban seperti pendidikan atau gerakan sosial di masyarakat.

Semoga bermanfaat.