darulmaarif.net – Indramayu, 13 Januari 2023 | 08.00 WIB
Dalam kitab Al-Ahaditsul Musytahirotu Fii Fadli Sholati ‘Alan-Nabiyyi Saw Juz 3/249, diriwayatkan oleh Imam Al-Baihaqi dalam kitab Sunanil Kubro:
رواه البيهقي في الكبرى بإسناده (3/249) عن مكحول عن أبي أمامة رضي الله عنه قال قال رسول الله – صلى الله عليه وسلم – أكثروا علي من الصلاة في كل يوم جمعة فإن صلاة أمتي تعرض علي في كل يوم جمعة فمن كان أكثرهم علي صلاة كان أقربهم مني منزلة.
“Perbanyaklah bersholawat kepadaku pada setiap Jum’at. Karena sholawat ummatku akan diperlihatkan padaku pada setiap Jum’at. Barangsiapa yang banyak bersholawat kepadaku, dialah yang paling dekat denganku pada hari kiamat nanti.” (HR. Imam Baihaqi)
Diantara ibadah yang paling ringan, namun mampu memperoleh pahala yang besar adalah bersholawat kepada Nabi Muhammad Saw. Selain memperoleh pahala yang berlimpah, dengan bersholawat menjadi wujud cinta kita kepada Rosululloh Saw dan Alloh Swt.
Terlebih, kita membaca sholawat kepada nabi setiap hari Jum’at. Bersholawat kepada Nabi merupakan wujud ekspresi cinta dan rindu kepada kepada nya.
Salah satu keutamaan shalawat bagi orang yang membacanya adalah setiap satu sholawat yang dibaca akan dibalas dengan sepuluh sholawat oleh Alloh Swt. Ini berdasarkan hadits Rosululloh Saw yang menyatakan:
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرَ صَلَوَاتٍ
Artinya: “Barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali maka Alloh bersholawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Imam An-Nasai)
Dalam berbagai literatur kitab kuning, dapat didapati penjelasan bahwa ketika Alloh bersholawat kepada Baginda Rosululloh Saw itu berarti Alloh memberikan rahmat dan juga pujian bagi beliau dengan disertai pengagungan dan pemuliaan. Sedangkan sholawat yang dibacakan kepada nabi oleh para malaikat dan orang-orang mukmin bermakna permohonan doa kepada Alloh agar rahmat dan pujian yang disertai pengagungan dan pemuliaan itu tetap terus dilimpahkan Alloh kepada Baginda Rasulullah.
Dari penjelasan singkat di atas lahir satu pertanyaan, apa makna shalawatnya Alloh kepada orang yang membaca sholawat kepada Rolululloh? Apakah dengan sholawat itu Alloh juga mengagungkan dan memuliakan orang yang bershalawat sebagaimana Allaloh mengagungkan dan memuliakan Rosululloh?
Qadli ‘Iyadl sebagaimana dikutip oleh Sirojuddin Al-Husaini di dalam kitab As-Shalâtu ‘alan Nabiyyi Shollallohu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bahwa makna bershalawatnya Alloh kepada orang yang bershalawat kepada Nabi adalah Alloh merahmati dan melipatgandakan pahala orang tersebut. Sholawatnya Alloh yang secara dzohir berupa ucapan juga diperdengarkan kepada para malaikat sebagai bentuk pengagungan dan pemuliaan kepada orang tersebut. Ini sebagaimana firman Allah dalam sebuah hadits Qudsi:
وان ذكرني في ملأ ذكرته في ملأ خير منه
Artinya: “Bila hamba-Ku mengingat-Ku pada sebuah perkumpulan maka Aku mengingatnya pada perkumpulan yang lebih baik dari perkumpulan itu.” (Abdulloh Sirajudin Al-Husaini, As-Shalâtu ‘alan Nabiyyi Shallallâhu ‘Alaihi wa Sallam, [Damaskus: Maktabah Darul Falah, 1990], hal. 100)
Lebih lanjut, Al-Husaini menuturkan besarnya pahala dan berlipatgandanya sholawat yang diberikan Alloh kepada orang yang bershalolawat kepada Nabi di dalamnya ada pemberitahuan Alloh betapa Alloh sangat memuliakan kekasih-Nya yakni Baginda Nabi Muhammad shallallâhu ‘alaihi wa sallam. Dengan pahala yang besar itu pula Alloh mewartakan keutamaan beliau dibanding para nabi dan rasul yang lain.
Ada sebuah kisah yang menunjukkan alasan di atas. Satu hari sahabat Abdurrahman bin Auf membuntuti Rosululloh yang sedang keluar rumah. Beliau memasuki sebuah kebun kurma dan tiba-tiba beliau bersujud lama sekali. Melihat lamanya sujud Rosulullah sampai-sampai Abdurrahman bin Auf yang sedari tadi mengikutinya merasa khawatir kalau-kalau Alloh telah mewafatkan beliau. Namun ia merasa lega ketika kemudian Rosulullah bangkit dari sujudnya.
Ketika Abdurrahman bin Auf mengutarakan kekhawatirannya, Rosululloh menjelaskan bahwa baru saja malaikat Jibril datang dan menyampaikan bahwa Alloh berfirman: “Barangsiapa yang bersholawat kepadamu maka aku (Alloh) bersholawat kepadanya, dan barangsiapa yang bersalam kepadamu maka aku (Alloh) bersalam kepadanya.”
Mendengar berita dari malaikat Jibril ini Rosululloh kemudian bersujud dalam waktu yang lama sebagai rasa syukur atas pemuliaan Alloh terhadap dirinya dengan cara memberikan pahala yang banyak terhadap orang yang bersholawat kepadanya.
Sebuah ilustrasi kecil tentang hal ini. Bila ada seorang tetangga yang begitu menghormati dan mengasihi anak Anda yang sangat Anda sayangi, apa yang akan Anda lakukan kepada tetangga tersebut? Tentunya Anda akan sangat berterima kasih dan memberikan rasa hormat yang besar terhadap tetangga tersebut.
Kiranya demikian pula dengan Alloh Swt. Ketika kekasih-Nya dimuliakan dengan sholawat, Ia balas pembacanya dengan sholawat yang lebih banyak dan lebih agung demi memuliakan sang kekasih dan orang yang mengagungkannya.
Semoga bermanfaat. Wallohu a’lam.