darulmaarif.net – Indramayu, 11 Februari 2025 | 10.00 WIB
Kunjungan studi kampus ke Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung, khususnya ke Fakultas Syariah & Hukum (FSH), menjadi momen berharga bagi para santri Pondok Pesantren Darul Ma’arif Kaplongan yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi. Dalam acara tersebut, berbagai informasi penting terkait akademik, administrasi, serta prospek karier di bidang hukum dan syariah disampaikan secara mendalam.
Keunggulan Akademik dan Peluang Beasiswa
Fakultas Syariah & Hukum UIN Bandung menawarkan enam program studi unggulan, yaitu:
- Hukum Keluarga Islam (HKI)
- Hukum Islam Syariah (HIS)
- Hukum Tata Negara (HTN)
- Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH)
- Hukum Pidana Islam (HPI)
- (Satu program studi lainnya sedang dalam tahap pengembangan)
Dengan akreditasi A (Unggul), fakultas ini menjamin kualitas pendidikan yang kompetitif bagi para mahasiswanya. Santri yang berminat masuk ke FSH bisa memilih jalur seleksi, seperti SNBP (berbasis prestasi), SNBT (berbasis tes), SPAN-PTKIN, dan jalur mandiri.
Bagi calon mahasiswa yang membutuhkan bantuan finansial, tersedia berbagai program beasiswa, di antaranya:
- KIP Kuliah, diberikan bagi mahasiswa berprestasi dari keluarga kurang mampu. Mahasiswa harus diterima terlebih dahulu di UIN, lalu baru bisa mengajukan beasiswa ini.
- Beasiswa dari lembaga independen, seperti Bank Indonesia (BI), BAZNAS, serta berbagai program dari lembaga filantropi.
- Beasiswa khusus tahfidz Qur’an, tersedia bagi penghafal 30 Juz serta yang memiliki kemampuan Qiroatul Kutub (membaca kitab kuning dengan lancar dan memahami maknanya).
Selain itu, mahasiswa juga bisa memanfaatkan bantuan biaya pendidikan dari berbagai sumber yang informasinya dapat diakses melalui website resmi Kementerian Agama dan UIN Bandung.
Sistem Biaya Kuliah dan Jalur Mandiri
Biaya kuliah di UIN Bandung menggunakan sistem Uang Kuliah Tunggal (UKT), yang besarannya disesuaikan dengan kondisi ekonomi keluarga mahasiswa. UKT dikategorikan dari level 1 (paling rendah) hingga level 7 (paling tinggi), ditentukan berdasarkan pekerjaan orang tua, daya listrik rumah, dan faktor ekonomi lainnya.
Bagi calon mahasiswa yang ingin masuk melalui jalur mandiri, tersedia beberapa skema penerimaan:
- Tes Computer-Based Test (CBT)
- Jalur prestasi, mencakup prestasi akademik dan non-akademik, seperti olahraga, PMR, Paskibra, OSIS, serta kejuaraan minimal tingkat kabupaten.
- Jalur khusus tahfidz Qur’an, dengan minimal hafalan 10 Juz Mutqin.
Prospek Karier: Dari Hakim hingga Ahli Ijtihad
Salah satu poin yang menarik perhatian dalam sesi dialog adalah pertanyaan tentang prospek karier bagi lulusan Fakultas Syariah & Hukum. Para narasumber menekankan bahwa lulusan FSH memiliki peluang luas di berbagai sektor, baik di pemerintahan maupun swasta. Beberapa di antaranya adalah:
- Hakim dan Jaksa, bagi yang tertarik dengan peradilan dan sistem hukum.
- Pengacara, profesi dengan potensi pendapatan tanpa batas.
- Ahli hukum di DPR, untuk mereka yang ingin terlibat dalam pembuatan regulasi nasional.
- Ahli fatwa dan ulama ijtihad, yang berperan dalam Majelis Ulama Indonesia (MUI), Bahtsul Masa’il, serta lembaga syariah lainnya.
- Ekonom perbankan syariah, yang bertanggung jawab dalam regulasi keuangan berbasis Islam.
Salah satu pernyataan humoris dari narasumber yang disambut tawa peserta adalah, “Ingat, apa pun profesinya, asal jangan jadi terdakwa!” Sebuah sindiran cerdas yang menegaskan pentingnya menjaga integritas dalam berkarier.
Dalam sesi tanya jawab, beberapa siswi aktif mengajukan pertanyaan terkait jalur masuk dan peluang beasiswa di Fakultas Syariah & Hukum UIN Bandung. Salah satunya adalah Hasni, siswi kelas XII-MIA 2, yang bertanya, “Untuk jalur SNBP, ada program studi apa saja yang tersedia di UIN?” Pertanyaan ini dijawab dengan jelas oleh narasumber bahwa di UIN, jalur SNBP hanya tersedia untuk Prodi Ilmu Hukum, sementara jalur lainnya, seperti SPAN dan Mandiri, bisa digunakan untuk semua program studi di FSH.
Sementara itu, Fathia, juga dari kelas XII-MIA 2, menunjukkan ketertarikannya pada program beasiswa khusus penghafal Al-Qur’an. “Apakah ada beasiswa khusus bagi tahfidz?” tanyanya. Narasumber menjelaskan bahwa UIN Bandung memang menyediakan jalur beasiswa khusus bagi penghafal 30 Juz serta bagi mereka yang memiliki keahlian Qiroatul Kutub, yaitu kemampuan membaca dan memahami kitab kuning dengan baik.
Di sisi lain, Ustadzah Febryna Pratiwi, salah satu pembimbing dalam studi kampus ini, mengajukan pertanyaan yang lebih strategis mengenai prospek lulusan Fakultas Syariah & Hukum. “Bagaimana gambaran prospek kerja bagi mahasiswa di fakultas ini?” Narasumber pun memberikan jawaban komprehensif, menekankan bahwa lulusan FSH memiliki peluang besar di berbagai bidang, seperti hakim, jaksa, pengacara, ahli fatwa di MUI, hingga ekonom perbankan syariah. Dengan nada bercanda, ia menambahkan, “Ingat, apa pun profesinya, asal jangan jadi terdakwa!” yang disambut tawa oleh seluruh peserta.
Pertanyaan-pertanyaan ini menunjukkan antusiasme tinggi dari para peserta studi kampus dalam memahami jalur pendidikan dan peluang karier di bidang hukum Islam.
Kesimpulan: Pilihan Masa Depan Ada di Tangan Santri
Kunjungan santri SMA NU Kaplongan Indramayu ini merupakan rangkaian dari kegiatan yang disupport oleh BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) sebagai wujud dari kepedulian BAZNAS terhadap pendidikan santri. Kunjungan ini menjadi momentum berharga bagi para santri dalam menentukan arah pendidikan mereka. Salah satu pesan penting yang disampaikan adalah, memilih perguruan tinggi bukan sekadar mengikuti arus, melainkan harus mempertimbangkan hati nurani, prospek masa depan, serta kesiapan diri untuk menghadapi tantangan di dunia akademik dan profesional.
Bagi yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai pendaftaran santri baru SMA NU Kaplongan, dapat mengakses informasi resmi melalui Instagram @pontrendarulmaarif atau situs web Pondok Pesantren Darul Ma’arif Kaplongan di darulmaarif.net.
Semoga bermanfaat.