Sering Lupa Hafalan? Ini Amalan Ala Santri Agar Mudah Menghafal Dan Tidak Cepat Lupa

darulmaarif.net – Indramayu, 17 Mei 2023 | 08.00 WIB

Para santri di pondok pesantren dan para penuntut ilmu dimanapun tempatnya tentu saja kadang dituntut untuk menghafal oleh gurunya beberapa pelajaran tertentu. Apalagi di pondok pesantren, hafalan seperti nadzhoman nahwu shorf sepertinya sudah menjadi makanan pokok sehari-hari santri, selain hafalan Qur’an dan hadits-hadits pilihan.

Namun, mereka sering kesulitan dalam melakukannya. Sehingga dibutuhkan tips agar mudah mengajak serta hafalan tidak cepat lupa.

Untuk mendapatkan ilmu atau wawasan supaya mudah menghafal dan tidak mudah lupa adalah jalan yang harus santri tempuh untuk mudah menangkap pelajaran dari teori pembelajaaran baik itu dari hasil mendengarkan ataupun dari hasil membaca kitab untuk bisa dicerna ke dalam sanubari secara komprehensif

Didalam kitab Durrotu al-Nashihin terdapat keterangan sebagai berikut:

من اراد أن يحفظ العلم فعليه ان يلازم خمس خصال: الأولى صلاة الليل ولوركعتين , والثانية دوام الوضوء , ولثالثة التقوى في السر والعلانية , والرابعة ان يأكل للتقوى لاللشهوات , والخامسة السواك

Artinya: “Barangsiapa yang ingin menghafal ilmu, maka ia mesti melakukan lima perkara : pertama , sholat malam (Tahajjud) walaupun hanya dua roka’at, kedua terus menerus punya wudhu’ (menjaga wudhu’l’),ketiga bertaqwa kepada Alloh, baik ditempat sepi maupun ditempat yang ramai. Ke-empat, makan untuk meningkatkan ketaqwaan, bukan karena mengikuti hawa nafsu. Kelima, rajin bersiwak.” (Kitab Durrotun-Nashihin halaman 15).

Dan di dalam kitab Ta’limul Muta’allim terdapat keterangan sebagai berikut :

وأقوى أسباب الحفظ: الجد والماظبة وتقليل الغذاء وصلاة الليل , وقراءة القرآن من اسباب الحفظ , قيل : ليس شيء أزيد للحفظ من قراءة القرآن نظرا

Artinya: “Dan adapun sebab-sebab yang paling utama untuk kuat hafalan ialah bersungguh-sungguh, ulet, tidak banyak makan, dan shalat malam. Adapun membaca al-Qur’an, termasuk penyebab kuat hafalan. Ada Ulama yang berkata: tidak ada sesuatupun yang lebih menambah kuatnya hafalan dari pada membaca al-Qur’an sambil melihat al-Qur’an.” (Kitab Ta’limul Muta’allim, halaman 54).

Dari penjelasan di atas dapat dipetik kesimpulan bahwa jika seseorang ingin kuat hafalan, maka ia harus melakukan hal-hal berikut ini :

  1. Rajin sholat tahajjud, sekalipun hanya dua raka’at. Setelah shalat tahajjud lalu berdo’a, memohon kepada Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang supaya dikuatkan hafalan.
  2. Terus – menerus punya wudhu’. Kalau batal segera berwudhu’ lagi.
  3. Apabila makan hendaklah diniatkan untuk lebih semangat dalam beribadah, bukan karena dorongan hawa nafsu semata.
  4. Rajin bersiwak (membersihkan/menggosok gigi).
  5. Serius dan ulet dalam menghafal, tidak cepat jemu.
  6. Jangan terlalu banyak makan, bahkan lebih baik lagi kalau sering berpuasa, terutama hari senin dan kamis.
  7. Rajin membaca al-Qur’an sambil melihat al-Qur’an.
  8. Selalu bertaqwa kepada Alloh dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, baik ditempat ramai maupun ditempat sunyi.

Imam Syafi’i dalam salah satu gubahannya pernah berkata: “saya telah mengadukan kepada imam Waqi’, tentang buruknya hafalanku. Lalu beliau memberi nasihat kepada ku agar meninggalkan segala macam maksiat, karena bahwasanya hafal ilmu itu adalah karunia Alloh, dan karunia Allah itu tidak akan dihadiahkan kepada orang-orang yang berbuat maksiat”.

Menurut ahli psikologi: “Orang yang menghafal suatu ilmu harus berada dalam kondisi badan yang sehat sempurna sehingga saraf-saraf yang berada di otak dalam keadaan baik dan kuat”.

Dan yang tidak kalah penting untuk diperhatikan agar hafalan itu benar-benar kuat dan lengket diotak ialah sering mengulang-ngulang menghafalnya.
Ada pepatah dalam bahasa Arab yang mengatakan:

التكرار يفيد القرار

Artinya: “Mengulang-ulang itu dapat menjadikan kuat hafalan”.

Mengulang-ulang atau bahasa santri nya muthola’ah secara terus-menerus menjadi washilah dimudahkannya hafalan seseorang. Banyak santri yang sukses menerapkan metode ini, dengan syarat harus semangat dan pantang menyerah agar cepat hafal serta kuat hafalannya tidak mudah lupa.

Masih dalam Ta’limul Muta’allim, diterangkang tentang penyebab Lllupa sebagai berikut:

وأما ما يورث النسيان فهو: المعاصى وكثرة الذنوب والهموم والأحزان فى أمور الدنيا، وكثرة الإشتغال والعلائق، وقد ذكرنا أنه لا ينبغى للعاقل أن يهتم لأمر الدنيا لأنه يضر ولا ينفع، وهموم الدنيا لا تخلو عن الظلمة فى القلب، وهموم الآخرة لا تخلو عن النور فى القلب، ويظهر أثره فى الصلاة، فهم الدنيا يمنعه من الخيرات، وهم الآخرة يحمله عليه

Artinya: “Penyebab lupa adalah laku maksiat, banyak dosa, gila dan gelisah karena urusan dunia. Seperti telah kami kemukakan di atas, bahwa orang yang berakal itu jangan tergila-gila dengan perkara dunia, karena akan membahayakan dan sama sekali tidak ada manfaatnya. Gila dunia tak lepas dari akibat kegelapan hati, sedang gila akhirat tak lepas dari akibat hati bercahaya yang akan tersakan di kala sholat. Kegilaan dunia akan menghalangi berbuat kebajikan, tetapi kegilaan akhirat akan membawa kepada amal kebajikan.”
 
والإشتغال بالصلاة على الخشوع وتحصيل العلم ينفى الهم والحزن، كما قال الشيخ نصر بن الحسن المرغينانى فى قصيدة له:
استعن نصر بن الحسن فــــــــى كل علم يحتـزن
ذاك الذى ينفى الحــزن وما سواه باطل لا يؤتمن
 
Artinya: “Membuat dirinya terlena melakukan shalat dengan khusu dan mempelajari ilmu pengetahuan itu dapat menghilangkan kekacauan dalam hati, sebagaimana tersebut di dalam gubahan Syaikhul Islam Nasrhr Ibnul Hasan Al-Marghibani :
Mohonlah inayah, oh Nasr putra Al-Hasan
Untuk mencapai ilmu yang tersimpan
Hanya itu, yang bisa membuang duka
Selain itu, jangan percaya.”
 
والشيخ الإمام الأجل نجم الدين عمر بن محمد النسفى قال فى أم ولد له:
سلام على مـــــــــن تيمتنى بظرفـها ولمعة خــــــــدها ولمحة طرفها
سبتنى وأصبتنى فـــــــــــــتاة مليحة تحيرت الأوهام فى كـنه وصفها
فقلت: ذرينى واعذرينــــــــى فإننـى شغفت بتحصيل العلوم وكــشفها
ولى فى طلاب الفضل والعلم والتقى غنى عن غناء الغانيات وعرفها
 
Artinya: “Syaikhul Imam Najmuddin Umar bin Muhammad An-Nasafi dalam menyifati jariyah Ummi waladnya, tergubah beberapa bait sya’ir:
Salamku buat si dia, yang membuatku terpesona karena lembut tubuhnya
Halus pipinya dan giuran kerdipan matanya
Si cantik molek, diriku jadi tertahan, hatikupun tertawan
Hati kebingungan, bila bermaksud tuk menggambarkan
Aku berkata : tinggalkan daku, maafkan aku
Karena aku sibuk membuka jalan dan menuntut ilmu
Selama aku mencari utama dan taqwa
Tak perlu lagi, rayuan si cantik dan harum baunya.”
 
وأما أسباب نسيان العلم: فأكل الكزبرة الرطبة، والتفاح الحامض، والنظر إلى المصلوب، وقراءة الخط المكتوب على حجارة القبور، والمرور بين قطار الجمال، وإلقاء القمل الحي على الأرض، والحجامة على نقرة القفا، كلها يورث النسيان
 
Artinya: “Sebab-sebab yang membuat mudah lupa, yaitu makan ketumbar, buah apel masam, melihat salib, membaca tulisan pada kuburan, berjalan disela-sela unta terakit, membuang ke tanah kutu yang masih hidup, dan berbekam pada tengkuk kepala. Singkirkanlah itu semua, karena membuat orang jadi pelupa.”
 
Semoga bermanfaat. Wallohu a’lam.