darulmaarif.net – Indramayu, 26 November 2024 | 21.00 WIB
Hari Guru Nasional 2024 merupakan momentum berharga untuk merenungkan kembali peran fundamental guru dalam mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas. Tema yang diusung oleh Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, “Guru Hebat, Indonesia Kuat”, dan oleh Kementerian Agama, “Guru Berdaya, Indonesia Jaya”, semakin memotivasi semua elemen pendidikan, khususnya para guru, untuk menguasai ilmu pengetahuan sekaligus menanamkan akhlak mulia dalam proses belajar mengajar.
Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dunia pendidikan saat ini—seperti kekerasan terhadap anak, perundungan siswa, dan tindakan tidak etis oleh segelintir guru—refleksi terhadap etika pengajaran menjadi semakin penting. Dalam tradisi Islam, nilai-nilai etika dalam pendidikan memiliki posisi yang sangat sentral. KH Hasyim Asy’ari, dalam kitab monumental beliau, Adabul Alim wal Muta’allim, mengingatkan kita bahwa menjadi guru bukan hanya tentang mentransfer ilmu, tetapi juga membangun karakter dan akhlak generasi penerus yang akan memimpin bangsa ini.
Tujuan Pendidikan Islam menurut KH. M. Hasyim Asy’ari, salah satunya adalah menjadi insan purna yang bertujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
يرفع العلماء منكم درجات بما جمعوا من العلم و العمل
انّ العلماء هم الذين يخشون اللّه، والذين يخشون اللّه هم خير البريّة، فينتج أن العلماء يخشوهم خير البريّة. (محمد هاشم اشعري ,اداب العالم و المتعلم فيما يحتاج عليه المعلم في مقامات تعليمه ص. ١٢-١٣)
Artinya: “Para ulama di antara kamu akan diangkat derajatnya karena ilmu dan amal yang mereka kumpulkan. Ulama adalah orang-orang yang bertakwa (takut kepada Allah), dan orang-orang yang bertakwa adalah sebaik-baik makhluk, maka dari itu mereka takut pada sisi terbaik umat manusia.” (KH.Hasyim Asy’ari, Adab al-‘Alim wa al-Muta’allim, Hal. 12-13)
Sisi Pendidikan yang cukup menarik dalam konsep pendidikan KH. M. Hasyim Asy’ari adalah sikapnya yang sangat mementingkan ilmu dan pengajaran. Kekuatan pada hal ini terlihat pada penekanannya bahwa eksistensi Ulama, sebagai orang yang memiliki ilmu memiliki kedudukan yang tinggi.
Etika yang berlandaskan nilai-nilai keteladanan, keadilan, dan kasih sayang sebagaimana dirumuskan oleh KH Hasyim Asy’ari dapat menjadi landasan penting untuk membangun lingkungan pendidikan yang aman dan inklusif, di mana siswa merasa dihargai dan didukung dalam mencapai potensinya.
Pentingnya Pendidikan dalam Identitas Manusia
Salah satu perbedaan antara manusia dengan makhluk lain adalah kemampuan untuk mengejar dan memahami ilmu. Oleh karena itu, pendidikan bukan hanya menjadi aspek penting dalam kehidupan, tetapi juga merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas manusia. Hadlrotussyekh KH. M. Hasyim Asy’ari menekankan bahwa pendidikan adalah jalan untuk mencapai kemanusiaan sejati dan menyadarkan kita akan pencipta dan tujuan penciptaan itu sendiri.
Interaksi dalam Pendidikan
Dalam konteks pendidikan, terdapat interaksi dinamis antara pendidik dan peserta didik. Proses pendidikan bertujuan untuk memberikan pengetahuan, mengubah perilaku, dan meningkatkan kualitas individu. Setiap usaha dalam pendidikan bukan sekadar transfer ilmu, tetapi juga proses yang terencana dan berkesinambungan untuk membentuk kedewasaan peserta didik. Semua elemen ini saling terkait dalam suatu sistem pendidikan yang integral.
Semangat Refleksi pada Hari Guru Nasional 2024
Pada Hari Guru Nasional 2024 ini, semangat refleksi terhadap peran guru menjadi semakin relevan. Melalui pendidikan yang beretika dan berkualitas, kita berharap dapat menghadapi berbagai tantangan zaman dan mencetak generasi penerus yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki akhlak mulia. Ini merupakan tanggung jawab bersama, dan momentum ini mengingatkan kita akan pentingnya kolaborasi antara semua elemen pendidikan dalam melahirkan manusia yang utuh dan berkarakter.
20 Pedoman Etik Guru kepada Murid Menurut KH. Hasyim Asy’ari
KH. Hasyim Asy’ari memberikan pedoman etik yang mendasar untuk guru dalam mendidik murid. Berikut adalah 20 pedoman etika yang seharusnya dijunjung tinggi oleh para pendidik:
- Mendekatkan Diri kepada Allah (Muroqobah): Seorang guru harus selalu mendekatkan diri kepada Allah, karena sumber ilmu dan kekuatan berasal dari-Nya.
- Takut kepada Murka Allah (Khouf): Berhati-hati dalam setiap gerakan, perkataan, dan perbuatan, mengingat ilmu adalah amanah dari Allah.
- Bersikap Tenang (Sakinah): Seorang pendidik perlu tampil tenang dan tidak gegabah sebagai suri tauladan.
- Berhati-hati dalam Perkataan dan Perbuatan (Wara’): Edukasi harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian, karena lisan pendidik dapat menjadi teladan bagi siswa.
- Rendah Hati (Tawadhu’): Seorang pendidik harus menghindari sifat sombong, karena kesombongan hanya milik Allah.
- Khusyu’ kepada Allah: Menunjukkan sikap tenang namun tegas dalam mengajar.
- Berpedoman pada Hukum Allah: Dalam setiap keputusan, pendidik harus berorientasi pada hukum Allah, bukan pada ambisi pribadi.
- Menghindari Motif Duniawi dalam Ilmu: Pengetahuan tidak boleh dijadikan alat untuk meraih keuntungan duniawi.
- Menjaga Harga Diri: Seorang pendidik tidak boleh merasa rendah di hadapan yang berpangkat, tetapi harus mengenali nilai diri.
- Memiliki Sikap Zuhud: Mengambil dari dunia hanya untuk memenuhi kebutuhan pokok, tanpa tamak akan kesenangan dunia.
- Menghindari Tempat Fitnah: Jauhi situasi yang bisa menimbulkan syak wasangka dan berikan klarifikasi jika perlu.
- Menghidupkan Syiar Islam: Memelihara ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari, termasuk sholat berjama’ah.
- Menegakkan Sunnah Rasul dan Memerangi Bid’ah: Mengajak masyarakat mengamalkan sunnah dengan cara yang mudah dipahami.
- Menjaga Hal-hal yang Dianjurkan dalam Syari’at: Memperbanyak ibadah seperti membaca Al-Qur’an dan berdzikir.
- Berinteraksi dengan Akhlak Terpuji: Seorang pendidik harus ramah, sabar, dan tidak menyakiti hati orang lain.
- Menyucikan Jiwa dari Akhlak Tercela: Menghindari sifat-sifat buruk dan berusaha mengamalkan akhlak mulia.
- Menjadi Teladan: Pendidik harus menjadi panutan baik dalam perkataan maupun perbuatan.
- Mencintai dan Menghargai Murid: Menunjukkan kasih sayang kepada murid dan mendukung dalam proses belajar.
- Selalu Berusaha untuk Menjadi Lebih Baik: Pendidik harus terus berupaya memperbaiki diri agar dapat memberikan yang terbaik bagi siswa.
- Mempunyai Komitmen terhadap Pendidikan: Pendekatan serius dalam mendidik dan mendampingi siswa demi masa depan yang lebih baik.
Pedoman etik yang dirumuskan oleh KH. Hasyim Asy’ari ini menegaskan pentingnya hubungan yang harmonis antara guru dan siswa, yang dilandasi oleh nilai-nilai keteladanan, kasih sayang, keadilan, dan penghormatan. Dengan menerapkan pedoman ini, diharapkan lingkungan pendidikan akan semakin aman dan inklusif, di mana siswa merasa dihargai dan didukung dalam mencapai potensi terbaik mereka.
Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam.