Pinjol Bikin Benjol! Tips Islami Patahkan Belenggu Hutang

darulmaarif.net – Indramayu, 28 September 2024 | 07.00 WIB

Fenomena pinjaman online (pinjol) telah menjadi salah satu topik yang paling dibicarakan belakangan ini. Kemudahan akses dan janji pencairan cepat kerap membuat masyarakat tergoda untuk mengambil pinjaman tanpa mempertimbangkan kemampuan membayar. Akibatnya, tak sedikit yang terjebak dalam siklus hutang yang sulit untuk diputus. Bahkan, dampaknya tidak hanya berupa tekanan finansial, tetapi juga menimbulkan tekanan mental dan sosial.

Dalam Islam, masalah hutang adalah isu serius. Rosululloh SAW sendiri pernah mengingatkan umatnya tentang beratnya beban hutang.

فِي الدَّيْنِ وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَوْ أَنَّ رَجُلًا قُتِلَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، ثُمَّ عَاشَ، ثُمَّ قُتِلَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، ثُمَّ عَاشَ، ثُمَّ قُتِلَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، ثُمَّ عَاشَ وَعَلَيْهِ دَيْنٌ مَا دَخَلَ الْجَنَّةَ حَتَّى يَقْضِيَ دَيْنَهُ

Artinya: “Dalam urusan hutang, demi Zat yang menggenggam jiwa Muhammad, seandainya seseorang terbunuh di jalan Allah, kemudian hidup lagi, kemudian terbunuh lagi di jalan Allah, kemudian hidup lagi, kemudian terbunuh lagi di jalan Allah, kemudian hidup lagi, tetapi ia memiliki tanggungan hutang, maka ia tidak akan masuk surga sampai melunasi hutangnya,” (HR. Imam Ahmad)

Ibnul Qoyyim Al-Jauzy dalam Al Fawa’id (hal. 57, Darul Aqidah) mengatakan, “Nabi SAW meminta perlindungan kepada Alloh SWT dari berbuat dosa dan banyak hutang karena banyak dosa akan mendatangkan kerugian di akhirat, sedangkan banyak utang akan mendatangkan kerugian di dunia.”

Oleh karena itu, dalam menghadapi jerat hutang pinjol, pendekatan Islami menjadi solusi bijak yang dapat mematahkan belenggu hutang secara etis dan bertanggung jawab.

Pinjaman Online: Pisau Bermata Dua

Pinjaman online seringkali dipandang sebagai solusi instan untuk kebutuhan mendesak. Berbagai platform menawarkan pinjaman dengan iming-iming proses cepat, syarat mudah, dan bunga yang ‘terjangkau’. Namun, yang sering diabaikan adalah risiko jangka panjangnya. Bunga yang tinggi, denda keterlambatan yang terus bertambah, dan proses penagihan yang tidak jarang mengarah pada intimidasi membuat banyak orang terjerat. Tidak sedikit dari mereka yang merasa “benjol” karena harus menanggung beban finansial yang semakin membengkak.

Secara syariah, bunga atau riba dalam transaksi semacam ini sudah jelas dilarang. Islam mengajarkan umatnya untuk tidak terlibat dalam transaksi ribawi yang dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain. Hutang, jika tidak dikelola dengan bijak, bisa membawa kerugian besar.

Di antara bahaya yang mengiringi belitan Pinjol (hutang online) pada seseorang adalah:

1. Bunga Berlipat Ganda

Salah satu masalah utama pinjol adalah tingginya bunga yang seringkali tidak disadari peminjam pada awalnya. Beberapa platform bahkan mengenakan bunga hingga 30% per bulan, yang berarti hutang akan membengkak dengan cepat.

2. Tekanan Mental dan Sosial

Banyak peminjam pinjol yang merasa malu atau takut saat gagal membayar cicilan. Tidak jarang, keluarga dan teman menjadi sasaran penagihan, yang akhirnya merusak hubungan sosial.

3. Penggunaan Tidak Terencana

Karena mudahnya proses, pinjol sering digunakan untuk keperluan konsumtif, bukan untuk kebutuhan mendesak. Hutang yang timbul dari keinginan konsumtif tentu sulit untuk dikelola.

Tips Islami Praktis 8 Langkah Terbebas dari Jeratan Hutang Pinjol:

  1. Kalkulasikan Seluruh Hutang

Apakah anda mengetahui jumlah total hutang anda sekarang, berapa tingkat bunganya dan berapa lama waktu yang anda butuhkan untuk melunasinya? Sebagian besar orang tidak tahu. Kumpulkan semua catatan tagihan bulanan dan buatlah daftar. Dengan begitu, anda akan mendapatkan gambaran menyeluruh tentang kewajiban anda dala membayar hutang.

  1. Rem Syahwat Belanja.

Untuk melunasi utang, terlebih dahulu anda perlu tahu, kemana saja larinya uang anda. Evaluasilah Money Duary anda. Mungkin, anda akan terkejut ketika menyadari bahwa selama ini anda membelanjakan uang lebih banyak dari yang anda bayangkan da untuk hal yang tidak perlu. Setelah itu, tulis setiap rupiah yang akan anda belanjakan bulan depan, sehingga anda tidak mengulang pola belanja gila-gilaan.

  1. Negosiasikan Hutang

Ajukan permohonan penurunan suku bunga kredit pinjaman kepada pihak bank. Ceritakan kondisi keuangan anda yang sedang sulit. Setiap bank biasanya memiliki beberapa alternatif cara pembayaran pinjaman, yang bisa anda pilih sesuai dengan kondisi keuangan anda. Cermati pola perubahan tingkat suku bunga. Jangan terjebak pada pola pinjaman yang awalnya terlihat ‘indah’, namun ternyata bunganya bakal meningkat di bulan-bulan berikutnya. Jika pihak bank keberatan atas permohonan anda, pertimbangkan untuk memindahkan kredit ke bank lain yang memiliki suku bunga lebih rendah.

  1. Membagi Penghasilan Bulanan.

35%: Sewa atau cicilan kredit rumah (termasuk pajak, asuransi dan perawatan);15%: Transportasi (termasuk bensin, asuransi dan cicilan kredit kendaraan); 10%: tabungan harian; 15%: membayar utang lain (termasuk kartu kredit); 25% : hari depan anda (investasi). Namun demikian, formula persentase ini fleksibel diterapkan sesuai dengan kondisi keuangan masing-masing keluarga.

  1. Prioritaskan Pelunasan.

Pertama: utang mendesak, yaitu yang bernilai tinggi, berbunga tinggi dan penting untuk aktivitas sehari-hari, misalnya cicilan kredit, rumah atau mobil -yang jika tidak dilunasi mungkin akan disita, sehingga mengganggu produktifitas anda.

Kedua: Hutang yang menyangkut kepentingan keluarga, misalnya pinjaman untuk sekolah anak -yang jika tidak dibayar, mungkin akan membuat anak anda tercoret dari daftar murid.

Ketiga: Hutang kartu kredit. Jika punya lebih dari satu, prioritaskan yang berjumlah dan berbunga tinggi dulu.

  1. Cari Uang Lebih Banyak

Kapan terakhir kali anda mengevaluasi pendapatan dari pekerjaan yang sekarang? jika anda seorang pengusaha, kapan terakhir kali keuntungan anda meningkat? Tak ada salahnya menaikkan harga dagangan hingga 10%. Biasanya, hal ini masih bisa diterima pelanggan. untuk menambah uang cair, lihat juga barang-barang milik anda. Mungkin ada yang berharga untuk dijual. Adakan garage sale di rumah atau bergabunglah dengan kegiatan serupayang terorganisasi. Kalau sukses, tak mustahil anda pulang mengantongi, uang lebih dari sejuta rupiah.

  1. Tempuh Pilihan Tersulit.

Jika 6 langkah di atas belum cukup, mungkin sudah waktunya anda menjual mobil mewah dan menggantinya dengan yang lebih murah (baik harga maupun biaya operasionalnya). Atau, pindah ke rumah yang harga belinya atau sewanya lebih murah. Bahkan, apa boleh buat, mungkin anda harus memindahkan sekolah anak ke sekolah yang lebih murah.

  1. Isi Ulang Kebutuhan

Ketika dana darurat sudah terpenuhi, anda harus segera mulai berinvestasi. Jika anda bisa menyisihkan Rp 10.000,- per hari dan anggaplah bunga tetap investasi adalah 8% per tahun. Anda akan punya Rp 57 juta dalam 10 tahun atau 180 juta dalam 20 tahun. Jika investasi ini tidak anda utak-atik, dalam 30 tahun anda sudah mengumpulkan setengah milyar rupiah. Sudah terbebas hutang, hidup anda pun makin mapan. Ini rumusnya:

Tahun I: investasi awal + (investasi awal+bunga) = Rp10.000 x 365 hari + (Rp10.000 x 365 x 8%) = Rp3.942.000, Tahun II: Hasil investasi tahun pertama + (hasil investasi tahun pertama + Investasi tahun kedua) x bunga) = Rp3.942.000 + (Rp3.942.000 + (10.000 x 365) x 8%) = Rp 8.199.360. dan seterusnya.

Hutang berkepanjangan disebabkan oleh banyak hal dan terjadi karena tidak ditangani dengan bijak. Sebelum Anda terlilit olehnya, kenali berbagai tanda-tanda yang mungkin membawa anda dalam kesulitan. Mulailah untuk merubah kebiasaan buruk anda berkenaan dengan keuangan, khususnya utang. Jalani hidup secara sederhana harus menjadi moto keluarga.

Sesuaikan pembayaran cicilan dengan penghasilan bersih yang anda dapatkan setiap bulannya. Jangan melebihi dari 30% dari penghasilan bersih. Inilah ukuran umum yang perlu diperhatikan. Bila anda terlilit utang berkepanjangan, coba lakukan langkah-langkah manajemen utang. Saran kami, utamakan membayar utang dengan bunga yang tertinggi terlebih dahulu. Bila dirasa kondisi keuangan sangat sulit, pertimbangkan untuk melikuidasi beberapa aset yang anda miliki.

Rosululloh SAW mengajarkan agar kita senantiasa berdoa dan tawakal ketika menghadapi situasi sulit. Salah satu doa yang dianjurkan adalah:

اللهم اكفني بحلالك عن حرامك واغنني بفضلك عمن سواك

Artinya: “Ya Alloh, cukupkanlah aku dengan rezeki-Mu yang halal, hindarkan aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan anugerah-Mu, sehingga aku tidak memerlukan selain-Mu.”

Semoga bermanfaat. Wallohu a’lam.