darulmaarif.net – Indramayu, 30 September 2024 | 08.00 WIB
Fenomena bayi menangis ketika baru dilahirkan sudah menjadi hal yang sangat umum dalam kehidupan manusia. Namun, tahukah bahwa tangisan pertama tersebut memiliki makna mendalam yang tidak hanya terbatas pada aspek fisik?
Dalam pandangan Islam, tangisan ini bukan semata-mata karena proses kelahiran yang menyakitkan atau adaptasi bayi terhadap dunia luar, tetapi juga karena pengaruh setan. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits Nabi Muhammad SAW, bahwa setiap bayi yang lahir disentuh oleh setan, kecuali Nabi Isa ‘Alaihissalam dan ibundanya, Siti Maryam.
Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai hikmah di balik tangisan bayi saat lahir dan bagaimana ajaran Islam memberikan panduan dalam menghadapi godaan setan yang telah dimulai sejak awal kehidupan.
Keterangan diatas sebagaimana sabda Nabi Muhammad yang terdapat dalam Kitab Misykah al-Mashaabih I/377 sebagai berikut,
قوله : (ما من بني آدم) أي ما من أولاده ، والمراد هذا الجنس (مولود إلا يمسه الشيطان) رفع مولود على أنه فاعل الظرف لاعتماده على حرف النفي ، والمستثنى منه أعم عام الوصف فالاستثناء مفرغ ، يعني ما وجد من بني آدم مولود متصف بشيء من الأوصاف حال ولادته إلا بهذا الوصف أي مس الشيطان له ، والمراد بالمس الحقيقي أي الحسي لقوله {صلى الله عليه وسلم} في رواية للبخاري : ((كل بني آدم يطعن الشيطان في جنبه بإصبعيه حين يولد غير عيسى بن مريم ، ذهب يطعن فطعن في الحجاب)). قال القرطبي : هذا الطعن من الشيطان هو ابتداء التسليط ، فحفظ الله مريم وابنها ببركة دعوة أمها. (فيستهل) أي يصيح (صارخاً) رافعاً صوته بالبكاء ، وهو حال مؤكدة ، أو مؤسسة أي مبالغة في رفعه ، أو المراد بالاستهلال مجرد رفع الصوت وبالصراخ البكاء (من مس الشيطان) أي لأجله ، يعني سبب صراخ الصبي أول ما يولد الألم من مس الشيطان إياه. قال الطيبي : وفي التصريح بالصراخ إشارة إلى أن المس عبارة عن الإصابة بما يؤذيه
Artinya: “Tidak terdapat dari anak cucu adam saat terlahirkan kecuali ia tersentuh oleh setan; Rosulullou SAW bersabda: ‘Setiap anak adam ditusuk oleh setan di lambungnya dengan kedua jarinya saat dilahirkan selain Isa Bin Maryam’. Imam al-Qurthubi berkata “Penikaman setan tersebut adalah awal penguasaannya pada manusia, kemudian Alloh menjaga Maryam dan putranya berkah doanya dari hal yang demikian. Karenanya kemudian bayi menangis sekuat-kuatnya akibat tikaman syetan tersebut. At-Thiby berkata: “
‘Dalam penjelasan jeritan bayi tersebut menandakan bahwa sentuhan syetan pada mengena pada hal yang menyakitkannya'”. (Misykah al-Mashaabih I/377)
Doa Perlindungan untuk Menghindari Gangguan Setan
Agama Islam memberikan solusi yang jelas untuk melindungi diri dan keturunan dari gangguan syaitan, termasuk saat proses kelahiran.
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم { لو أن أحدهم : إذا أراد أن يأتي أهله قال : بسم الله اللهم جنبنا الشيطان ، وجنب الشيطان ما رزقتنا فإنه إن يقدر بينهما ولد في ذلك ، لم يضره الشيطان أبدا } .
وقع في رواية أحمد (ج1 : ص217) (( لم يضر ذلك الولد الشيطان أبدًا )) وفي أخرى له (ج1 : ص287) ولمسلم ، وابن ماجة (( لم يسلط عليه الشيطان أو لم يضره )) وهكذا وقع معرفًا في بعض الروايات عند البخاري وغيره . قال الحافظ : واللام للعهد المذكور في لفظ الدعاء ، وفي مرسل الحسن عند عبد الرزاق إذا أتى الرجل أهله فليقل بسم الله اللهم بارك لنا فيما رزقتنا ، ولا تجعل للشيطان نصيبًا فيما رزقتنا فكان يرجى ، إن حملت أن يكون ولدًا صالحًا ( أبدًا ) . قال القاري : فيه إيماء إلى حسن خاتمة الولد ببركة ذكر الله في ابتداء وجود نطفته في الرحم . فالضر مختص بالكفر . وقال السندي : لم يحمل أحد حديث الباب على العموم الضرر لعموم ضرر الوسوسة للكل ، وقد جاء كل مولود يمسه الشيطان ، إلا مريم وابنها ، فقيل لا يضره بالإغواء والإضلال بالكفر ، وقيل بالكبائر ، وقيل : بالصرف عن التوبة إذا عصى ، قيل إنه يأمن مما يصيب الصبيان من جهة الجان ، وقيل لا يكون للشيطان عليه سلطان ، فيكون من المحفوظين ، قال تعالى : ” إِنَّ عِبَادِي لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطَانٌ ” (15 : 42) انتهى
Artinya: “Kalau sekiranya seorang dari kalian apabila ia hendak mendatangi istrinya mengucapkan doa: ALLAAHUMMA JANNIBNAA WA JANNIBIS SYAITHAANA MAA ROZAQTANAA”
Ya Alloh, jauhkanlah kami dari setan, dan jauhkanlah setan dari rezki yang Engkau berikan kepada kami,“ maka sesungguhnya jika di takdirkan baginya anak saat itu maka setan tidak akan dapat menimpakan madharat terhadapnya selama-lamanya”. (HR: Imam Bukhari dan Muslim)
(Maksud madlorot terhadapnya selama-lamanya) adalah kekufuran. As-Sanadi berkata: “tidak satupun Ahli hadits yang memberi pengertian hadits ini dengan kemadlorotan yang bersifat umum sebab kenyataan rasa was-was teralami oleh stiap manusia”. Dalam sebuah hadits dikatakan “Setiap anak yang dilahirkan tersentuh oleh setan kecuali Maryam dan anaknya”.
Ada pendapat yang menyatakan arti madlorot diatas adalah madlorot berupa penyesatan dengan kekufuran, pendapat lain penyesatan dengan menjalani dosa besar, pendapat lain penyesatan melalaikan taubat saat menjalani maksiat, pendapat lain tidak tersentuh oleh jin yang sering mengganggu bocah kecil, pendapat lain, syetan tidak akan mampu menguasainya maka ia tergolong orang-orang yang terjaga sebagaimana firman Alloh SWT: “Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat.” (QS. 15:42). (Misykah al-Mashaabih VIII/346)
Dengan mengucapkan doa ini, diyakini bahwa anak yang lahir dari hubungan tersebut tidak akan terkena madlorot dari setan selama-lamanya. Artinya, setan tidak akan mampu menyesatkan atau memberikan pengaruh buruk secara signifikan kepada anak tersebut, baik dalam bentuk godaan kekufuran, dosa besar, ataupun gangguan jin.
Dengan demikian, bayi menangis saat lahir bukan hanya sekadar fenomena biologis belaka, tetapi memiliki dimensi spiritual yang mendalam menurut ajaran Islam. Hadits Nabi dan penjelasan ulama memberikan pemahaman bahwa setan berusaha mengganggu manusia bahkan sejak lahir.
Semoga bermanfaat. Wallohu A’lam