darulmaarif.net – Indramayu, 15 September 2024 | 20.00 WIB
Pondok Pesantren Darul Ma’arif Kaplongan menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan penuh khidmat pada Rabu (12/09/2024). Acara ini dihadiri oleh seluruh santri putra dan putri, serta jajaran pengurus pesantren. Kegiatan ini diadakan sebagai bentuk rasa cinta dan penghormatan kepada Rosululloh SAW, serta untuk memperkuat nilai-nilai keteladanan yang telah diajarkan oleh beliau.
Acara dimulai dengan penampilan grup Hadroh dari para santri yang membawakan lantunan shalawat dengan penuh semangat dan kekhidmatan, menciptakan suasana spiritual yang menyentuh. Penampilan ini disambut dengan antusias oleh para santri yang mengikuti acara dengan penuh perhatian.
Setelah itu, acara resmi dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang dibacakan oleh ananda Budi Setoyoso.
Direktur Pesantren, Ust. B.A. Faisal Hasri, S.Kom., kemudian menyampaikan sambutannya. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya meneladani akhlak Raosululloh SAW dalam kehidupan sehari-hari.
“Peringatan Maulid ini tidak hanya sebagai moment untuk mengenang kelahiran Rosululloh SAW, tetapi juga sebagai refleksi bagi kita semua, terutama para santri, untuk mengimplementasikan ajaran-ajaran beliau dalam kehidupan kita. Dalam hadits Nabi, beliau menyampaikan bahwa barangsiapa yang bersholawat kepadanku (Nabi) satu kali, maka Alloh akan bersholawat kepadanya sepuluh kali,” ucapnya.
Dalam sambutannya pula, Direktur Pesantren mengatakan bahwa hadits di atas menunjukkan bahwa siapa saja yang bershalawat kepada Nabi sekali, maka Alloh akan membalas shalawatnya sebanyak sepuluh kali. Maksudnya kata Al-Qadhi ‘Iyadh sebagaimana dikatakan oleh Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menyatakan bahwa yang dimaksud yaitu Alloh akan memberikan ia rahmat dan akan dilipatgandakan karena setiap satu kebaikan dibalas dengan sepuluh yang semisal.
Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan Tawassul yang dipimpin oleh Kyai Sanuri, S.Pd.I. Tawassul ini dipanjatkan untuk memohon keberkahan dan kemudahan dalam rangka menyambut hari kelahiran baginda Nabi Muhammad SAW.
Momentum peringatan Maulid ini semakin meriah dengan pembacaan Maulid Diba’i dan Barzanjy. Lantunan kisah-kisah perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW yang penuh kebajikan dan teladan tersebut mengisi suasana dengan kebesaran dan kecintaan kepada Nabi.
Sebelum acara puncak Mau’idzoh Hasanah, acara diselingi dengan Drama Musikal kisah perjalanan hidup baginda Nabi SAW oleh anak-anak santri. Isi Drama Musikal menceritakan seluruh kehidupan baginda Nabi Muhammad SAW sejak dalam buaian rahim ibunda Sayyidah Aminah hingga perjuangan baginda Nabi dalam menegmban misi Nubuwah nya berupa hujjatud da’wah Islamiyyah. Drama Musikal berlangsung khidmat dan penuh kisah-kisah yang mengharu biru, banyak hikmah keteladanan yang bisa dipetik dari perjalanan hidup baginda Nabi SAW.
Kemudian, acara dilanjutkan dengan Mau’idzoh Hasanah yang disampaikan oleh KH. Hasbullah, Lc., salah satu Kyai dan Pengasih Pondok Pesantren Darul Ma’arif Kaplongan.
Dalam mau’idzoh nya, beliau mengajak seluruh santri untuk senantiasa menjadikan Rosululloh SAW sebagai panutan dalam setiap langkah kehidupan kita. KH. Hasbullah juga mengingatkan pentingnya meneladani kesabaran, ketulusan, dan kepemimpinan Nabi dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan modern saat ini.
“لَقَدْ كانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كانَ يَرْجُوا اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيراً
Lam pada ayat dalam pertanyaan diatas adalah Lam Qosam dari Qosam yang dikira-kirakan yang takdirnya adalah Wallohi.
Sedangkan Qod adalah Huruf Tahqiiq. Lafadz Lakum Berta’aalluq dengan khobarnya. Kaana Fii Rosulillahi Berta’alluq pada Hal dari lafadz Uswatun. Lafadz Liman adalah Badal dari Lakum dengan mengulangi huruf Jar. Sedangkan Isimnya Kaana adalah berupa dhomir Mustatir yang takdirnya Huwa Katsiiron sebagai Maf’ul Muthlak.
Inilah kedelamaan Balaghotil Qur’an, kedalaman bahasa Arab yang luar biasa.
Jadi, maksudnya adalah Demi Alloh bahwa Benar-benar telah ada pada diri Rosulillah SAW berupa Suri Teladan yang baik,” kata beliau.
Menurut KH. Hasullah, Ayat ini merupakan dasar yang paling utama dalam perintah meneladani Rosululloh SAW, baik dalam perkataan, perbuatan, maupun keadaannya. Oleh karena itu, Alloh Ta’ala menyuruh manusia untuk meneladani Rosululloh SAW dalam hal kesabaran, keteguhan, ribath (terikat dengan tugas, komitmen), dan kesungguh-sungguhannya.
Untuk itu, Alloh SWT berfirman kepada orang-orang yang tergoncang jiwanya, gelisah, gusar dan bimbang dalam perkara mereka pada hari Ahzaab, laqad kaana lakum fii rasuulillaaHi uswatun hasanatun (“Sesungguhnya telah ada pada [diri] Rosululloh itu suri teladan yang baik bagimu.”) yaitu, mengapa kalian tidak mencontoh dan mensuri-tauladani sifat-sifatnya? Untuk itu Alloh berfirman: liman kaana yarjullooHa wal yaumal aakhira wa dzakarollooHa katsiiraa (“[yaitu] bagi orang-orang yang mengharap [rahmat] Allah dan [kedatangan] hari kiamat dan dia banyak menyebut Alloh.”).
“Rosululloh SAW adalah seorang yang kuat imannya, berani, sabar, tabah menghadapi segala macam cobaan, percaya dengan sepenuhnya kepada segala ketentuan-ketentuan Alloh, dan beliau pun mempunyai akhlak yang mulia. Jika mereka bercita-cita ingin menjadi manusia yang baik, berbahagia hidup di dunia dan di akhirat, tentulah mereka akan mencontoh dan mengikuti Nabi. Tetapi perbuatan dan tingkah laku mereka menunjukkan bahwa mereka tidak mengharapkan keridaan Allah dan segala macam bentuk kebahagiaan hakiki itu.” Pungkasnya.
Acara peringatan ini ditutup dengan doa yang kembali dipimpin oleh Kyai Sanuri, S.Pd.I. Beliau memohon agar seluruh santri dan keluarga besar Pondok Pesantren Darul Ma’arif senantiasa dalam lindungan dan bimbingan Alloh SWT.
Peringatan Maulid Nabi di Pondok Pesantren Darul Ma’arif ini tidak hanya menjadi momen kebersamaan, tetapi juga pengingat bagi seluruh santri untuk memperkuat akidah dan keimanan mereka, serta mengukuhkan cinta kepada Rosululloh SAW melalui keteladanan akhlak mulia Nabi dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga bermanfaat. Wallohu a’lam.