darulmaarif.net – Indramayu, 11 Januari 2023 | 08.00 WIB
Pondok pesantren selain menjadi pilar utama model pendidikan Islam yang berbasis kearifan lokal, pondok pesantren juga memiliki peran sentral dalam membentuk karakter Islami generasi muda di masa depan. Manhaj tarbiyah pesantren, atau metode pendidikan pesantren, memiliki landasan kuat pada ajaran Islam yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Hadits Nabi.
Al-Qur’an dan Hadits merupakan dua pilar utama rujukan umat Islam di seluruh dunia. Oleh karena itu, manhaj tarbiyah pondok pesantren tidak pernah lepas dari nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Hadits.
Metode pendidikan di pondok pesantren juga dianggap sebagai sistem pendidikan terbaik. Ki Hadjar Dewantara menganggap metode pendidikan pesantren ini merupakan sistem yang sesuai dengan pendidikan di Indonesia. Sebab pengajaran di pesantren selalu berhubungan terus-menerus. Sistem ini juga memadukan sistem suasana perguruan, kepemudaan dan kekeluargaan sekaligus (Sunyoto, 1974).
Berikut adalah pembahasan tentang landasan manhaj tarbiyah pesantren beserta dalil-dalil yang menyertainya.
Niat dan Kesungguhan dalam Beribadah:
Manhaj tarbiyah pesantren yang pertama adalah mengajarkan pentingnya niat yang ikhlas dalam beribadah. Rosululloh Saw bersabda:
إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإنَّمَا لِكُلِّ امْرِىءٍ مَا نَوَى
Artinya: “Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang dia niatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam pendidikan karakter Islam, niat yang ikhlas menjadi dasar utama untuk segala amal perbuatan.
Pentingnya Ilmu dan Pendidikan:
Manhaj tarbiyah pesantren kedua menekankan pentingnya ilmu tauhid dan pendidikan sebagai pondasi utama. Alloh berfirman:
فَٱعْلَمْ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ وَٱسْتَغْفِرْ لِذَنۢبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَىٰكُمْ
Artinya: “Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, Tuhan) selain Allaloh dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Alloh mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal.” (Q.S. Muhammad Ayat 19)
Pendidikan dan ilmu tauhid menjadi jalan untuk mendekatkan diri kepada Alloh.
Pelatihan Disiplin dan Kemandirian:
Pesantren juga memberikan pelatihan disiplin dan kemandirian melalui rutinitas harian yang terstruktur. Dalam Al-Qur’an Alloh berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱدْخُلُوا۟ فِى ٱلسِّلْمِ كَآفَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا۟ خُطُوَٰتِ ٱلشَّيْطَٰنِ ۚ إِنَّهُۥ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu.” (Q.S. Al-Baqoroh Ayat 208)
Disiplin dan kemandirian adalah langkah-langkah untuk menjauhi godaan setan.
Akhlak Mulia dan Budi Pekerti Baik:
Manhaj tarbiyah pesantren selanjutnya yaitu membimbing santri untuk mengembangkan akhlak mulia dan budi pekerti baik. Rosululloh Saw bersabda:
إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاقِ
Artinya: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak.” (HR. Imam Ahmad)
Memahami dan mengamalkan akhlak yang baik adalah tujuan utama pendidikan karakter di pondok pesantren. Sebagaimana Nabi diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia.
Keterlibatan dalam Amal Sosial:
Selain yang telah disebutkan diatas, pondok pesantren mengajarkan pentingnya keterlibatan dalam amal sosial dan kepedulian terhadap sesama. Rosulullah Saw bersabda:
من لا يهتم بأمر المسلمين فليس منهم
“Barangsiapa yang tidak peduli terhadap urusan kaum Muslimin, bukanlah bagian dari golongan mereka.” (Al-Hadits)
Keterlibatan dalam amal sosial adalah bagian dari tanggung jawab sebagai Muslim.
Pembentukan Pribadi yang Berkontribusi:
Pondok Pesantren memberikan dorongan agar santri menjadi individu yang berkontribusi positif dalam masyarakat. Alloh berfirman:
كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ ۗ وَلَوْ ءَامَنَ أَهْلُ ٱلْكِتَٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُم ۚ مِّنْهُمُ ٱلْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ ٱلْفَٰسِقُونَ
Artinya: “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (Q.S. Al-Imran Ayat 110)
Berkontribusi bagi kebaikan dan keadilan adalah cita-cita Islam.
Pentingnya Pembentukan Kepribadian Islami:
Manhaj tarbiyah pesantren juga menekankan pembentukan kepribadian Islami yang sejalan dengan ajaran agama Islam. Rosululllh Saw bersabda:
عن جابر بن عبد الله رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ( المؤمن يألف ويؤلف ولا خير فيمن لا يألف ولا يؤلف وخير الناس أنفعهم للناس) رواه الطبراني في الأوسط
Artinya: “Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu Anhu ia berkata, Rosululloh Saw bersabda: “Orang mukmin itu ramah dan diperlakukan dengan ramah. Tidak ada kebaikan bagi orang yang tidak ramah. Dan sebaik-baiknya manusia adalah orang yang bermanfaat bagi orang yang lain.” (HR. Imam Ath-Thobroni)
Pembentukan kepribadian Islami mengarah pada kesejahteraan bersama.
Manhaj tarbiyah pesantren tidak hanya merinci proses pendidikan karakter, tetapi juga membimbing generasi untuk hidup sesuai dengan ajaran Islam. Dengan niat yang ikhlas, pengetahuan yang kokoh, akhlak yang mulia, dan keterlibatan dalam amal sosial, santri di pondok pesantren diarahkan untuk menjadi individu yang unggul dalam ketaatan kepada Alloh dan memberikan manfaat bagi masyarakat di sekitarnya. Manhaj tarbiyah pesantren menjadi pilar utama untuk membentuk masa depan yang penuh keberkahan dan kebaikan bersama.
Semoga bermanfaat. Wallohu a’lam.