Isi liburan Pesantren, 3 Film Ini Recommended Untuk Ditonton Santri

darulmaarif.net – Indramayu, 10 Desember 2022 | 08.00 WIB

Liburan merupakan hal yang sangat dinanti bagi semua orang, terutama para santri yang sudah lama di pondok pesantren berharap momen tersebut segera tiba. Setelah sekian lama mereka berpisah dengan orangtua, akhirnya mereka bisa melepas rindu mereka di kampung halaman.

Para santri yang setiap harinya fokus belajar ngajibdi pondok pesantren, tidak pernah mainan hp, akhirnya bisa beristirahat sejenak.

Mereka yang setiap harinya belajar maknain kitab kuning, setoran hafalan nadzom, nderes Qur’an, dan lain sebagainya akhirnya bisa sejenak refreshing di rumah.

Umumnya, liburan bagi santri juga dimanfaatkan sebagai ajang untuk membalaskan dendam kepada seluruh kegiatan yang ada selama mereka berada di pondok. Di jaman digital, bagi generasi Z atau yang biasa dikenal generasi bucin, smartphone merupakan target pertama mereka saat menjajakkan kaki di rumah.

Selain memilih tempat wisata bersama keluarga, main game MMORPG & MOBA seperti PUBG & Mobile Legend, menonton film biasanya jadi tujuan para santri mengisi liburan selama mereka di rumah.

Berikut rekomendasi film bertema “Santri” yang dapat menjadi pilihan selama liburan. Rekomendasi film tema Santri berikut ini dapat ditonton saat liburan nanti.

  1. Jejak Langkah 2 Ulama (2021)

Di urutan pertama ada film Jejak Langkah 2 Ulama. Film drama religi ini dirilis pada tanggal 17 April 2021. Film ini menceritakan dua orang lelaki yang sedang mengemban ilmu agar bisa diajarkan pada orang-orang di zamannya.

Kedua lelaki itu bernama Ahmad Dahlan dan Hasyim Asy’ari. Mereka sedang belajar pada Maha Guru Ulama Nusantara yang sama yang bernama Hadlrotus Syelh Kyai Sholeh Darat dari Semarang, Jawa Tengah.

Keduanya kemudian diperintahkan oleh Kyai Sholeh Darat untuk mengemban ilmu yang lebih tinggi lagi di Mekkah. Hal itu ditujukan agar suatu saat apa yang dapat diambil dari keduanya dapat diajarkan kembali.

Sekembalinya belajar dari Mekah, lanjut Kyai Ahmad Dahlan mendirikan gerakan Muhammadiyah pada tahun 1912.

Sedangkan 14 tahun kemudian, Kyai Hasyim Asy’ari mendirikan Nahdlatul Ulama (NU) pada tahun 1926.

Dari kedua ulama besar tersebut telah melahirkan organisasi masyarakat terbesar di dunia yaitu Muhammadiyah dan NU.

Film kolaborasi Lembaga Seni Budaya dan Olah Raga PP.Muhammadiyah (LSBO) dengan Pondok Pesantren Tebiireng yang diproduksi tahun 2019.

Pesan dari perjuangan dan persahabatan 2 Ulama ini menjadi pengingat bagi kita akan pentingnya kekuatan persatuan dalam menjaga NKRI.

Sumber: YouTube Official Trailer Film ‘Jejak Langkah 2 Ulama’
  1. SARUNG (Santri Untuk Negeri) (2022)

Di urutan kedua ada film SARUNG. Film berjudul SARUNG (Santri Untuk Negeri) ini merupakan salah satu film karya sutradara muda asal Blitar, Grantika Pujianto.

Film Sarung ini dirilis pada tanggal 31 Januari 2022 di kanal YouTube Rumah Kreatif Production dengan menceritakan kultur budaya, ciri khas pesantren, serta kehidupan di dalamnya.

Menariknya, film Sarung ini juga menceritakan kehidupan warga NU di masyarakat pada umumnya.

Menariknya, film Sarung ini juga menceritakan kehidupan warga NU di masyarakat pada umumnya.

Adapun pemeran dalam film Sarung ini meliputi Muhammad Sulton Arif Jalaludin MR, Miftachul Huda, Alfina Nindiani, Fadila Yahya, Intan Budiana Putri, dan pemeran lainnya.

Film Sarung ini mengisahkan tentang seorang santri bernama Muhammad Jagad Jalaludin (Muhammad Sulton Arif Jalaludin MR) dan sahabatnya Huda Hermawan (Miftachul Huda) dalam Pengabdianya di pondok pesantren dan di masyarakat.

Dalam perjalananya Kang Jalal dan Kang Huda di pertemukan dengan Ning Ngesti (Alfina Nindiani), Ning Zahra (Fadila Yahya), dan Ning Intan (Intan Budiana Putri).

Diceritakan sekelompok santri dengan berbagai macam karakter bisa menyatu dengan romantisme di sebuah pondok pesantren Salafiyah an-Nahdliyah.

Sumber: YouTube Official’Merindu Trailer Film ‘SARUNG (Santri Untuk Negeri)’
  1. Merindu Cahaya De Amstel (2022)

Di urutan ketiga ada film Merindu Cahaya De Amstel. Berbeda dengan film Jejak Langkah 2 Ulama dan SARUNG (Santri Untuk Negeri) yang berlatar tempat di Indonesia, Film Merindu Cahaya De Amstel mengambil latar tempat di Belanda.

Merindu Cahaya de Amstel adalah sebuah film drama religi Indonesia yang disutradarai oleh Hadrah Daeng Ratu berdasarkan novel berjudul sama karya Arumi E. Film produksi Maxstream Original serta Unlimited Production ini dibintangi oleh Amanda Rawles, Rachel Amanda, dan Bryan Domani. Merindu Cahaya de Amstel tayang perdana di bioskop Indonesia pada 20 Januari 2022.

Karya sutradara Hadrah Daeng Ratu ini digarap di bawah naungan rumah produksi Unlimited Production.

Film Merindu Cahaya de Amstel dibintangi oleh aktris dan aktor ternama, seperti Amanda Rawles, Bryan Domani, Rachel Amanda, Maudy Koesnaedi, Oki Setiana Dewi, dan Ridwan Remin.

Film Merindu Cahaya de Amstel bercerita tentang hubungan cinta beda agama. Film ini merupakan film yang diangkat dari kisah nyata seorang gadis Belanda yang memeluk agama Islam.

Menceritakan sosok gadis Belanda yang kemudian memeluk agama Islam, bernama Khadija Veenhoven dengan nama asli Marien Veenhoven yang diperankan oleh Amanda Rawles.

Sementara itu, sosok Khadijah membuat penasaran Nicholas yang diperankan Bryan Domani, seorang fotografer dan jurnalis, karena mengingatkannya pada sosok sang ibu.

Merindu cahaya de Amstel memiliki alur cerita yang menarik dan dapat menjelaskan konflik yang cukup kompleks. Pesan yang terkandung dalam film ini benar-benar cocok untuk ditonton oleh semua kalangan. Film ini juga menggambarkan pentingnya sikap toleransi dan tidak mudah menyalahkan seseorang ketika berlaku salah.

Film ini secara keseluruhan menekankan amanat bahwa tidak ada kata terlambat untuk kembali pada Tuhan. Selain itu, dari kisah perjalanan Khadijah sebagai seorang muslim, seolah-olah menyiratkan pesan kepada penonton untuk berbuat apapun selalu menyertakan dan pasrah pada Tuhan.

Sumber: YouTube Official Trailer Film ‘Merindu Cahaya De Amstel’

3 film ini sangat direkomendasikan untuk ditonton para santri bersama keluarga di rumah, atau bareng bersama teman-teman rumahnya.

Selamat berlibur dan selamat menonton! Eits, jangan lupa, setelah liburan balik lagi ke pondok ya.