darulmaarif.net – Indramayu, 18 September 2024 | 10.00 WIB
Lagu ‘Gala Bunga Matahari’ karya Sal Priadi akhir-akhir ini menjadi lagu yang sering diputar di berbagai sosial media. Lagu tersebut memiliki lirik yang secara tidak langsung memvisualisasikan Surga sebagaimana yang digambarkan dalam Al-Qur’an.
Sebagai makhluk yang bergantung pada indra, manusia cenderung mencari kenyamanan dalam wujud yang dapat dilihat, diraba, dan dipahami. Hal-hal yang ghaib, meski tak tersentuh oleh mata atau logika, sering kali dicari-cari bentuknya dalam batasan pikiran yang terbatas. Maka lahirlah bayangan-bayangan, sebuah upaya akal untuk mendekati yang tepermanai.
Namun surga, sebuah janji yang terlalu agung untuk digambarkan, adalah tempat di luar jangkauan pendengaran, di luar pandangan, dan bahkan melampaui khayalan manusia yang paling liar sekalipun. Ia adalah misteri, yang hanya dapat dirasakan oleh jiwa, bukan dengan mata, melainkan dengan keyakinan iman.
Bagi para Santri Darul Ma’arif Kaplongan Indramayu, lagu ‘Gala Bunga Matahari’ mengandung pesan mendalam tentang kerinduan, kehilangan, dan harapan bahwa orang yang telah tiada telah menemukan tempatnya yang kekal di surga. Ketika lirik-liriknya memiliki korelasi dengan deskripsi surga dalam Al-Qur’an dan Hadits, muncul visualisasi yang lebih dari sekadar harapan manusiawi, ini adalah refleksi tentang bagaimana surga digambarkan sebagai manifestasi tertinggi dari cinta dan kasih sayang Ilahi.
Menggali Pemahaman Surga dari Lirik ‘Gala Bunga Matahari’ Karya Sal Priadi
Surga dan neraka sering kali dianggap sebagai hasil dari tindakan manusia selama di dunia. Dalam pandangan Islam, amal baik dan keyakinan yang kuat dapat mengantarkan seseorang ke surga, sementara tindakan buruk akan berujung pada neraka. Segala sesuatu ini terjadi atas kehendak, anugerah, serta keadilan dari Alloh SWT.
Sebagai Muslim, kita dianjurkan untuk mendoakan agar orang lain mendapatkan husnul khotimah, yaitu akhir hidup yang baik, yakni kehidupan kekal abadi di surga. Terlebih ketika orang yang meninggal adalah orang yang kita cintai, kita berharap dan berdoa agar mereka mendapatkan tempat yang layak di kehidupan selanjutnya. Harapan ini juga tercermin dalam lirik lagu “Gala Bunga Matahari” yang diciptakan oleh Sal Priadi.
Lagu “Gala Bunga Matahari” menjadi populer di media sosial karena liriknya yang mendalam dan penuh emosi. Lagu ini menceritakan seseorang yang merindukan orang yang telah meninggal, berharap untuk bertemu kembali, walau hanya dalam mimpi.
Salah satu bagian yang paling menyentuh dalam lagu ini adalah saat penulis lirik meminta untuk mengetahui tentang tempat tinggal baru orang yang dicintainya setelah meninggal. Sal Priadi menggambarkan suasana surga dalam lirik tersebut, yang secara tidak langsung sesuai dengan deskripsi surga dalam Al-Qur’an dan Hadis.
1. Sungai Susu di Surga
Lirik “Adakah sungai-sungai itu benar-benar dilintasi air susu” mengingatkan kita pada gambaran surga yang ada di dalam Al-Qur’an, salah satunya terdapat dalam Surat Muhammad ayat 15:
مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِيْ وُعِدَ الْمُتَّقُوْنَۗ فِيْهَآ اَنْهٰرٌ مِّنْ مَّاۤءٍ غَيْرِ اٰسِنٍۚ وَاَنْهٰرٌ مِّنْ لَّبَنٍ لَّمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهٗۚ وَاَنْهٰرٌ مِّنْ خَمْرٍ لَّذَّةٍ لِّلشّٰرِبِيْنَ ەۚ وَاَنْهٰرٌ مِّنْ عَسَلٍ مُّصَفًّىۗ وَلَهُمْ فِيْهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرٰتِ وَمَغْفِرَةٌ مِّنْ رَّبِّهِمْۗ كَمَنْ هُوَ خَالِدٌ فِى النَّارِ وَسُقُوْا مَاۤءً حَمِيْمًا فَقَطَّعَ اَمْعَاۤءَهُمْ
Artinya: “Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa (adalah bahwa) di dalamnya ada sungai-sungai yang airnya tidak payau, sungai-sungai air susu yang rasanya tidak berubah, sungai-sungai khamar yang lezat bagi peminumnya, dan sungai-sungai madu yang murni. Di dalamnya mereka memperoleh segala macam buah dan ampunan dari Tuhan mereka. (Apakah orang yang memperoleh kenikmatan surga) sama dengan orang yang kekal dalam neraka dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga usus mereka terpotong-potong?”
Ayat ini menggambarkan surga sebagai tempat yang memiliki sungai-sungai yang airnya tak berubah, termasuk sungai air susu, sungai khamar yang lezat, dan sungai madu murni. Ini adalah deskripsi keindahan dan kemegahan taman-taman surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa.
2. Kesehatan dan Kebahagiaan Abadi
Lirik “Juga badanmu tak sakit-sakit lagi. Kau dan orang-orang di sana muda lagi” selaras dengan hadits baginda Nabi Muhammad SAW mengenai keadaan para penghuni surga.
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: يُنَادِي مُنَادٍ: إِنَّ لَكُمْ أَنْ تَصِحُّوا فَلَا تَسْقَمُوا أَبَدًا، وَإِنَّ لَكُمْ أَنْ تَحْيَوْا فَلَا تَمُوتُوا أَبَدًا، وَإِنَّ لَكُمْ أَنْ تَشِبُّوا فَلَا تَهْرَمُوا أَبَدًا، وَإِنَّ لَكُمْ أَنْ تَنْعَمُوا فَلَا تَبْأَسُوا أَبَدًا
Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri dan Abu Hurairoh rodliyallohu ‘anhuma, dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau bersabda: Jika penghuni surga masuk surga, seorang penyeru berseru: “Hendaknya kalian tetap hidup dan tidak mati selama-lamanya. Hendaknya kalian tetap sehat dan tidak sakit selama-lamanya. Hendaknya kalian tetap muda dan tidak menjadi tua untuk selama-lamanya. Hendaknya kalian bersenang-senang dan janganlah berputus asa selama-lamanya” (HR. Imam Muslim)
Dalam hadits diatas disebutkan bahwa para penghuni surga akan mendengar seruan yang menyatakan bahwa mereka akan tetap hidup tanpa kematian, sehat tanpa sakit, dan tetap muda tanpa menua. Seruan ini adalah wujud dari kenikmatan dan kebahagiaan abadi yang hanya dirasakan oleh penghuni surga.
3. Jawaban atas Semua Pertanyaan
Lirik “Semua pertanyaan temukan jawaban” sesuai dengan gambaran tentang kenikmatan penghuni surga dalam Al-Qur’an, sebagaimana disebutkan dalam Surat Fushshilat ayat 31.
نَحْنُ اَوْلِيَاۤؤُكُمْ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَفِى الْاٰخِرَةِۚ وَلَكُمْ فِيْهَا مَا تَشْتَهِيْٓ اَنْفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيْهَا مَا تَدَّعُوْنَۗ
Artinya: “Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat. Di dalamnya (surga) kamu akan memperoleh apa yang kamu sukai dan apa yang kamu minta”.
Di surga, para penghuni akan mendapatkan apa pun yang mereka inginkan, termasuk jawaban atas segala pertanyaan yang mungkin belum terjawab di dunia.
4. Kebahagiaan dan Kesenangan
Lirik “Hati yang gembira sering kau tertawa” menggambarkan keadaan penghuni surga yang selalu senang dan bergembira. Ini selaras dengan Surat Yasin ayat 55 yang menggambarkan para penghuni surga yang selalu bersenang-senang tanpa rasa sedih.
اِنَّ اَصْحٰبَ الْجَنَّةِ الْيَوْمَ فِيْ شُغُلٍ فٰكِهُوْنَۚ
Artinya: “Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu berada dalam kesibukan (sehingga tidak sempat berpikir tentang penghuni neraka) lagi bersenang-senang”.
Menurut Imam Ibnu Katsir, kenikmatan dan kemuliaan yang diterima oleh para penghuni surga adalah sumber dari kebahagiaan abadi mereka.
Refleksi Kehidupan Setelah Mati
Melalui liriknya, Sal Priadi berhasil menggambarkan surga sebagai tempat yang indah dan penuh dengan kedamaian, sesuai dengan deskripsi dalam Al-Qur’an dan Hadits.
Lagu ini bukan hanya sekadar menyampaikan perasaan kehilangan dan kerinduan, tetapi juga mengajak pendengarnya untuk merenungkan kehidupan setelah mati, serta menggali makna yang lebih dalam dari setiap bait yang dinyanyikan.
Dengan “Gala Bunga Matahari”, Sal Priadi mengajak kita untuk merenungkan cinta, kehilangan, dan harapan akan kebahagiaan abadi di surga. Lagu ini menjadi refleksi yang mendalam tentang kehidupan dan kematian, serta keyakinan akan kehidupan setelahnya.
Dengan demikian, lagu Gala Bunga Matahari karya Sal Priadi ini tidak hanya menyentuh perasaan manusia terhadap peristiwa kehilangan seseorang yang dicintai, tetapi juga menciptakan ruang untuk merenungkan cinta Alloh yang sempurna. Lagu ini memberikan refleksi spiritual yang mendalam tentang hubungan manusia dengan penciptanya dan keyakinan bahwa surga adalah manifestasi tertinggi dari kasih sayang Ilahi, tempat di mana kebahagiaan dan kedamaian tidak pernah berakhir.
Banyak cara untuk mengenang orang-orang yang telah tiada, tidak harus dengan menangis, atau meratapi luka atas kehilangan orang-orang yang kita cintai. Dalam kamus para Santri Darul Ma’arif Kaplongan Indramayu, cara terbaik mengenang orang yang telah tiada adalah dengan cara menziarahi kuburnya. Jangan lupa terus doakan mereka yang telah tiada mendahului kita. Sambil bergumam di relung renung hati, lirik lagu ‘Gala Bunga Matahari’ ikut mengiringi:
Kangennya masih ada disetiap waktu
Kadang aku menangis bila aku perlu
Tapi aku sekarang sudah lebih lucu
Jadilah menyenangkan seperti katamu
Jalani hidup dengan penuh suka cita
Dan percaya kau ada dihatiku selamanya
Untuk orang-orang yang selalu kita cintai, yang telah mangkat ke bentangan sunyi menemui haribaan ilahi, kau adalah ‘Gala Bunga Matahari’ yang selalu hidup dan mekar di pedalaman sanubari.
Semoga bermanfaat. Wallohu a’lam.