Doa Menyambut Pilbup dan Pilgub 2024: Harapan dan Perlindungan

darulmaarif.net – Indramayu, 24 September 2024 | 10.00 WIB

اللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَا يَحُولُ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعَاصِيكَ وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَا بِهِ جَنَّتَكَ وَمِنْ الْيَقِينِ مَا تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مُصِيبَاتِ الدُّنْيَا وَمَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا وَاجْعَلْ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ ظَلَمَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا وَلَا تَجْعَلْ مُصِيبَتَنَا فِي دِينِنَا وَلَا تَجْعَلْ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلَا مَبْلَغَ عِلْمِنَا وَلَا تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لَا يَرْحَمُنَا

Artinya: “Ya Alloh, curahkanlah kepada kepada kami rasa takut kepada-Mu yang menghalangi kami dari bermaksiat kepada-Mu, dan ketaatan kepada-Mu yang menghantarkan kami kepada Syurga-Mu, dan curahkanlah keyakinan yang meringankan musibah di dunia. Berilah kenikmatan kami dengan pendengaran kami, penglihatan kami, serta kekuatan kami selama kami hidup, dan jadikan itu sebagai warisan dari kami, dan jadikan pembalasan atas orang yang menzalimi kami, dan tolonglah kami melawan orang-orang yang memusuhi kami, dan janganlah Engkau jadikan musibah kami pada agama kami, dan jangan Engkau jadikan dunia sebagai impian terbesar kami, serta pengetahuan kami yang tertinggi, serta jangan engkau kuasakan atas kami orang-orang yang tidak menyayangi kami). (HR. Imam At-Tirmidzi)

Pemilihan bupati (pilbup) dan gubernur (pilgub) pada tahun 2024 semakin dekat, dan perhatian masyarakat terus meningkat seiring dengan dinamika politik yang kian memanas. Pemilihan kali ini bukan sekadar momen demokrasi lima tahunan, melainkan juga kesempatan bagi masyarakat untuk memilih pemimpin yang akan mengarahkan masa depan daerah mereka. Di tengah harapan dan kekhawatiran yang muncul, doa memiliki peran penting sebagai sarana spiritual untuk memohon petunjuk serta perlindungan dari Alloh.

Doa diatas tidak hanya menjadi bentuk permohonan individu, tetapi juga harapan kolektif untuk menghadirkan pemimpin yang adil, bijaksana, dan mencintai rakyatnya.

Pentingnya Doa dalam Proses Politik

Dalam setiap aspek kehidupan, doa merupakan salah satu cara umat Islam mendekatkan diri kepada Alloh, termasuk dalam konteks politik. Menyambut pilbup dan pilgub 2024, doa bukan hanya menjadi rutinitas spiritual, tetapi juga alat untuk menguatkan pengharapan akan terpilihnya pemimpin yang membawa kemajuan. Seperti yang disebutkan dalam Surah Al-Baqoroh ayat 186;

وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ

Artinya: “Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”

Alloh senantiasa mendengar dan mengabulkan doa hamba-Nya yang betul-betul memohon. Mengajak masyarakat untuk berdoa bersama dalam menyongsong pemilihan ini tidak hanya mencerminkan keterlibatan spiritual, tetapi juga kesadaran sosial yang kuat.

Pemimpin dalam Perspektif Islam

Dalam Islam, pemimpin tidak hanya dilihat sebagai pengurus masyarakat secara administratif, tetapi juga sebagai pelayan rakyat yang bertanggung jawab di hadapan Alloh. Pemimpin yang baik diibaratkan sebagai gembala yang menjaga umatnya dengan kasih sayang dan keadilan. Karena itu, doa-doa yang disampaikan jelang pilbup dan pilgub seringkali berisi harapan agar Alloh tidak menguasakan kita kepada pemimpin yang tidak menyayangi rakyatnya.

Di tengah era modern yang penuh dengan ambisi politik, konsep pemimpin yang ideal ini seharusnya menjadi acuan utama dalam memilih.

Doa sebagai Perlindungan dari Pemimpin Zalim

Pemimpin yang zalim bukan hanya ancaman bagi rakyat, tetapi juga ujian besar bagi keberlangsungan nilai-nilai keadilan dan kesejahteraan. Melalui doa, kita memohon agar Alloh memberikan pembalasan yang adil terhadap mereka yang menzhalimi dan merugikan masyarakat.

Dalam sejarah Islam, doa menjadi senjata bagi orang-orang yang teraniaya, dan di tengah situasi politik yang penuh intrik dan ketidakpastian, doa menjadi tempat berlindung dari kemungkinan munculnya pemimpin yang tidak berpihak kepada rakyat.

Solidaritas Sosial Melalui Doa

Doa juga berfungsi sebagai medium untuk membangun solidaritas sosial. Ketika masyarakat berdoa bersama, terutama menjelang momen-momen krusial seperti pemilihan umum, mereka menunjukkan kekuatan persatuan. Di tengah fragmentasi politik yang kerap memecah belah masyarakat, doa bersama menjadi alat yang ampuh untuk menyatukan visi dan harapan kolektif.

Ini sekaligus menjadi bentuk nyata dari partisipasi sosial, di mana doa tidak hanya menjadi urusan pribadi, tetapi juga kebersamaan.

Refleksi Terhadap Stabilitas Agama dan Politik

Salah satu poin penting dalam doa yang dibacakan di masa menjelang pemilu adalah permohonan agar musibah tidak menimpa agama. Hal ini mencerminkan betapa pentingnya menjaga stabilitas spiritual dan keimanan di tengah situasi politik yang seringkali tidak menentu.

Ketika politik dan agama bersinggungan, menjaga akidah tetap kokoh menjadi prioritas utama. Dengan mengandalkan doa, kita memohon kepada Alloh agar tidak hanya melindungi keimanan, tetapi juga menempatkan nilai-nilai agama di atas kepentingan duniawi.

Kebangkitan Kesadaran Politik di Kalangan Umat Islam

Dalam menyambut pilbup dan pilgub 2024, umat Islam diharapkan tidak hanya aktif dalam berdoa, tetapi juga mengambil peran strategis dalam proses demokrasi. Doa harus berjalan beriringan dengan usaha nyata. Memilih pemimpin yang baik, berdasarkan integritas, kinerja, dan kepedulian terhadap rakyat, adalah langkah konkret yang dapat diambil sebagai bentuk ikhtiar.

Dalam hal ini, doa menjadi bagian dari upaya untuk menyelaraskan tindakan kita dengan kehendak Alloh, di mana doa memohon petunjuk dan tindakan kita yang terarah kepada kebaikan.

Menjaga Integritas dalam Proses Pemilu

Dalam konteks pemilu, menjaga integritas merupakan bagian dari ibadah. Doa yang kita panjatkan bukan hanya untuk kebaikan diri sendiri, tetapi juga untuk masyarakat luas. Integritas dalam memilih dan dipilih adalah salah satu manifestasi dari doa yang kita lantunkan.

Dengan harapan agar Alloh melindungi proses demokrasi dari kecurangan dan ketidakadilan, kita harus memastikan bahwa setiap pilihan yang kita buat didasari oleh kebaikan, kejujuran, dan rasa tanggung jawab.

Membangun Kemandirian Spiritual di Tengah Tantangan Politik

Doa juga mengajarkan kita untuk memiliki kemandirian spiritual. Dalam menghadapi berbagai kemungkinan hasil pemilu, baik yang sesuai dengan harapan atau tidak, kita diajak untuk tetap berserah kepada Alloh.

Kemandirian spiritual ini bukan berarti pasif, melainkan kekuatan untuk terus berusaha dan percaya bahwa Allou senantiasa mengetahui apa yang terbaik bagi umat-Nya. Dalam setiap hasil yang ditetapkan, ada hikmah yang dapat kita ambil sebagai pelajaran berharga.

Harapan untuk Keadilan dan Kesetaraan

Doa yang dipanjatkan oleh masyarakat seringkali memuat harapan akan keadilan dan kesetaraan. Di tengah hiruk-pikuk politik yang kerap menitikberatkan pada kepentingan kekuasaan, doa mengingatkan kita untuk selalu mendahulukan nilai-nilai kemanusiaan.

Memohon kepada Alloh agar dunia tidak menjadi impian tertinggi kita adalah bentuk penegasan bahwa nilai-nilai spiritual harus tetap menjadi pondasi utama dalam setiap tindakan, termasuk dalam memilih pemimpin.

Doa sebagai Simbol Persatuan Masyarakat

Doa yang dipanjatkan secara kolektif bukan hanya menguatkan iman pribadi, tetapi juga memperkuat persatuan masyarakat. Di tengah suasana politik yang seringkali menimbulkan perpecahan, doa menjadi alat pemersatu. Dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam doa, kita menciptakan suasana yang kondusif untuk proses pemilihan yang adil dan demokratis. Doa ini sekaligus menjadi simbol harapan bersama untuk masa depan yang lebih baik.

Doa menyambut pilbup dan pilgub 2024 mencerminkan harapan kolektif masyarakat untuk mendapatkan pemimpin yang amanah dan bertanggung jawab. Dengan berdoa, kita menempatkan Alloh sebagai pusat dari segala harapan, mengakui bahwa segala hasil adalah bagian dari rencana-Nya. Doa ini tidak hanya menjadi permohonan spiritual, tetapi juga mengajak kita untuk aktif berpartisipasi dalam proses demokrasi, dengan selalu menjaga integritas dan nilai-nilai kejujuran dalam setiap langkah yang diambil.

Semoga bermanfaat. Wallohu a’lam.