Adab dan Tips Kesehatan Nabi: Tidak Langsung Minum Setelah Makan

darulmaarif.net – Indramayu, 03 September 2024 | 10.00 WIB

Kesehatan merupakan kebutuhan primer bagi setiap manusia. Karena dengan tubuh dan jiwa yang sehat, semua aktivitas dapat dikerjakan dengan baik. Islam adalah agama yang kompleks menjelaskan berbagai ihwal kehidupan manusia secara detail, bahkan soal perkara makan dan minum. Namun seringkali, manusia lupa dengan kesehatannya, sehingga acapkali saat makan dan minum tidak memperhatikan anjuran yang diajarkan oleh Islam.

Cara Makan Rosululloh Saw sebagaimana yang sudah masyhur diketahui bahwa Baginda Nabi itu makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang. Jadi seharusnya kita mengikuti anjuran beliau yaitu memenuhi tubuh dengan sepertiga untuk makan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernafas.

Rosululloh Saw juga menganjurkan, hendaknya kita sebelum makan berniat kemudian pula berdoa. Sebab, segala sesuatu itu tergantung niatnya. Dan segala sesuatu itu sesuai dengan apa yang diniatkan. Jika seseorang sebelumnya beriat, maka selama dia makan akan mendapatkan pahala, kita makan. Kemudian kata Rosululloh Saw, “Bacalah doa sebelum makan dan jangan sampai lupa.” Sebab makanan yang masuk ke dalam perut tanpa diiringi doa akhirnya makannya diikuti setan. Lantas, bagaimana bisa sehat kalau makanannya ada campur tangan setan?

Dengan demikian, jika kita mau melakukan sepatutnya untuk memulai makan dengan basmalah, lalu kalau kita lupa tidak bacanya dan teringat ditengah-tengah diajarkan oleh Rosululloh Saw membaca doa, “Bismillahi Awwaluhu wa Akhiruhu.” yang artinya “Dengan menyebut nama Alloh dari Awal sampai akhir.”

Kemudian juga Rosululloh Saw memiliki perhatian besar terhadap kebersihan, oleh karenanya beliau menganjurkan untuk menjaganya. Jadi sebelum makan dan sesudah makan sebaiknya untuk mencuci tangan baik itu pakai sendok ataupun pakai tangan. Kata Rosululloh Saw: “Siapa yang cuci tangan sebelum makan, maka ia akan terhindar dari kefakiran dan mencuci tangan setelah makan, maka dia terhindarkan dari penyakit.”

Syekh Ibnu Qudamah dalam Al-Mughni juga mengatakan:

يستحب غسل اليدين قبل الطعام وبعده, وإن كان على وضوء

Artinya: “Dianjurkan mencuci tangan sebelum makan dan setelah makan, walaupun dalam keadaan punya wudhu”.

Rosululloh Saw itu tidak pernah makan sambil minum. Karena orang yang makan sambil minum bisa menyebabkan penyakit lambung. Lantas cara yang baik menurut Islam bagaimana?

Menurut ahli medis, dianjurkan sebelum makan itu hendaknya minum dulu. Hal ini juga dianjurkan oleh Baginda Nabi. Akan tetapi, jangan langsung makan (harus dijeda 15 sampai 20 menit). Begitu juga jika selesai makan, tidak boleh langsung minum. Harus ada bedanya, setidaknya setengan jam atau minimal 20 menit. Jadi, jikalau kita memberi jeda setelah makan, asupan-asupan yang masuk ke dalam mulut itu bisa terserap dengan sempurna.

Rosululloh Saw juga melarang kita untuk bernapas didalam gelas. Karena menurut penelitian, orang yang mengeluarkan nafas berarti dia sedang mengeluarkan udara yang kotor dari paru-parunya. Sedangkan kalau orang minum dia bernapas, dia sama saja mengotori minumannya. Hal itu jika sering terjadi bisa membahayakan organ yang berada dalam tubuh.

Begitu pula, Rosululloh Saw tidak menganjurkan untuk minum dalam sekali tegukan. Tapi yang dianjurkan Rosululloh Saw itu untuk mengambil nafas diantara tegukan yang diminum. Dalam Kitab Risalatul Mu’awanah dijelaskan adab ketika minum,

وإذا شربت الماء فمصّه ولا تعبّه، واشرب في ثلاثة أنفاس، ولا تتنفس في الإناء ولا تشرب من ثلمته

ولا تشرب وأنت قائم ولا من فم السقاء فإن لم تجد إناء فاشرب على يدك وقل بعد الشرب

Artinya: “Bila engkau minum, hisaplah dan jangan minum sekali teguk, minumlah dengan tika kali nafas, jangan bernafas pada tempat yang retak, dan jangan minum sambil berdiri dan minum dari mulut timba. Jika tidak ada tempat yang patut untuk minum, seperti cangkir, gelas dan lain-lain, maka gunakanlah kedua tanganmu sebagai tempat minum.” (Al-Habib Abdullah ibn Alawi al-Hadad al-Hadrami al-Syafi’i, Risalatul Mu’awanah, bab Adabus Syurbi)

Setelah minum, bacalah doa berikut:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِىْ جَعَلَهُ عَذْبًافُرَاتًابِرَحْمَتِهِ وَلَمْ يَجْعَلْهُ مِلْحًاأُجَاجًابِذُنُوْبِنَا

Artinya: “Segala puji bagi Allah, yang telah menjadikan air ini tawar dengan rahmat-Nya dan tidak menjadikan air ini asin dan payau lantaran dosa-dosa kami.”

Dalam ilmu sains dijelasakan bahwa tubuh manusia memiliki saluran air dan saluran pernafasan yang berbeda. Mereka saling memotong dalam saluran rongga mulut dan kerongkongan. Sebab itu seseorang tidak dapat makan dan minum sambil bernafas secara bersamaan. Sedangkan orang yang menahan nafas dalam waktu yang cukup lama, maka ia sedang membuat udara di dalam paru-parunya tertahan. Jikalau lubang paru-paru sudah tertekan, akan mengakibatkan paru-paru mengembang dan lama kelamaan akan kehilangan kelenturannya. Sehingga paru-paru seseorang tersebut tidak berfungsi dengan baik karena tidak akan bisa memompa secara maksimal.

Memang dianjurkan untuk tidak minum sebelum makan atau di tengah tengah makan kecuali tersedak atau sangat haus. Dalam kitab at-Tibbun Nabawy minum sebelum makan atau di tengah tengah makan dihukumi makruh entah makruh syar’i atau irsyadi (menurut kedokteran) dalam kitab yang sama juga dijelaskan bahwa yang paling utama adalah minum 1-2 jam setelah makan karena menurut ahli hikmah hal ini bisa menambah kecerdasan.

Hal ini sebagaimana keterangan dalam kitab Sab’ah Kutubun Mufidah halaman 145:

(تتمة :في آداب الأكل و الشرب)يسن-إلى أن قال-و أن لا يكثر الشرب أثناء الطعام إلا إذا غص أو صدق عطشه~سبعة كتب مفيدة ١٤٥

Artinya: “(Penutup: Bab Adab Makan dan Minum) disunnahkan-sampai ucapan Mushonnif-tidak memperbanyak minum ditengah makan kecuali apabila tersedak atau sangat kehausan.” (Kutubun Mufidah, hal. 145)

Demikian tips dan adab yang diajarkan Rosululloh Saw kepada umatnya dalam hal minum. Semoga kita senantiasa diberikan kesehatan yang baik serta konsisten menjaga kesehatan dengan memperhatikan pola makan dan minum serta adab-adabnya.

Semoga bermanfaat. Wallohu a’lam.