Dalil Hadits Keutamaan dan Kemuliaan Malam Nisfu Sya’ban

darulmaarif.net – Indramayu, 13 Februari 2025 | 09.00 WIB

Malam Nisfu Sya’ban merupakan salah satu malam yang memiliki keutamaan besar dalam Islam. Banyak riwayat hadits yang menunjukkan keistimewaan malam ini, di mana Alloh SWT memberikan ampunan kepada hamba-hamba-Nya, kecuali bagi mereka yang masih menyekutukan-Nya atau menyimpan permusuhan dalam hati mereka.

Hadits-Hadits Tentang Malam Nisfu Sya’ban

Dalam Shahih Ibnu Hibban (juz 12, halaman 481, hadits nomor 5665), Rosululloh SAW bersabda:

يَطَّلِعُ اللهُ إِلَى خَلْقِهِ فِيْ لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيْعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ

Artinya: “Sesungguhnya Alloh melihat kepada makhluk-Nya pada malam Nisfu Sya’ban, lalu Dia mengampuni seluruh makhluk-Nya kecuali orang yang musyrik atau yang masih bermusuhan.” (HR. Imam Ibnu Hibban)

Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ath-Thobaroni dalam Mu’jam Al-Kabir dan Mu’jam Al-Ausath, dengan sanad yang para perawinya dinilai tsiqah.

Selain itu, dalam Sunan Ibnu Majah (juz 1, halaman 444, hadits nomor 1388), Rosululloh SAW bersabda:

إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا نَهَارَهَا فَإِنَّ اللهَ يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُولُ أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِي فَأَغْفِرَ لَهُ أَلَا مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ أَلَا مُبْتَلًى فَأُعَافِيَهُ أَلَا كَذَا أَلَا كَذَا حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ

Artinya: “Apabila tiba malam Nisfu Sya’ban, maka sholatlah di malam harinya dan berpuasalah di siang harinya. Sesungguhnya Allah turun ke langit dunia sejak matahari terbenam, lalu berfirman: ‘Adakah yang memohon ampunan, maka Aku akan mengampuninya? Adakah yang meminta rezeki, maka Aku akan memberinya? Adakah yang tertimpa musibah, maka Aku akan menyembuhkannya? Adakah yang begini dan begini… hingga fajar tiba’.” (HR. Imam Ibnu Majah)

Namun, para ulama seperti Al-Hafizh Ibnu Rajab dalam Latha’if al-Ma’arif (juz 1, halaman 151) menilai bahwa sanad hadits ini lemah (dha’if).

Meskipun ada perbedaan pendapat mengenai kekuatan sanad beberapa hadits, Imam Al-Mubarakfuri dalam Tuhfatul Ahwadzi (juz 3, halaman 367) menyimpulkan bahwa keseluruhan riwayat tentang keutamaan malam Nisfu Sya’ban tetap menjadi hujjah bagi mereka yang meyakininya.

Pendapat Para Ulama Tentang Nisfu Sya’ban

Beberapa ulama salaf juga menekankan keutamaan malam ini. Dalam Nuzhatul Majalis wa Muntakhabun Nafais (halaman 147), Imam Atha’ bin Yasar berkata:

مَا بَعْدَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ أَفْضَلُ مِنْ لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ وَهِيَ مِنَ اللَّيَالِى الَّتِيْ يُسْتَجَابُ فِيْهَا الدُّعَاءُ

Artinya: “Tidak ada malam yang lebih utama setelah Lailatul Qadar selain malam Nisfu Sya’ban. Ini adalah salah satu malam di mana doa dikabulkan.”

Dalam Al-Umm (juz 1, halaman 264), Imam Asy-Syafi’i juga menyebutkan lima malam yang mustajab untuk berdoa, yaitu:

  1. Malam Jumat
  2. Malam Idul Adha
  3. Malam Idul Fitri
  4. Malam pertama bulan Rajab
  5. Malam Nisfu Sya’ban

Sementara itu, Al-Hafidz Ibnu Rajab dalam Latha’if al-Ma’arif (juz 1, halaman 151) menyebutkan bahwa para tabi’in dari penduduk Syam, seperti Khalid bin Ma’dan, Mak-hul, dan Luqman bin Amir, mengagungkan malam Nisfu Sya’ban dengan banyak ibadah.

فَيَنْبَغِيْ لِلْمُؤْمِنِ أَنْ يَتَفَرَّغَ فِي تِلْكَ اللَّيْلَةِ لِذِكْرِ اللهِ تَعَالَى وَدُعَائِهِ بِغُفْرَانِ الذُّنُوْبِ

Artinya: “Maka seyogyanya bagi orang mukmin untuk mencurahkan pada malam itu untuk berdzikir kepada Alloh dan berdoa agar diampuni dosa-dosanya.”

Kesimpulannya, meskipun ada perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang derajat hadits yang membahas Nisfu Sya’ban, banyak ulama tetap mengakui adanya keutamaan malam ini. Oleh karena itu, disarankan bagi kaum muslimin untuk memperbanyak ibadah, berdoa, dan memohon ampunan kepada Alloh pada malam tersebut.

Semoga kita semua mendapatkan keberkahan dan ampunan dari Alloh di malam yang penuh rahmat ini.

Semoga bermanfaat. Wallohu a’lam.