darulmaarif.net – Indramayu, 15 Juli 2024 | 10.00 WIB
Aneh tapi nyata. Kejadian langka yang penuh dengan keajaiban terjadi di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, di mana seorang ibu bernama Nuraeni melahirkan 5 bayi kembar sekaligus.
Kejadian itu lantas viral di media sosial, pihak RSUD Indramayu yang membantu proses persalinan Nuraeni pun mengungkapkan, kejadian ini baru pertama kali terjadi di Indramayu.
Lima bayi kembar terdiri dari 4 bayi perempuan dan 1 bayi laki-laki itu lahir dari pasangan Nuraeni (32) dan Warsilah (39) yang tercatat sebagai warga Desa Bodas, Kecamatan Tukdana, Indramayu.
Mengutip lama Kompas.com, kelima bayi itu diketahui lahir dalam kondisi sehat dengan berat badan bervariasi, mulai dari 1.950 gram, 1.750 gram, 1.250 gram, 1.600 gram dan terakhir 1.900 gram. Saat ini kelima bayi kembar masih dalam perawatan intensif di RSUD Indramayu, pada Ahad (7/7/2024).
Fenomena bayi kembar selalu menarik perhatian banyak orang, termasuk dalam konteks pandangan Islam yang kaya akan nilai-nilai spiritual dan etika. Dalam agama Islam, bayi kembar tidak hanya dipandang sebagai keajaiban alam semata, tetapi juga sebagai anugerah dari Alloh Swt yang patut disyukuri dan dihormati. Di antaranya, ada 3 perspektif Keislaman menanggapi fenomena Bayi Kembar.
1. Keajaiban alam dan kehendak Alloh
Dalam Al-Quran, Alloh menjelaskan bahwa Dia menciptakan manusia dalam berbagai bentuk dan keadaan. Bayi kembar dipandang sebagai salah satu bukti keagungan penciptaan-Nya yang tidak dapat dipahami sepenuhnya oleh manusia.
2. Anugerah dan ujian
Kehadiran bayi kembar dianggap sebagai anugerah dan ujian dari Allah. Orang tua yang diberi bayi kembar diajak untuk mensyukuri nikmat tersebut dan menjalani tanggung jawab sebagai orang tua dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.
3. Kehidupan sosial dan komunitas
Dalam masyarakat Islam, kelahiran bayi kembar sering kali dianggap membawa berkah dan kegembiraan bagi keluarga serta komunitasnya. Hal ini menunjukkan solidaritas dan kepedulian sosial antar sesama.
Islam mengajarkan penghargaan terhadap keunikan setiap individu, termasuk bayi kembar 5 yang mungkin memiliki kepribadian dan bakat yang berbeda-beda. Kepedulian terhadap perbedaan ini juga tercermin dalam penghormatan terhadap pluralitas dalam masyarakat.
Bahkan, dalam literatur sejarah peradaban Islam juga disebutkan semua keturunan Nabi Adam ‘Alaihissalam dan Siti Hawa lahir dalam keadaan kembar semua.
Penjelasan mengenai hal ini salah satunya dibahas dalam Kitab Qoshoshul Anbiyaa karya Imam Ibnu Katsir. Dijelaskan bahwa menurut catatan Imam Abu Ja’far bin Jarir dalam Kitab Tarikh-nya, Siti Hawa melahirkan 40 anak dari Nabi Adam ‘Alaihissalam dalam 20 kali kehamilan. Imam Ibnu Ishaq juga berpendapat demikian.
Dalam pandangan Islam, kehadiran bayi kembar 5 dipandang sebagai anugerah dan keajaiban yang harus disyukuri dan dihormati. Orang tua bayi kembar diajarkan untuk menjalani peran sebagai wali amanat Alloh dengan penuh tanggung jawab dan kesabaran. Lebih dari sekadar fenomena biologis, bayi kembar dalam Islam mengajarkan nilai-nilai kasih sayang, keadilan, dan penghargaan terhadap keunikan setiap individu. Dengan demikian, pandangan Islam terhadap bayi kembar mencerminkan kedalaman spiritual dan etika dalam memandang hidup dan kemanusiaan.
Semoga bermanfaat. Wallohu a’lam.