darulmaarif.net – Indramayu, 21 Maret 2024 | 06.00 WIB

Ibadah puasa merupakan ibadah yang mengharuskan umat Islam untuk menahan diri dari segala sesuatu yang dapat membatalkannya. Agar puasa kita sah, kita diwajibkan menjaga segala sesuatu yang menyebabkan puasa kita batal.
Namun, masih banyak orang yang sering meremehkan hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Selain makan dan minum, ada hal-hal lain yang dapat membatalkan puasa seseorang.
Dalam kitab Fathul Qorib bab Shoum karya Syekh Muhammad bin Qosim Al-Ghazy dijelaskan, ada 10 perkara yang dapat membatalkan puasa.
أحدها وثانيها (ما وصل عمداً إلى الجوف) المنفتح (أو) غير المنفتح كالوصول من مأمومة إلى (الرأس) والمراد إمساك الصائم عن وصول عين إلى ما يسمى جوفاً (و) الثالث (الحقنة في أحد السبيلين) وهو دواء يحقن به المريض في قبل أو دبر المعبر عنهما في المتن بالسبيلين (و) الرابع (القيء عمداً) فإن لم يتعمد لم يبطل صومه كما سبق. (و) الخامس (الوطء عامداً) في الفرج فلا يفطر الصائم بالجماع ناسياً كما سبق (و) السادس (الإنزال) وهو خروج المني (عن مباشرة) بلا جماع محرماً كان كإخراجه بيده أو غير محرم كإخراجه بيد زوجته أو جاريته واحترز بمباشرة عن خروج المني بالاحتلام فلا إفطار به جزماً (و) السابع إلى آخر العشرة (الحيض والنفاس والجنون والردة) فمتى طرأ شيء منها في أثناء الصوم أبطله.
Artinya: “(1) Masuknya benda kedalam tubuh dengan sengaja melalu lubang yang terbuka (mulut, hidung, dan lain-lain), atau
(2) melalui jalan yang tertutup, seperti benda yang masuk ke otak melalui kepala. Yang dikehendaki dalam hal ini adalah bahwa orang yang berpuasa mencegah sesuatu yang bisa masuk kedalam anggota tubuh.
(3) Mengobati orang yang sakit melalui dua jalan (qubul dan dzubur).
(4) Muntah dengan sengaja, namun apabila tidak disengaja maka puasanya tidak batal.
(5) Bersetubuh dengan sengaja. Namun tidak batal apabila lupa (kalau sedang puasa).
(6) Keluar mani karena bertemunya dua kulit (antara laki-laki dan perempuan) walaupun tanpa berjima’. Diharamkan apabila mengeluarkannya dengan tangan, namun tidak diharamkan seumpama dikeluarkan dengan tangan istrinya atau budaknya (tapi tetap batal). Pengarang kitab (mushonnif) telah memisahkan apabila keluar mani disebabkan karena mimpi maka itu tidaklah batal.
(7) Haidl,
(8) Nifas,
(9) Majnun (gila),
(10) Murtad.
Maka, apabila salah satu dari yang disebutkan itu terjadi, batallah puasa seseorang”. (Muhammad Bin Qosim Al-Ghazy, Fathul Qorib, Bab Shoum)
Itulah 10 perkara yang dapat membatalkan puasa seseorang. Setelah mengetahui hal-hal yang bisa membatalkan puasa tersebut, seyogianya umat Islam yang tengah menjalankan ibadah puasa mampu menjaga diri dari hal-hal tersebut dan tidak lagi meremehkannya agar puasa yang dilakukan sah secara syari’at dan puasanya tidak sia-sia karena melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.
Semoga bermanfaat. Wallohu a’lam.