Pontren Darul Ma’arif Sambut Sosialisasi Program Kuliah S1 Luar Negeri bagi Santri Kelas XII

darulmaarif.net – Indramayu, 20 November 2022

IMG 20221120 092136

Dalam rangka sosialisasi program S1 Luar Negeri, SMA & SMK NU Kaplongan bersama Pondok Pesantren Darul Ma’arif membuka seminar sosialisasi untuk kelas XII siswa-siswi SMA NU, SMK NU dan SMK NU Maritim di Aula Yayasan Darul Ma’arif, Ahad (20/11/2022).

IMG 20221120 085433

Tujuan program sosialisasi tersebut, agar lulusan santri pondok pesantren Darul Ma’arif, baik dari lulusan SMA NU maupun dari SMK NU Kaplongan bisa menjangkau dunia lebih luas. Pulang dari sana ke Indonesia ikut membangun Indonesia agar lebih maju. Acara sosialisasi ini menghadirkan seluruh siswa kelas XII beserta orangtuanya.

“Kami menyambut dengan sangat gembira program sosialisasi ini. Kami juga menginginkan lulusan santri pondok pesantren Darul Ma’arif tidak hanya menguasai bidang ilmu Agama. Tapi menguasai seluruh aspek bidang-bidang yang lain. Pulang ke Indonesia membawa semangat perubahan Indonesia yang lebih maju lagi. Seratus tahun kemerdekaan Indonesia semoga ke depan lebih maju, syaratnya tentu saja harus ditopang dgn pendidikan yang lebih baik lagi”, sambut Amri Amrulloh S.Pd, kepala Sekolah SMA NU Kaplongan.

Program kuliah luar negeri ini diisi oleh tiga pembicara, Bapak Ali Wardana Nasution dari Grand Wisata Cirebon, Ibu Astria Dewi owner PT. Cahaya Pendidikan Indonesia, dan Bapak Ahmad Siddiq alumni Pondok Pesantren Darul Ma’arif sekaligus lulusan fresh graduate S2 Turki.

Bapa Ali Wardana Nasution (Penyuluh Pendidikan dan Tenaga Kerjabdi Bidang SDM yang bergerak di bidang lapangan kerja Amerika dan Eropa), dalam sambutannya mengatakan kami mengelola program kuliah sambil kerja, terbukti ananda Harianto, salah satu alumni SMA NU Kaplongan lulusan universitas Taiwan (program kuliah sambil magang).

IMG 20221120 092705

“Selain Harianto, kami juga sudah membersangkatkan 180 anak ke Taiwan dalam rangka kuliah sambil magang. Dalam International Foundation Program, diantara kelebihannya adalah tidak perlu menguasai bahasa Mandarin dulu, belajar bahasanya langsung di Taiwan, masuk kuliah disana pun tanpa tes akademik sama sekali.” Ungkapnya.

Pada sambutan kedua, Yudi Kartajaya M.Pd sedikit mengulas tentang program sekolah gratis dibayar. Ia mengatakan bahwa saat ini Jerman sebagai negara penguasa teknologi terdepan. Dalam program pendidikan Luar Negeri di Jerman, Yudi memiliki program Ausbildung yang akan disampaikan langsung oleh Ibu Astria Dewi, owner PT. Cahaya Pendidikan Indonesia.

“Tinggal di Jerman membutuhkan waktu minimal 3 tahun. S1 sampai S3 gratis semua, pendidikan di Jerman sangat murah se-dunia. kalau dihitung-hitung, uang saku selama 3 tahun bisa mencapai setengah milyar. Kontrak kerja tanpa batas dengan gaji 30-40 tahun. PT Cahaya pendidikan Indonesia sendiri berdiri tahun 2017. PT kami bergerak di bidang penyuluhan kuliah di Luar Negeri khusus Jerman. Setelah anak lulus luliah, bisa kerja di Jerman tanpa batas waktu. Program Ausbildung ini sudah dilaksanakan oleh SMKN 1 Losarang, terbukti kami sudah membersngkatkan 70 anak kuliah di Jerman. Di Darul Ma’arif sendiri ini kali pertamanya saya datang kesini.” Terang Astria Dewi dalam pemaparannya.

IMG 20221120 WA0016

Berbeda dengan pemateri pertama dan kedua, Ahmad Shiddiq, lulusan S2 Turki mengatakan bahwa dirinya bukan agen penyuluh pendidikan. Dia juga mengatakan kepada hadirin yang datang hanya akan menceritakan pengalamannya selama berada di Tukri. Tentang bagaimana dunia kerja disana, manis-pahitnya, dsb. Dia juga menceritakan bagaimana caranya mendapatkan program beasiswa Turki.

“Sebelum kalian berangkat ke Luar Negeri, kenali dulu negara tujuan yang hendak kita jadikan tempat kuliah, baik dari sisi budaya nya, keunggulan negera tersebut, sesuaikan dengan minat kita. Mengapa memilih Turki? Saat ini kampus-kampus di Turki punya program yang namanya ECPS (European Center for Populism Studies), disetarakan dengan pendidikan yanga ada di Eropa dan sudah diakui oleh dunia. Peradaban di Turki yang bermacam-macam, mulai peradaban Romawi Kuno, Bizantium, Turki Ottoman dan peradaban Turki Modern. Itulah diantara keunggulan mengapa memilih Turki.” Ungkap Ahmad Shiddiq saat menceritakan pengalamannya di Jerman.

IMG 20221120 WA0009

Program sosialisasi ditutup dengan pembacaan doa. Acara berjalan dengan lancar. Beberapa orangtua yang belum puas dengan pemaparan ketiga pemateri tersebut, bertanya lebih lanjut mengenai program kuliah Luar Negeri setelah usai acara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Share:

More Posts