Pesantren: Solusi Terbaik Pendidikan Ditengah Kemajuan Zaman

darulmaarif.net – Indramayu, 01 September 2023 | 10.00 WIB

Oleh: Usth. Dwi Annisa Putri

Di era gempuran modernisasi dengan maraknya lembaga masyarakat yang mendirikan instansi Pendidikan, baik pendidikan bermain offline dengan gedung-gedung sekolah maupun online seperti banyaknya pendidikan kursus via daring. Namun, dibalik maraknya model pendidikan saat ini, tak dapat di pungkiri bahwa pesantren masih tetap eksis dan menjadi solusi terbaik sebagai tempat mendidik dan membangun karakteristik santri dengan landasan syari’at Islam yang baik dan banar.

Mengapa pesantren menjadi solusi terbaik pendidikan anak-anak saat ini?

Fakta pertama, bahwa pesantren merupakan tempat pembentukan karakter yang kuat.

Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan yang menitikberatkan pada pembentukan karakter dan akhlak siswanya. Pembelajaran yang diterapkan di pondok pesantren sangat menekankan pada nilai-nilai keislaman dan keakhlakan yang tinggi. Selain itu, siswa juga diajarkan untuk menghormati orang tua, guru, dan orang yang lebih tua. Dengan demikian, siswa akan terlatih untuk menjadi pribadi yang rendah hati, sabar, dan bertanggung jawab.

Kedua, pesantren juga menitikberatkan pendidikan agama yang kuat.

Pendidikan agama yang diterapkan di pondok pesantren sangat kuat dan intensif. Siswa akan diajarkan tentang aqidah, fiqh, hingga hadits dan sejarah Islam. Selain itu, siswa juga akan diajarkan tentang etika dan moral Islam yang seharusnya dipegang oleh setiap muslim. Dengan adanya pendidikan agama yang kuat, siswa akan terlatih untuk menjadi muslim yang taat dan mengamalkan ajaran Islam dengan benar.

Ketiga, pesantren memiliki pola pembelajaran yang bersifat intensif.

Pondok pesantren biasanya memiliki jadwal yang padat dan intensif. Selain mengikuti kegiatan belajar mengajar, siswa juga akan diajarkan untuk menghafal Al-Qur’an dan memperdalam ilmu agama seperti kitab Hadist dan Bahasa Arab. Kegiatan belajar yang intensif tersebut akan membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan akademik dan keislaman mereka.

Sain ketiga fakta tersebut, masih banyak fakta-fakta lain yang membuat pesantren menjadi lembaga pendidikan terbaik baik anak-anak kita. Diantaranya, di pesantren anak-anak dibekali kemandirian yang tinggi, jauh dari orangtua sehingga anak-anak tidak saja diajarkan pendidikan agama Islam yang kuat tetapi dibekali pula dengan integritas kemandirian dalam memenej dirinya sendiri. Selain itu, adanya persaudaraan yang erat antar individu santri yang notabene nya datang dari berbagai wilayah untuk saling berkenalan satu sama lain di pesantren.

Meskipun pergeseran zaman telah memacu manusia turut hijrah melakukan banyak perubahan-perubahan di bidang teknologi, pesantren masih tetap eksis dengan pola pembelajaran agama yang intens, walaupun saat ini tidak dipungkiri juga bahwa inovasi-inovasi di bidang teknologi turut menjadi bagian dari pesantren sebagai suatu cara yang baik dalam memanfaatkan kemajuan zaman.

Seperti kalimat “Al ma’hadu laa yanamu abadan”, bahwa pondok tidak pernah mati karena pondok telah terkonsep sedemikian rupa dengan segala aspek kegiatan dan pendidikannya dari bangun tidur sampai bangun tidur kembali selama 24 jam semata mata untuk mendidik karakteristik dan akhlak santri sehari-hari.

Karena tidak ada instansi pendidikan yang menanamkan ajaran Islam serta akhlaqul karimah sebaik podnok pesantren. Karena di pesantren santri di didik untuk menjadi pribadi yang mandiri ,kreatif,dan berani mengeluarkan argumen berlandaskan akhlakul karimah.

Dan sebagai sarana untuk mempersiapkan diri dan mental santri sebelum terjun ke masyarakat. Serta mengasah skill santri dan menanamkan nilai-nilai positif kepada santri. Karena mereka di didik untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi yang lainnya: khoirunnaasi anfa’uhum linnasi.

Oleh karena itu dengan segala kelebihan tersebut pesantren masih eksis menjadi tempat sekaligus instalasi terbaik yang berlandaskan syari’at Islam yang baik dan benar kepada para santri, anak-anak kita semua.

Semoga bermanfaat. Wallohu a’lam.