darulmaarif.net – 16 November 2022 | 08.00 WIB
Jauh dari orangtua, saudara, tetangga rumah, teman bermain memang menjadi tantangan tersendiri bagi seorang anak. Kondisi demikian seringkali dirasakan santri baru ketika berada di pondok pesantren.
Agar betah di pesantren, kami merangkum 8 tips kepada orangtua agar anaknya betah di pesantren. Tips ini diharapkan agar menjadi motivasi dan inspirasi agar santri baru betah di pondok pesantren.
- Menata niat dengan baik
Menata niat dengan baik dan selalu berpikir positif (husnudzon) kepada teman-teman, pengurus, asatidz/asatidzah, dan keluarga besar pondok pesantren bahwa berada di pesantren merupakan pilihan tepat dan baik untuk orangtua dan anak.
Anggaplah bahwa semua yang berada di pesantren seperti keluarga sendiri. Sehingga santri baru tidak merasa asing terhadap lingkungan barunya. Hal ini dapat mempererat hubungan emosional santri dan pesantren agar santri baru merasa betah di pesantren yang ia tinggali.
- Membuka diri dengan beradaptasi terhadap lingkungan baru
Membuka diri dan adaptasi merupakan hal yang wajar bagi siapapun yang baru bertama kali menetap di suatu daerah atau komunitas tertentu yang tentu bisa jadi jauh berbeda dengan kebiasaan yang ada di lingkungan rumahnya. Dengan membuka diri dan beradaptasi terhadap lingkungan di pesantren dapat membuat santri baru betah dan nyaman tinggal di pesantren.
Menutup diri dan suka menyendiri saat di pesantren dapat berimbas pada hal-hal negatif yang akan menimpa pada dirinya sendiri.
- Jangan melanggar aturan dan tata tertib
Patuhi aturan dan tata tertib yang ada di pondok pesantren. Aturan dan tata tertib di pondok pesantren jangan dianggap sebagai beban yang mengekang, tapi anggaplah sebagai sarana transformasi untuk merubah kebiasaan lama yang kurang baik dan melatihnya agar santri baru memiliki karakter mental yang lebih baik untuk bekal di kemudian hari.
Paksalah diri untuk tidak melanggar, mematuhi aturan dan tata tertib yang ada di pondok pesantren sebagai satu bentuk ketaatan kepada orangtua (birrul walidain).
- Memperhatikan kondisi keuangan dan membelanjakan nya sesuai kebutuuan
Hal ini untuk mengukur jatah bestel (kiriman) sebulan dari orangtua dengan cara membelanjakan keuangan sesuai kebutuhan. Hemat dalam berbelanja dan tidak konsumtif menghambur-hamburkan uang jajan untuk hal-hal yang tidak begitu penting.
Semata agar saat kiriman orangtua belum datang, uang tidak kehabisan lebih dulu. Yang pada akhirnya santri baru akan merasa jenuh karena melihat teman-teman lain jajan, sementara dirinya gigit jari akibat jatah uang sebulan sudah habis duluan. Mau pinjam uang teman malu karena tidak enakan.
- Perlu dekat dengan pengurus dan ustadz/ustadzah
Sebagaimana saat masih di rumah, anak dekat dengan orangtua, curhat dan keluh kesah juga dengan orangtua, maka saat di pondok pesantren dekatlah dengan pengurus dan asatidz/asatidzah sebagai tempat curhat, berkeluh kesah, selayaknya menganggap pengurus dan asatidz/asatidzah di pesantren seperti kakak dan orangtua sendiri.
- Menjaga kesehatan fisik
Santri juga harus senantiasa menjaga kesehatan fisik agar tidak mudah sakit. Tidur yang cukup dan teratur sesuai jadwal, tidak makan dan minum sembarangan, memakai alat mandi sendiri (tidak meminjam punya teman), serta rajin berolahraga.
Tidak menjaga kesehatan dengan baik berdampak pada melemahnya sitem imun tubuh sehingga mudah terserang penyakit. Hal ini akan mengganggu aktifitas selama di pondok pesantren. Walhasil, santri jadi sering pulang karena sakit dan harus berobat, meninggalkan kegiatan ngaji di pesantren, dan tidak menutup kemungkinan jadi tidak betah karena sering sakit-sakitan.
- Sabar dan ikhlas menjalani kegiatan
Santri juga harus menanamkan prinsip sabar dan ikhlas dalam menjalani semua kegiatan yang ada di pondok pesantren. Kesabaran dan keikhlasan akan menumbuhkan motivasi tingkat kepasrahan diri kepada Alloh Swt.
Dengan sabar dan ikhlas, santri akan lebih ringan menjalani aktifitas agar betah di pesantren.
- Berdoa kepada Alloh agar betah
Selalu berdoa kepada Alloh agar betah di pondok pesantren, mendoakan teman-temannya yang belum betah agar betah, serta tidak lupa minta doa kepada ustadz/ustadzah, kyai, nyai, terutama minta doa kepada kedua orangtua agar betah.
Doa-doa yang kita panjatkan maupun yang orang lain doalan untuk kita bisa menjadi jembatan yang membuat hati kita lebih tentram dan akhirnya betah di pesantren.
Itulah 8 tips agar betah di pesantren bagi santri baru.
“Ayo mondok, mondok itu keren.” Tertarik memondokkan anaknya di pondok pesantren Darul Ma’arif, segera daftarkan putra dan putrinya. Ini link pendaftarannya: https://bit.ly/pendaftaranPPDM23-24