Lebih dari Sepakbola: Fakta Sejarah Perang Maroko vs Prancis di Era Penjajahan

darulmaarif.net – Indramayu, 14 Desember 2022 | 20.00 WIB

Jika kita menelisik dan belajar tentang sejarah dunia, kita akan temukan sebagian besar peserta babak perempat final piala dunia 2022 ini dikenal sebagai bangsa penjajah (kolonial). Sebut saja ada Belanda, Inggris, Portugal (Portugis), dan Prancis.

Pada hari Kamis (15/12/2022) pukul pukul 02.00 WIB dini hari nanti, Timnas Prancis akan bentrok dengan kesebelasan Kerajaan Maroko pada semifinal Piala Dunia 2022 Qatar.

Terlepas dari tensi per-sepakbola-an yang digandrungi milyaran penonton di seluruh dunia itu, kedua negara tersebut di masa lampau pernah terlibat perang yang begitu sengit, saat Perancis berusaha menjajah Maroko selama 44 tahun lamanya.

Prancis menguasai Maroko melalui perjanjian atau Traktat Fez. Perjanjian tersebut ditandatangani pada 30 Maret 1912. Dalam perjanjian itu, Sultan Abdelhafid harus menyerahkan kedaulatan Maroko kepada Prancis, menjadikannya protektorat dan menyelesaikan krisis agadir pada 1 Juli 1911.

Perjanjian itu dianggap sebagai penghianatan oleh kaum nasionalis Maroko. Perjanjian tersebut pun menyebabkan Perang Rif atau perang Maroko kedua meletus.

Perang Rif terjadi pada awal tahun 1920-an antara Spanyol dan Prancis berhadapan dengan suku Berber di wilayah pegunungan Rif di Maroko. Tentara Rif dipimpin oleh Abdul al-Karem.

Tentara Rif awalnya berhasil mengalahkan tentara Spanyol dengan memanfaatkan taktik gerilya dan merebut senjata-senjata Spanyol. Namun, keterlibatan Prancis membantu Spanyol membuat tentara Rif menyerah.

Suku Berber memiliki kemahiran berperang yang tangguh. Mereka dipimpin oleh Muhammad Ibn Abdul al-Karim al-Khattabi yang hebat dalam militer dan politik. Namun, tentara reguler Rif tidak terlalu hebat.

Elit di tentara Rif membentuk satuan reguler yang meneladani Abd el-Krim berjumlah antara 6.000 hingga 7.000. Tentara Rif yang tersisa adalah milisi suku dan tidak mampu berada jauh dari tempat asal mereka lebih dari lima belas hari berturut-turut.

Jenderal Goded memperkirakan bahwa pada Juni 1924, tentara Rif berjumlah 80.000, walaupun Abdul el-Krim tidak mampu mempersenjatai lebih dari 20.000 orang kala itu. Pada masa-masa terakhir perang, jumlah tentara Rif tercatat sebesar 12.000.

Pada Mei 1924, tentara Prancis telah mendirikan pos-pos di sebelah utara Sungai Oureghla di wilayah kesukuan yang disengketakan. Pada 12 April 1925, diperkirakan 8.000 tentara Rif menyerang pos tersebut dan menghancurkan 44 atau 66 pos Prancis.

Jumlah orang Prancis yang tewas melebihi 1.000 jiwa, sementara 3.700 terluka dan 1.000 orang hilang, jumlah ini adalah 20 persen dari tentara Prancis yang ditugaskan di Rif. Prancis melakukan intervensi dan membantu Spanyol.

Mereka menurunkan 160.000 tentara yang telah dilatih dan dipersenjatai dengan elok dari satuan-satuan Metropolitan, Afrika Utara, Senegal, dan Legiun Asing, serta Maroko.

Prancis dan Spanyol kembali melancarkan serangan terakhir pada 8 Mei 1926 dengan 123.000 tentara yang didukung oleh 150 pesawat tempur. Sementara itu, jumlah tentara Rif kurang lebih hanya 12.000. Abdul el-Karem pun menyerah kepada Perancis.

Prancis kemudian menyerahkan wilayah selatan atau Sahara Maroko kepada Spanyol. Sementara Prancis menguasai wilayah utara Maroko dari tahun 1912 dan menghentikan kekuasaannya pada tahun 1956.

Maroko atau bernama resmi Kerajaan Maroko adalah negara yang terletak paling barat wilayah Afrika Utara. Negara ini berbatasan dengan Samudera Atlantik dan laut Mediterania di antara Aljazair dan Mauritania.

Kerajaan Maroko beribukota Rabat. Kota Rabat merupakan salah satu kota terbesar ke-7 yang ada di Maroko dengan luas mencapai 117 km2. Adapun kota-kota utama di Maroko yakni Casablanca, Marrakesh, Tangier, Tetouin, Sale, dan Rabat.

Maroko memiliki memiliki bendera berwarna merah dengan bintang lima sudut berwarna hijau di bagian tengah. Sementara lambang negara yakni bintang hijau dengan lima sudut serta latar belakang merah pegunungan Atlas dan matahari terbit yang diapit dua singa.

Terdapat tulisan dalam bahasa Arab dalam lambang Negara Maroko yakni: إِن تَنصُرُوا۟ ٱللَّهَ يَنصُرْكُمْ yang dalam bahasa Inggris berarti “If you glorify God, He will glorify you”, sementara dalam bahasa Indonesia berarti “Jika Anda memuliakan Tuhan, Dia akan memuliakan Anda”.

Kerajaan Maroko merupakan salah satu negara yang menerapkan hukum Islam sebagai dasar sistem hukum.

Selamat menyaksikan pertandingan semi final nanti. Siapa dukungan anda? Timnas dari negara berjuluk Singa Atlas atau La République.