darulmaarif.net – Indramayu, 26 Februari 2025 | 14.00 WIB

Islam hadir sebagai rahmat bagi seluruh alam, membawa misi utama untuk mengangkat harkat dan martabat manusia tanpa membedakan warna kulit, suku bangsa, maupun bahasa. Semua terikat dalam ikatan akidah yang sama, menjunjung tinggi keadilan dan kemuliaan. Salah satu misi besar Islam adalah memuliakan perempuan, khususnya anak perempuan, yang dalam sejarahnya pernah terpinggirkan dan dianggap rendah dalam budaya jahiliyah.
Kedudukan Perempuan Sebelum Islam
Sebelum Islam datang, perempuan kerap kali terkungkung dalam batasan-batasan sempit: sumur, dapur, dan kasur. Bahkan, dalam tradisi jahiliyah Arab, bayi perempuan dianggap sebagai aib hingga tak jarang mereka dikubur hidup-hidup. Al-Qur’an merekam tragedi ini dalam firman-Nya:
وَاِذَا الْمَوْءٗدَةُ سُىِٕلَتْۖ ٨ بِاَيِّ ذَنْۢبٍ قُتِلَتْۚ
Artinya: “Dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya, karena dosa apakah ia dibunuh?” (QS. At-Takwir: 8-9).
Islam kemudian datang membawa revolusi sosial yang luar biasa. Kaum perempuan diberikan hak-haknya dan dimuliakan kedudukannya. Sebuah pepatah Arab menyebutkan:
اَلْمَرْأَةُ عِمَادُ الْبِلَادِ اِذَا صَلُحَتْ صَلُحَ الْبِلَادُ وَاِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْبِلَادُ
“Wanita adalah tiang negara. Jika wanita baik, maka baiklah negara. Dan jika wanita rusak, maka rusaklah negara.”
Kisah-kisah Perempuan dalam Al-Qur’an
Al-Qur’an tidak hanya mengakui peran perempuan, tetapi juga mengabadikan kisah-kisah mereka sebagai teladan bagi umat manusia. Beberapa di antaranya:
- Siti Hawa, ibu seluruh manusia, yang bersama Nabi Adam AS memulai kehidupan di bumi.
- Siti Maryam, perempuan suci yang menjadi ibu dari Nabi Isa AS, yang bahkan namanya dijadikan salah satu surat dalam Al-Qur’an (Surah Maryam).
- Ratu Balqis, pemimpin bijaksana dari negeri Saba’, yang disebut dalam QS. An-Naml: 44.
- Istri Nabi Musa AS, putri Nabi Syu’aib AS, yang menunjukkan adab dan kelembutannya dalam kisah pertemuan dengan Musa AS (QS. Al-Qasas: 25-26).
- Surat An-Nisa, salah satu surat dalam Al-Qur’an yang secara khusus membahas hak-hak perempuan dan aturan dalam kehidupan berkeluarga.
Dalil-Dalil tentang Kemuliaan Anak Perempuan
Dalam kitab Al-Jami’us Shaghir, hadits nomor 4101, baginda Rosululloh SAW bersabda:
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِلنِّسَاءِ (رواه الحكيم عن ابن عباس)
Artinya: “Sebaik-baik kamu adalah yang paling baik kepada perempuan. (HR Hakim dari Ibnu Abbas, kitab Al-Jami’us Shaghir).
Dalam hadits lain, Rosululloh SAW bersabda:
مَنِ ابْتُلِيَ مِنْ هَذِهِ الْبَنَاتِ بِشَيْءٍ فَأَحْسَنَ إِلَيْهِنَّ كُنَّ لَهُ سِتْرًا مِنَ النَّارِ.
Artinya: “Barangsiapa yang diuji dengan anak-anak perempuan, lalu ia berlaku baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka.” (HR. Imam Bukhori dan Muslim)
Dalam kitab Tafsir Al-Maraghi, disebutkan bahwa Islam tidak hanya memuliakan perempuan sebagai ibu, tetapi juga sebagai anak. Seorang anak perempuan yang dirawat dan dididik dengan baik akan menjadi sumber pahala yang besar bagi orang tuanya.
Imam Nawawi dalam Al-Majmu’ juga menekankan pentingnya memuliakan perempuan, khususnya anak perempuan. Menurutnya, memberikan pendidikan dan kasih sayang yang baik kepada anak perempuan merupakan salah satu bentuk ibadah yang agung.
Islam Menempatkan Perempuan dalam Posisi Mulia
Islam memberikan hak kepada perempuan untuk memperoleh pendidikan, bekerja, dan berperan dalam masyarakat, selama tetap menjaga kodrat dan kehormatannya. Dalam kitab Al-Hidayah karya Imam Burhanuddin Al-Marghinani, disebutkan bahwa perempuan berhak mengejar ilmu dan berperan aktif dalam kehidupan sosial, namun tetap dalam koridor syariat.
Islam tidak melarang perempuan maju dan berkembang, namun batasannya tetap harus jelas. Ketika emansipasi dan kebebasan perempuan sudah melampaui kodratnya, bukan kemuliaan yang didapat, melainkan kehinaan.
Kesimpulan: Islam Memuliakan Perempuan Sesuai Kodratnya
Islam meletakkan perempuan pada tempat yang sangat mulia. Mereka dijaga, dilindungi, dan dimuliakan sesuai dengan fitrahnya. Dengan peran utamanya sebagai pendidik generasi, perempuan memiliki andil besar dalam mencetak penerus bangsa yang berkualitas. Baginda Rosululloh SAW bersabda:
الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّلِحَةُ
Artinya: “Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah.” (HR. Imam Muslim)
Semoga kita senantiasa mampu memuliakan perempuan sesuai dengan tuntunan Islam.
Semoga bermanfaat. Wallohu a’lam.