Karya Kecil, Pahala Besar: Jangan Remehkan Amalan Sehari-hari

darulmaarif.net – Indramayu, 16 Agustus 2025 | 14.00 WIB

Penulis: Usth. Jihan Khotun

Di zaman sekarang, banyak orang merasa bahwa untuk mendapatkan pahala besar harus melakukan amalan yang spektakuler: membangun masjid, mendirikan lembaga pendidikan, atau bersedekah dalam jumlah besar. Akibatnya, tidak sedikit dari kita yang justru mengabaikan kebaikan-kebaikan kecil dalam kehidupan sehari-hari. Padahal, dalam pandangan Islam, tidak ada satu pun kebaikan—sekecil apa pun—yang terbuang sia-sia di sisi Alloh SWT. Rosululloh SAW bersabda:

لَا تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا، وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ

Artinya: “Janganlah kamu meremehkan suatu kebaikan, walaupun hanya dengan bertemu saudaramu dengan wajah yang berseri-seri (tersenyum).” (HR. Imam Muslim)

Hadits ini menjadi pengingat bahwa sekecil apa pun kebaikan yang kita lakukan, jika diniatkan karena Alloh, ia akan berubah menjadi ibadah yang bernilai pahala besar.

Karya Kecil di Lingkungan Pesantren

Jika kita perhatikan kehidupan di pondok pesantren, banyak sekali “karya kecil” yang bisa dilakukan santri, namun sering dianggap sepele:

  • Menyapu halaman atau merapikan masjid.
  • Membantu teman mencari kitab atau alat tulis.
  • Menyebarkan informasi kajian atau jadwal pelajaran.
  • Menulis artikel dakwah sederhana seperti ini.
  • Membagikan senyum dan salam kepada sesama santri.

Semua itu mungkin terlihat kecil di mata manusia. Namun dalam pandangan Alloh SWT, karya kecil yang dilakukan dengan hati ikhlas bisa menjadi sebab datangnya pahala besar.

Dalil Al-Qur’an dan Kitab Kuning

Al-Qur’an menegaskan:

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ

Artinya: “Barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya.” (QS. Az-Zalzalah Ayat 7)

Dalam kitab Ihyā’ ‘Ulūm ad-Dīn, Imam al-Ghozali menjelaskan bahwa sekecil apa pun amal, jika dibarengi dengan niat ikhlas, maka amal itu bernilai agung di sisi Alloh SWT. Bahkan beliau mencontohkan senyuman, salam, atau sekadar menggeser duri dari jalan, bisa menjadi sebab keselamatan di akhirat.

Begitu pula dalam al-Adzkār karya Imam Syarofuddin Yahya an-Nawawi, disebutkan bahwa amal ringan yang dilakukan dengan hati tulus dapat menutup kekurangan amal-amal besar yang mungkin masih bercampur riya’. Ini menunjukkan bahwa amalan kecil tidak bisa diremehkan, justru ia bisa menjadi penopang amal besar kita.

Relevansi dengan Kehidupan Modern

Di era digital, bentuk karya kecil juga bisa lebih luas. Misalnya:

  • Membagikan postingan dakwah di media sosial.
  • Mengingatkan teman untuk shalat tepat waktu lewat pesan singkat.
  • Menyebarkan link kajian ilmu atau artikel bermanfaat.

Amalan sederhana seperti ini mungkin hanya butuh beberapa detik, tapi jika diniatkan karena Allah, bisa menjadi tabungan pahala yang mengalir.

Setiap kita punya kesempatan untuk berbuat baik. Tidak perlu menunggu kaya raya, terkenal, atau punya jabatan tinggi untuk beramal. Mulailah dari yang kecil, dari apa yang bisa kita lakukan sekarang. Karena dalam Islam, amalan kecil yang ikhlas bisa menjadi besar di sisi Alloh SWT.

Maka, jangan pernah remehkan karya kecilmu. Bisa jadi, dari satu senyum, satu sapaan, atau satu tulisan sederhana, Allah bukakan jalan pahala yang tak terhitung di akhirat nanti.

Semoga bermanfaat. Wallohu a’lam.