darulmaarif.net – Indramayu, 18 Januari 2023 | 08.00 WIB
Pengguna internet di seluruh dunia baru-baru ini digemparkan oleh fenomena alam yang unik. Pasalnya, kawasan Arab Saudi yang terkenal dengan gurun gersang, tandus, dan panas, kini terlihat berbeda. Dalam citra satelit, kawasan tersebut berubah menjadi hijau setelah diguyur hujan lebat beberapa waktu lalu.
Seperti dilansir Arabia Weather, Minggu (07/01/2023), citra satelit Terra yang dikeluarkan Badan Antariksa Amerika (NASA) mengabadikan pemandangan hijau di beberapa wilayah di Arab Saudi. Vegetasi hijau dapat muncul di daerah kering yang didominasi gurun, seperti kota Makkah, Jeddah, dan Madinah.
Hadits yang menyebut kembalinya tanah Arab menjadi subur menjelang kiamat ini dikeluarkan oleh Imam Ibnu Hibban yang diriwayatkan oleh Sahabat Abu Hurairoh r.a bahwa Rosululloh Saw bersabda:
لا تقومُ السَّاعةُ حتَّى يكثُرَ الهَرجُ وحتَّى تعودَ أرضُ العرَبِ مُروجًا وأنهارًا
Artinya: “Hari kiamat tidak berlaku sehingga terjadi banyak keributan dan tanah Arab menjadi subur makmur kembali dengan padang-padang rumput dan sungai-sungai.” (H.R Imam Ibnu Hibban) (Muasu’ah Al-Haditsiyah, www.dorar.net/hadith/sharh/25863, halaman 6700
Imam Muslim juga mengeluarkan hadits serupa dengan redaksi yang lebih panjang. Dari sahabat Abu Hurairoh r.a, beliau mengatakan bahwa Rosululloh Saw bersabda:
لَا تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى يَكْثُرَ الْمَالُ وَيَفِيْضَ، حَتَّى يَخْرُجَ الرَّجُلُ بِزَكَاةِ مَالِهِ فَلَا يَجِدُ أَحَدًا يَقْبَلُهَا مِنْهُ، وَحَتَّى تَعُوْدَ أَرْضُ الْعَرَبِ مُرُوْجًا وَأَنْهَارًا
Artinya: “Kiamat tidak akan terjadi sampai harta menjadi banyak, hingga seseorang keluar membawa zakat lalu tidak menemukan orang yang sah untuk menerimanya, dan sampai tanah Arab kembali menjadi tanah lapang penuh tumbuhan dan sungai-sungai mengalir.” (Muslim, Shahih Muslim, [Beirut: Dar Ihya’ut Turatsil ‘Arabi], juz II, halaman 701).
Imam Syarofuddin Yahya An-Nawawi menjelaskan hadits di atas sebagai berikut:
معناه والله أعلم أنهم يتركونها ويعرضون عنها فتبقى مهملة لا تزرع ولا تسقى من مياهها وذلك لقلة الرجال وكثرة الحروب وتراكم القتن وقرب الساعة وقلة الآمال و عدم الفراغ لذلك والاهتمام به
Artinya: “Makna tanah Arab menjadi ladang yang hijau-wallohu a’lam-adalah orang-orang meninggalkannya, tidak ditanami dan disirami dari sungai-sungainya. Demikian itu sebab jumlah kaum lelaki sedikit, banyaknya peperangan dan kerusuhan, dekatnya kiamat, minimnya harapan, dan tidak adanya waktu untuk mengurus hal tersebut.” (An-Nawawi, Syarh Shahih Muslim, Beirut: Dar Ihya’ut Turatsil ‘Araby], juz VII, halaman 97).
وكذلك أخبَر صلَّى اللهُ عليه وسلَّم أنَّه لن تَقومَ السَّاعةُ حتَّى تَصيرَ وتَرجِعَ جَزيرةُ العربِ مُروجًا، والمَرجُ هو الأرضُ الواسعةُ ذاتُ نَباتٍ كَثيرٍ يَمرَحُ فيه الدَّوابُّ، وَتَكثُرَ بها المياه العَذبةُ الصَّالحةُ للشُّربِ والرِّي.
Demikian pula, bahwa bahwa Nabi Saw mengatakan bahwa, ‘Hari kiamat tidak akan datang sampai Jazirah Arab menjadi padang rumput, dan padang rumput adalah tanah yang luas dengan banyak tumbuhan tempat hewan-hewan bermain-main, dan ada banyak air tawar, cocok untuk minum dan irigasi.’
Dalam kitab Mausu’ah Al-Haditsiyah dikatakan:
وَحَاصِلُهُ: أنَّ المُرادَ بِذلكَ إقبالُ العَربِ عَلى استِثْمارِ أراضِيها، وإحيائها، بإجراءِ الأنهارِ، وغَرسِ الأشجارِ، وزَرعِ الحُبوبِ، وتَركِهِم الارتِحالَ والتَّنقُّلَ من مكانٍ إلى مكانٍ طلبًا لِلكَلأِ، عَلى ما كانت تَجري به عادتُهم مُعتادًا.
Kesimpulan: “Yang dimaksud dengan itu adalah keinginan orang-orang Arab untuk menginvestasikan tanah mereka dan menghidupkannya kembali dengan mengalirkan sungai, menanam pohon, menanam biji-bijian, membiarkan mereka bermigrasi dan berpindah dari satu tempat ke tempat lain untuk mencari padang rumput, seperti kebiasaan mereka pada umumnya.”
Dalam sejarahnya, Jazirah Arab dulunya adalah tanah yang subur berupa padang rumput dan sungai-sungai. Hal ini dikatakan seorang ahli geologi asal Institute of Geosciences Johannes Gutenberg-University Jerman, Alfred Kroner, sebagaimana termuat dalam buku Mausu’ah al-Ijaz al-Qur’ani karya Dr. Nadiah Thayyarah yang diterjemahkan oleh penerbit Zaman (cetakan III, 2014) dengan judul Buku Pintar Sains dalam Al-Qur’an (Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah).
Dalam perbincangannya dengan seorang da’i muslim bernama Syekh Abdul Majid al-Zindani saat membahas tanah Arab yang gersang dulunya adalah padang rumput yang hijau, Alfred Kroner mengatakan bahwa para pakar geologi sudah mengetahui hal itu. (Halaman 480-483)
Ia mengatakan, apabila tanah di Jazirah Arab digali, akan ditemukan jejak-jejak yang membuktikan bahwa wilayah tersebut dulunya adalah tanah yang subur. Salah satunya pernah ditemukan kampung hijau bernama al-Faw di bawah gurun pasir Rub’ al-Khali.
Alfred Kroner menjelaskan bukti ilmiah mengapa Jazirah Arab yang dulunya hijau bisa berubah menjadi gersang dan kemungkinan akan kembali menghijau. Berdasarkan penelitian sejarah bumi di masa lampau yang ia lakukan, hal ini terjadi lantaran Jazirah Arab pernah mengalami fase zaman es.
Ia menjelaskan lebih lanjut, fase zaman es ini terjadi ketika air laut dalam volume besar akan berubah menjadi es dan berkumpul di Kutub Utara yang beku, lalu bergerak perlahan menuju arah selatan. Pergerakan inilah yang akan memengaruhi keadaan tanah yang datar di sekitarnya.
“Di antara daerah yang tanahnya mengalami perubahan kondisi adalah semenanjung Arab. Cuaca menjadi dingin. Tanah Arab akan menjadi negeri yang paling banyak curah hujannya dan aliran-aliran sungainya,” jelas Alfred Kroner seperti diterjemahkan oleh M. Zaenal Arifin dkk.
Selain Alfred Kroner, seorang pakar geologi asal Amerika juga memprediksi kembalinya danau-danau ke gurun pasir Jazirah Arab dan kembalinya air ke sungai-sungai yang kini terpendam di bawah gurun pasir. Dalam riset modern, bumi mengalami zaman es sekitar 100 ribu tahun yang lalu. Setelah itu, bumi berada pada periode interglasial (hangat) yang berlangsung 10 hingga 20 ribu tahun.
Lantas, dari semua paparan diatas: apakah anda setuju jika gurun Arab yang menghijau adalah salah satu tanda dari sekian tanda-tanda kiamat? Atau hal itu merupakan fenomena alami yang menjadi siklus musiman di Arab (bahkan tercatat dalam fakta ilmiah sejarah ribuan tahun silam) bukan yang pertama kali terjadi dalam sejarah?
Semoga bermanfaat. Wallohu a’lam.