Catat! Ini Beberapa Perkara yang dianjurkan pada Bulan Rajab dalam Kitab Kanzun Najah

darulmaarif.net – Indramayu, 22 Januari 2024 | 16.00 WIB

Bulan Rajab merupakan bulan ketujuh dalam penanggalan kelender Hijriah. Bulan Rajab menjadi salah satu bulan mulia dalam ajaran Islam. Rajab juga merupakan salah satu bulan Haram di antara 12 bulan yang ada dalam penanggalan Hijriah.

Pada bulan Rajab, terdapat beberapa perkara yang dianjurkan dalam Islam. Meskipun tidak ada ibadah khusus yang diwajibkan pada bulan ini, dalam Kitab Kanzun Najah bab Bayanu Maa Yuthlabu Fii Rojabal Haroomil Mukarrom, hal 136 – 142 karya Syekh Abdul Hamid Kudus menjelaskan:

اِعْلَمْ أَنَّ رَجَبًا شَهْرٌ فَضِيْلٌ، وَالْعِبَادَةُ فِيْهِ لَهَا أَجْرٌ جَلِيْلٌ، خُصُوْصًا اَلصَّوْمَ فِيْهِ وَالْاِسْتِغْفَارَ، وَالتَّوْبَةَ مِنَ الْأَوْزَارِ، وَفِيْ أَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْهُ يُسْتَجَابُ الدُّعَاءُ فَيُسْتَحَبُّ،

“Ketahuilah, bahwasanya Rajab adalah bulan yang banyak keutamaan didalamya. Ibadah didalam bulan Rajab mempunyai nilai pahala yang agung khususnya berpuasa, beristighfar, bertaubat dari dosa-dosa. Pada awal bulan Rajab doa mustajab, maka disunnahkan berdoa.”

قَالَ صَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «خَمْسُ لَيَالٍ لَا يُرَدُّ فِيْهِنَّ الدُّعَاءُ؛ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ، وَلَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ، وَلَيْلَةُ الْجُمُعَةِ، وَلَيْلَةُ الْفِطْرِ، وَلَيْلَةُ النَّحْرِ» أَخْرَجَهُ السُّيُوْطِيُّ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى فِي الْجَامِعِ، عَنِ ابْنِ عَسَاكِرَ، عَنْ أَبِيْ أُمَامَةَ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ.

“Rosululloh Saw bersabda: Ada lima malam doa di dalamnya tidak ditolak, yaitu: malam pertama bulan Rajab, malam Nishfu Sya’ban, malam Jum’at, malam Iedul Fitri, dan malam Iedul Adha. Hadits tersebut diriwayatkan oleh Imam Suyuthi dalam Kitab al Jami’uh Shoghier dari Imam Ibn ‘Asaakir dari shahabat Abu Umamah rodliyalloohu ‘anhu.”

وَفِيْ لَيْلَةِ السَّابِعِ وَالْعِشْرِيْنَ مِنْهُ أُسْرِيَ بِالنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَمَا هُوَ مَشْهُوْرٌ مَعْلُوْمٌ.

“Pada malam 27 bulan Rajab, Nabi shollalloohu ‘alaihi wasallam di Isra’ kan, sebagaimana riwayat yang masyhur dan sudah maklum.”

وَرَجَبٌ هُوَ الْفَرْدُ مِنَ الْأَشْهُرِ الْحُرُمِ، قَالَ تَعَالَى: {إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتَابِ اللهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ} وَهِيَ ذُو الْقَعْدَةِ، وَذُو الْحِجَّةِ، وَالْمُحَرَّمُ، وَرَجَبٌ؛ فَالْأَشْهُرُ الْحُرُمُ ثَلَاثَةٌ سَرْدٌ، وَوَاحِدٌ فَرد؛ وَهُوَ رَجَبٌ.

“Rajab adalah bulan yang menyendiri dari bulan-bulan yang haram. Alloh Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya jumlah bulan di sisi Alloh adalah 12 bulan dalam kitab Alloh pada hari Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya ada 4 bulan yang haram, Yaitu: Dzul Qo’dah, Dzul Hijjah Muharram dan Rajab. Bulan haram yang tiga berurutan yang satu menyendiri yaitu Rajab.”

وَكَانَ فِي ابْتِدَاءِ الْإِسْلَامِ يَحْرُمُ الْقِتَالُ فِي الْأَشْهُرِ الْحُرُمِ، ثُمَّ نُسِخَ بِقَوْلِهِ تَعَالَى: {اقْتُلُوا الْمُشْرِكِيْنَ حَيْثُ وَجَدْتُمُوْهُمْ} وَبَقِيَتْ حُرْمَتُهَا فِيْ تَضْعِيْفِ الْأَجْرِ عَلَى الطَّاعَةِ وَتَعْظِيْمِ الْوِزْرِ عَلَى الْمَعْصِيَةِ، حَمَانَا اللهُ تَعَالَى مِنْهَا.

“Pada awal Islam perang diharamkan didalam bulan-bulan haram, kemudian dimansukh dengan firman Allah Ta’ala: ‘maka bunuhlah orang-orang musyrik itu dimana saja kamu jumpai mereka’. Dan keharaman bulan-bulan tersebut tetap dalam hal berlipatnya pahala ketaatan dan besarnya dosa maksiat. Semoga Alloh Ta’ala menjaga kita dari perbuatan dosa.”

وَرَجَبٌ هُوَ شَهْرُ اللهِ الْأَصَبُّ، تُصَبُّ فِيْهِ الرَّحْمَةُ عَلَى التَّائِبِيْنَ، وَتَفِيْضُ أَنْوَارُ الْقَبُوْلِ عَلَى الْعَالَمِيْنَ

“Bulan Rajab adalah bulan Alloh dikenal dengan sebutan AL-ASHABB, yakni bulan kucuran rahmat bagi hamba-hamba Alloh yang bertaubat didalamnya dan limpahan cahaya-cahaya qabulnya bagi seluruh alam.”

وَكَانُوْا يُسَمُّوْنَهُ الْأَصَمَّ لِأَنَّهُ لَمْ يُسْمَعْ فِيْهِ حِسُّ قِتَالٍ

“Mereka juga menamakannya dengan Al-ASHAMM, yaitu bulan yang tuli karena tidak terdengarnya suara peperangan di dalamnya.”

وَيُقَالُ لَهُ: «رَجْمٌ» بِالْمِيْمِ، وَمَعْنَاهُ أَنَّهُ يُرْجَمُ فِيْهِ الْأَعْدَاءُ وَالشَّيَاطِيْنُ حَتَّى لَا يُؤْذُوْا فِيْهِ الْأَوْلِيَاءَ وَالصَّالِحِيْنَ

“Bulan Rajab juga dikatakan bulan RAJM, karena didalam bulan tsb dirajam musuh-musuh dan syaitan, sehingga mereka tak dapat mengganggu para aulia dan orang orang saleh.”

قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «رَجَبٌ شَهْرُ اللهِ، وَشَعْبَانُ شَهْرِيْ، وَرَمَضَانُ شَهْرُ أُمَّتِيْ» أَخْرَجَهُ فِي الْجَامِعِ.

“Nabi shollalloohu ‘alaihi wasallam bersabda: Rajab adalah bulan Alloh, Sya’ban adalah bulanku dan Ramadhan adalah bulan umatku. Hadits dikeluarkan oleh Imam Suyuthi dalam Kitab Jami’ush Shoghier.”

وَقَالَ الْعُلَمَاءُ: رَجَبٌ شَهْرُ الْاِسْتِغْفَارِ، وَشَعْبَانُ شَهْرُ الصَّلَاةِ عَلَى النَّبِيِّ الْمُخْتَارِ، صَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّم، وَرَمَضَانُ شَهْرُ الْقُرْآن

“Ulama berkata: Rajab adalah bulan beristighfar (memohon ampun) Sya’ban adalah bulan bersholawat atas Nabi yang terpilih. Ramadhan adalah bulan Al Qur’an.”

فَاجْتَهِدُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ تَعَالَى فِيْ رَجَبٍ فَإِنَّهُ مَوْسِمُ التِّجَارَةِ، وَاعْمُرُوْا أَوْقَاتَكُمْ فِيْهِ فَهُوَ أَوَانُ الْعِمَارَةِ، فَمَنْ كَانَ مِنَ التُّجَّارِ فَهَذِهِ الْمَوَاسِمُ قَدْ دَخَلَتْ، وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا بِالْأَوْزَارِ فَهَذِهِ الْأَدْوِيَةُ قَدْ حُمِلَتْ

“Maka bersungguh-sungguhlah kalian – rahimakumulloh- didalam bulan Rajab, karena bulan Rajab adalah musim berdagang dan ramaikanlah waktu-waktu kalian didalam bulan Rajab, karena bulan Rajab adalah masa meramaikan. Barang siapa termasuk pedagang maka inilah musim berdagang telah tiba, dan barang siapa sakit dengan dosa-dosa maka inilah obat telah dibawakan.”

قَالَ وَهْبُ بْنُ مُنَبِّهٍ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ: جَمِيْعُ أَنْهَارِ الدُّنْيَا تَزُوْرُ زَمْزَمَ فِيْ رَجَبٍ تَعْظِيْمًا لِهَذَا الشَّهْرِ. وَقَرَأْتُ فِيْ كُتُبِ اللهِ الْمُنْزَلَةِ أَنَّ مَنْ اسْتَغْفَرَ اللهَ فِيْ رَجَبٍ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يَرْفَعُ يَدَيْهِ وَيَقُوْلُ: اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَتُبْ عَلَيَّ (سَبْعِيْنَ مَرَّةً) لَمْ تَمَسَّ النَّارُ لَهُ جِلْدًا.

“Wahab bin Munabbih rodliyalloohu ‘anhu telah berkata: semua waktu siang diseluruh dunia berziarah ke ZAMZAM di dalam bulan Rajab karena mengagungkan bulan ini. Aku telah membaca didalam kitab-kitab Alloh yang telah diturunkan bahwasanya barang siapa beristighfar didalam bulan Rajab, pagi dan sore, mengangkat kedua tangannya seraya berdoa : ALLAAHUMMAGHFIR LII WARHAMNII WA TUB ‘ALAYYA 70 kali, maka apa neraka tidak akan menyentuh kulitnya.”

لَخَّصْتُ هَذَا كُلَّهُ مِنْ تُحْفَةِ الْإِخْوَانِ فِيْ قِرَاءَةِ الْمِيْعَادِ فِيْ رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَرَمَضَانَ لِلْعَلَّامَةِ الْفَشَنِيِّ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى؛ فَانْظُرْهُ فَإِنَّهُ فِيْ هَذَا الْبَابِ نَفِيْسٌ جِدًّا.

“Semua ini saya (penulis kitab Kanzunnajaah) ringkas dari kitab kitab Tuhfatul Ikhwan Fii Qiroo’atil Mii’aad Fii Raajab wa Sya’ban wa Ramadhan karya al-‘Allamah Al-Fasyani rahimahullooh. Lihatlah kitab tsb karena kitab tsb dalam bab ini indah sekali.”

Penting untuk diingat bahwa bulan Rajab adalah kesempatan untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Alloh. Setiap amalan yang dilakukan dengan ikhlas dan niat yang baik akan mendapat pahala yang besar di hadapan Alloh.

Semoga bermanfaat. Wallohu a’lam.