Sabet Juara 2 Olimpiade PAI, Santri SMA NU Kaplongan Buktikan Tak Kalah di Ajang Akademik Tingkat Kabupaten!

darulmaarif.net – Indramayu, 12 November 2025 | 07.00 WIB

Siapa bilang santri hanya pandai mengaji dan belajar agama saja? Di balik kesederhanaan kehidupan pesantren, tersimpan semangat besar untuk berprestasi dan menembus batas dunia akademik. Hal ini dibuktikan oleh Keenan Afdhal Parikesit, santri sekaligus siswa SMA NU Darul Ma’arif Kaplongan, yang berhasil menorehkan prestasi membanggakan sebagai Juara 2 Olimpiade Pendidikan Agama Islam (PAI) tingkat SMA se-Kabupaten Indramayu. Ajang bergengsi yang diselenggarakan oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PAI ini digelar di SMAN 1 Indramayu yang diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai sekolah unggulan di Kabupaten Indramayu pada Sabtu, (01/112025).

Perjalanan Keenan menuju podium juara bukan tanpa tantangan. Pada tahap pertama, seluruh peserta diuji melalui 100 soal pilihan ganda seputar Pendidikan Agama Islam, meliputi materi akidah akhlak, fikih, Al-Qur’an Hadis, sejarah kebudayaan Islam, serta isu-isu kontemporer keislaman. Tes ini dilaksanakan secara online dengan durasi waktu 90 menit. Meski waktu terbatas, Keenan menunjukkan ketenangan luar biasa. Hasilnya, dari 29 peserta, ia berhasil menduduki peringkat pertama dengan skor nilai 67 — sebuah capaian awal yang menunjukkan kualitas dan ketekunan belajarnya.

Berbekal hasil gemilang tersebut, Keenan berhak melangkah ke tahap kedua, yaitu presentasi dan pembuatan materi PowerPoint (PPT) dengan tema besar “Moderasi Beragama.” Di tahap ini, setiap peserta tidak hanya diuji dari segi penguasaan materi, tetapi juga kemampuan berpikir kritis, penyusunan konsep presentasi, serta kecakapan dalam menyampaikan gagasan di hadapan dewan juri.

Keenan mengaku bahwa tahap kedua merupakan tantangan yang paling berat, karena selain harus membuat materi sendiri, ia juga harus mempresentasikannya dengan percaya diri.

“Saya menyiapkan materi selama beberapa hari dengan bimbingan dari guru pendamping. Tema moderasi beragama itu penting, karena kami generasi muda harus belajar menghargai perbedaan dan menjaga harmoni di tengah masyarakat yang majemuk,” ujar Keenan dengan senyum tenang.

Hasilnya pun luar biasa. Dengan skor akhir 522, Keenan berhasil meraih Juara 2 Olimpiade PAI tingkat SMA se-Kabupaten Indramayu, mengungguli puluhan peserta lain yang juga tampil luar biasa. Prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa santri dan siswa pesantren mampu bersaing secara akademik dengan pelajar dari sekolah umum, bahkan di bidang yang menuntut penguasaan pengetahuan luas dan kemampuan berpikir analitis.

Di balik keberhasilan tersebut, terdapat sosok guru pendamping yang senantiasa mendukung penuh perjuangan Keenan, yaitu Ismail Noer, S.Pd.I. Guru PAI sekaligus wali kelas Keenan ini mengaku bangga atas kerja keras dan semangat belajar yang dimiliki anak didiknya.

“Keenan ini tipikal siswa yang tenang tapi tekun. Ia tidak banyak bicara, namun selalu fokus dalam belajar dan berlatih. Ketika kami mulai latihan menjawab soal dan membuat presentasi, saya sudah bisa melihat potensi besarnya. Alhamdulillah, hasilnya sesuai harapan,” tutur Pak Ismail dengan bangga.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa keberhasilan Keenan adalah hasil dari kombinasi antara disiplin belajar, dukungan lingkungan pesantren, dan bimbingan para guru yang konsisten menanamkan nilai-nilai akhlakul karimah.

“Di SMA NU Darul Ma’arif, kami tidak hanya mengajarkan ilmu dunia, tapi juga membangun karakter. Santri diajarkan bagaimana berfikir kritis sekaligus berakhlak. Keenan adalah contoh nyata bagaimana pendidikan pesantren bisa melahirkan generasi yang cerdas secara intelektual dan matang secara spiritual,” tambahnya.

darulmaarif.net 5 1

Prestasi Keenan menjadi kebanggaan tersendiri bagi seluruh keluarga besar Pondok Pesantren Darul Ma’arif Kaplongan. Pihak sekolah pun berharap pencapaian ini menjadi inspirasi bagi para santri lainnya untuk terus berjuang mengukir prestasi di berbagai bidang. Tak hanya di arena akademik, santri Darul Ma’arif juga telah banyak menorehkan prestasi dalam bidang olahraga, seni, dan keagamaan baik di tingkat kabupaten, provinsi, hingga nasional.

Dalam konteks pendidikan modern, capaian Keenan menjadi bukti bahwa santri dan siswa pesantren memiliki potensi besar untuk menjadi pelajar unggul yang mampu menjembatani ilmu agama dan sains. Semangat moderasi beragama yang ia bawa dalam presentasinya pun menjadi refleksi penting bagi dunia pendidikan Islam hari ini — bahwa keberagamaan harus hadir dengan sikap toleran, bijak, dan menghargai perbedaan.

Dengan capaian ini, Keenan menegaskan bahwa belajar di pesantren bukanlah penghalang untuk berprestasi, tetapi justru menjadi pondasi kuat untuk membangun karakter unggul yang siap menghadapi tantangan zaman.

Bagi para orang tua yang ingin melihat putra-putrinya tumbuh menjadi pelajar berprestasi, berkarakter, dan berakhlakul karimah seperti Keenan Afdhal Parikesit, segera daftarkan ke SMA NU dan Pondok Pesantren Darul Ma’arif Kaplongan untuk Tahun Ajaran 2026/2027.

Di sini, ilmu dan akhlak bertemu. Pendidikan unggul, berbasis nilai Islam, untuk mencetak generasi pemimpin masa depan yang siap menebar manfaat bagi umat dan bangsa.

Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Share:

More Posts