Sambut Rajab, Ini Keistimewaan dan Kemuliaannya Bagi Umat Islam

darulmaarif.net – Indramayu, 12 Januari 2024 | 14.00 WIB

Penulis: Ustadzah Dwi Annisa Putri Penyelia Aksara: Ust. Moh. Alwi Muharrom, S.Sos.

1 Rajab 1445 H tahun 2024 jatuh pada hari Sabtu, 13 Januari 2024. Bulan Rajab adalah salah satu bulan mulia yang ditunggu-tunggu oleh umat muslim. Berbagai amalan dapat dilakukan di bulan Rajab, termasuk kemuliaan dan keistimewaan bulan Rajab dibanding bulan-bulan lainnya dalam kalender Hijriyah.

Bagi Umat Islam, Agama Islam merupakan agama yang penuh dengan kemuliaan, karena Alloh Swt sendiri telah menetapkan beberapa kemuliaan bulan Haram (Mulia), dan diantara bulan yang Alloh mulya kan adalah Rajab.

Alloh Swt menetapkan bulan Rajab sebagai salah satu bulan mulia bukan tanpa sebab, melainkan karena di bulan Rajab inilah peristiwa Isra Mi’raj terjadi yaitu salah satu peristiwa penting bagi Baginda Rosululloh Saw, dimana sebelum Isra Mi’raj merupakan ‘amul huzn (tahun kesedihan) bagi Rosululloh Saw. Saat Baginda Nabi Muhammad Saw dirundung kesedihan, beliau kehilangan orang-orang tercintanya sekaligus mendapat tekanan dari kaum Kafir Quraisy. Dan dengan peristiwa Isra Mi’raj itulah Alloh Swt mengangkat derajat Nabi sekaligus bentuk penghormatan dan pengakuan atas kesabaran dan perjuangan Baginda Nabi Saw dalam menyebarkan ajaran Islam di tengah tekanan dan penindasan Kafir Quraisy yang tiada henti.

Dan untuk memuliakan bulan inilah Alloh Swt menganjurkan hambanya untuk berdzikir dan berdoa, berpuasa dan memperbanyak sedekah pada bulan mulia ini, dan bagi siapa saja yang melaksanakannya, Alloh Swt telah menjanjikan ganjaran berkali-kali lipat di bandingkan bulan-bulan lainnya.

Bulan Rajab termasuk dalam daftar bulan-bulan yang haram alias bulan yang dimuliakan, sebagaimana firman Alloh Swt dalam Al-Quran:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْراً فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ مِنْهَآ أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ

Artinya: “Sesungguhnya jumlah bulan menurut Alloh ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Alloh pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram.” (Q.S At-Taubah Ayat 36)

Bulan haram tersebut adalah empat bulan mulia di luar Ramadhan, yakni Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.

Keutamaan Rajab

Di antara keutamaan bulan Rajab bahwa malam satu Rajab adalah salah satu malam yang mustajab bagi doa sebagaimana hal itu ditegaskan oleh Imam Syafi’i dalam kitab Al-Umm sebagai berikut:

بَلَغَنَا أَنَّهُ كَانَ يُقَالُ: إِنَّ الدُّعَاءَ يُسْتَجَابُ فِي خَمْسِ لَيَالٍ: فِي لَيْلَةِ الْجُمُعَةِ، وَلَيْلَةِ الْأَضْحَى، وَلَيْلَةِ الْفِطْرِ، وَأَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ، وَلَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ

Artinya: “Telah sampai berita pada kami bahwa dulu pernah dikatakan: Sesunguhnya doa dikabulkan pada 5 malam: malam Jumat, malam hari raya Iedul Adha, malam hari raya Iedul Fitri, malam pertama bulan Rajab dan malam nishfu Sya’ban.”

Imam Dzun Nun Al- Mishry mengatakan :

رجب شهر الزّرع و شعبان شهر السّقي و رمضان شهر الحصاد

Artinya : “Rajab adalah bulan menanam, Sya’ban adalah bulan menyiram, dan Ramadhan adalah bulan menuai.”

وكل ما يحصد ما زرع فمن ضيّع الزّراعة ندم يوم الحصاد

“Setiap orang akan mengunduh atas apa yang ia tanam. Barangsiapa yang menyiakan tanamannya, ia akan menyesal saat hari panen itu datang.”

Pada bulan Rajab sebagai bulan menanam ini, jangan sampai kita menanam sebuah keburukan. Minimal, jika kita tidak bisa menanam hal yang besar kita bisa memulai dari hal yang kecil seperti membantu atau memberi senyuman kepada orang lain, setidaknya jangan sampai kita merugikan orang lain, dan sebisa mungkin kita tidak menyakiti siapapun, mari semua itu kita lakukan pada bulan Rajab yang mulia.

Amalan-amalan Bulan Rajab:

1. Membaca Doa Saat Memasuki Awal Bulan Rajab

Pada nulan Rajab sebaiknya umat Islam menyambutnya dengan sejumlah amalan, seperti berdzikir atau berdoa. Adapun doa yang dibaca Rosululloh Saw saat memasuki bulan Rajab adalah:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Artinya: “Duhai Alloh, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadlan (Lihat Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Al-Adzkâr, Penerbit Darul Hadits, Kairo, Mesir)

Tak hanya itu, Syekh Abdul Qodir Al-Jailani dalam kitab Al-Ghunyah meriwayatkan, Sayyidina Ali karramallahu wajhah membenkan dirinya untuk intens beribadah pada empat malam dalam setahun.

كَانَ عَلِيٌّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ يُفَرِّغُ نَفْسَهُ لِلْعِبَادَةِ فِيْ أَرْبَعِ لَيَالٍ فِي السَّنَةِ، وَهِيَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ، وَلَيْلَةُ الْفِطْرِ، وَلَيْلَةُ الْأَضْحَى، وَلَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ. وَكَانَ مِنْ دُعَائِهِ فِيْهَا:

Artinya: “Sayyidina Ali Karomallohu Wajhah memfokuskan dirinya untuk beribadah dalam empat malam dalam satu tahun, yaitu malam pertama bulan Rajab, malam Idul Fitri, malam Idul Adha, dan malam Nishfu Sya’ban.

2. Puasa Rajab

Kesunnahan berpuasa di bulan Rajab sudah tercakup dalam hadits yang menganjurkan berpuasa di bulan-bulan haram. Dan sudah sangat maklum, Rajab termasuk dari bulan-bulan haram, bahkan tergolong yang paling mulia di antara bulan-bulan haram tersebut. Seperti dalam hadits riwayat Abi Daud, Ibnu Majah dan lainnya:

عن الْبَاهِلِيِّ أَتَيْت رَسُولَ اللَّهِ صلى اللَّهُ عليه وسلم فَقُلْت يا رَسُولَ اللَّهِ أنا الرَّجُلُ الذي أَتَيْتُك عَامَ الْأَوَّلِ قال فما لي أَرَى جِسْمَك نَاحِلًا قال يا رَسُولَ اللَّهِ ما أَكَلْت طَعَامًا بِالنَّهَارِ ما أَكَلْته إلَّا بِاللَّيْلِ قال من أَمَرَك أَنْ تُعَذِّبَ نَفْسَك قُلْت يا رَسُولَ اللَّهِ إنِّي أَقْوَى قال صُمْ شَهْرَ الصَّبْرِ وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ بَعْدَهُ وَصُمْ الْأَشْهُرَ الْحُرُ

Artinya: “Dari al-Bahili, aku mendatangi Nabi, dan berkata: ‘Ya Rasul, aku adalah laki-laki yang mendatangimu di tahun yang lalu.’ Rasul menjawab, ‘Aku lihat badanmu semakin kurus.’ Ia menjawab, ‘Ya Rasul, aku tidak makan di siang hari, aku makan hanya di malam hari.’ Rasul berkata, ‘Siapa yang memerintahmu untuk menyiksa dirimu?’ Aku berkata, ‘Ya Rasul sesungguhnya aku kuat (berpuasa).’ Rasul berkata, ‘Berpuasa di bulan sabar dan tiga hari setelahnya, berpuasalah di bulan-bulan mulia.”

3. Bersedekah

Pada bulan Rajab ini juga dijadikan sebagai momentum umat muslim untuk melaksanakan sedekah di bulan Rajab dengan pahala yang berlipat ganda.

Sebagai mana sabda Rosululloh Saw:

عن عقبة عن سلامة بن قيس يرفعه الى النبى صلى الله عليه وسلم انه قال: من تصدق فى رجب باعده الله من النار كمقدار غراب طار فرخا من وكره فى الهوى حتى مات هرما. وقيل الغراب يعيش خمسمائة عام

Artinya: “Barang siapa bersedekan di bulan Rajab, maka Alloh akan menjauhkannya dari api neraka sejauh jarak tempuh burung gagak yang terbang bebas dari sarangnya hingga mati karena tua. Menurut sebagian pendapat, umur burung gagak mencapai lima ratus tahun.”

Dengan demikian, sudah sepatutnya umat Islam menjadikan bulan Rajab sebagai sarana untuk berdzikir dan berdoa, berpuasa, dan memperbanyak sedekah kepada orang-orang yang membutuhkan.

Itulah keutamaan dan keistimewaan bulan Rajab beserta amalan-amalan yang dapat umat Islam kerjakan di bulan Rajab.

Semoga bermanfaat. Wallohu a’lam.