darulmaarif.net – Indramayu, 18 Februari 2023 | 20.00 WIB
Bertepatan dengan 27 Rajab 1444 Hijriyyah, Pondok Pesantren Darul Ma’arif Kaplongan Indramayu peringati Isra’ Mi’raj dengan tema ‘Meneladani Perjalanan Agung Nabi Muhammad Saw’ yang sangat meriah. Acara tersebut diadakan di GOR Darul Ma’arif pada Sabtu malam (18/02/2023).
Ribuan santri berjejer rapi memadati seluruh ruangan GOR Darul Ma’arif. Tak hanya santri, peringatan Isro’-Mi’roj juga turut dihadiri oleh keluarga besar Yayasan Darul Ma’arif, para Kyai beserta jajaran dewan asatidz dan asatidzah.
Acara dimulai pada pukul 20.00 WIB dengan pembacaan tawassul dan ahlil, dilanjutkan dengan pembacaan Rotibul ‘Athos serta Maulid Ad-Diba’ yang diiringi alunan musik grup hadroh santri Pondok Pesantren Darul Ma’arif.
Peringatan Isro’-Mi’roj ini sudah menjadi tradisi Pondok Pesantren Darul Ma’arif Kaplongan Indramayu setiap tahunnya sebagai bentuk rasa cinta kami kepada Baginda Nabi.
Pimpinan Pondok Pesantren Darul Ma’arif, dalam hal ini Direktur Pondok Ust. B.A Faisal Hasri, S.Kom juga menyampaikan dalam sambutannya bahwa momentum Isro’-Mi’roj ini berkaitan dengan turunnya perintah sholat lima waktu.
“Jadikan momentum Isro’-Mi’roj ini sebagai bentuk kita meneladani sosok Agung Baginda Nabi Muhammad Saw. Pada peristiwa Isro’-Mi’roj ini, kita diingatkan dengan peristiwa besar turunnya perintah sholat lima waktu. Semoga Alloh mudahkan sholat kita dengan khusyu’ dan khudlur, Alloh juga mudahkan hidup dunia akhirat kita bahagia, dan insya Alloh kita semua akan mendapatkan syafa’at nya Baginda Rosul Muhammad Saw.” Ucap Ust. B.A Faisal Hasri, S.Kom dalam sambutannya.
Selain itu beliau juga berpesan kepada seluruh santri putra dan putri Pondok Pesantren Darul Ma’arif untuk pentingnya menegakkan sholat lima waktu.
“Yang masih suka telat sholatnya, yang masih bolong-bolong sholatnya, ini momentumnya kita muhasabah diri. Yang masih susah kalo diajak sholat jama’ah, yuk kita sama-sama perbaiki sholat kita agar lebih baik lagi. Itu saja dari saya, setelah ini mari kita sama-sama dengarkan dan simak baik-baik tausiyah dari KH. Hasbulloh, L.c dengan khsuyu.” Pungkas Direktur mengakhiri sambutannya.
Selanjutnya, inti dari Isro’-Mi’roj yakni tausiyah Agama atau yang umum disebut mau’idzotul hasanah yang disampaikan oleh KH. Hasbulloh, L.c. Pada tausiyah yang disampaikan oleh beliau KH. Hasbulloh, L.c, beliau menyampaikan beberapa hal terkait Isro’-Mi’roj. Pertama, beliau menyampaikan pentingnya doa saat memasuki bulan Rajab, Sya’ban dan Romadlon. Seperti yang disampaikan oleh imam Ahmad Ibn Hambal yang familiar kita sebut Imam Hambali.
“Yang harus kita dahulukan saat ini, pada bulan ini adalah Allohumma Bariklanaa Fii Rojaba, wa Sya’banaa wa ballighnaa Romadlonaa. Itu adalah do’a dari kitab Sunan Abi Dawud dan An-Nasa’i dari Imam Ahmad Ibn Hambal ketika masuk Rajab, Sya’ban dan Romadlon kita sering berdoa jangan ditinggalkan setiap waktu doa Allohumma Bariklanaa Fii Rojaba, wa Sya’banaa wa ballighnaa Romadlonaa.
Berdasarkan Imam Malik bin Anas dalam kitabnya Al-Muwatho’, beliau mengatakan siapa yang ingin mendapatkan setara ibadah haji selama 70 tahun, wafat dalam keadaan syahid tidak ditanya malaikat Munkar-Nakir, seperti ibadah 70 tahun malamnya tahajjud siangnya puasa, puasa lah 3 hari (tsalatsata ayyaam). Barangsiapa santri Darul Ma’arif berpuasa tiga hari di awal bulan Sya’ban (selasa, rabu, kamis), dan jika ada halangan boleh dihari-hari berikutnya asalkan jangan sampai lewat tanggal 15 Sya’ban. Hukumnya makruh ‘indas Syafi’i (berpuasa setelah tanggal 15 Sya’banSya’ban), kecuali puasa Qodlo.” Lanjut beliau dalam tausiyahnya.
Kemudian, dalam tausiyahnya juga beliau menyampaikan bahwa meneladani perjalanan Agung Nabi Muhammad Saw itu ada pada surat Al-Ahzab ayat 21.
“Meneladani Perjalanan Agung Sang Baginda Nabi Muhammad Saw itu kata-kata yang laur biasa. Dalam surat Al-Ahzab (ayat 21) bahwa Alloh Berfirman:
لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًا (الأحزاب أية ٢١)
Ayat itu artinya meneladani perjalanan Agung Baginda Nabi Muhammad Saw yaitu pada diri rosul terdapat uswatun hasanah, suri tauladan yang baik. Kalau betul-betul meneladani Isro’-Mi’roj Nabi, ketika Nabi Mi’roj dari masjidil Aqsho ilaa sidrotil muntaha, itulah tanda khas Nabi Muhammad Saw. Pada langit pertama Baginda Nabi bertemu dengan Nabi Adam A.s, langit kedua Nabi Isa A.s, langit ketiga Nabi Yusuf A.s, langit keempat Nabi Idris A.s, langit kelima Harun A.s, langit keenam Nabi Musa A.s, dan langit ketujuh bertemu Nabi Ibrohim A.s. Kenapa sholat lima waktu ada ruku’ nya, sujudnya, tahiyyat nya, itu semua mencontoh dari ibadah para Malaikat dan para Nabi ketika baginda Nabi Muhammad perjalanan Mi’roj. Pada mulanya baginda Nabi diberi perintah sholat lima waktu, kemudian terjadi negosiasi sama Alloh atas perintah Nabi Musa A.s sehingga sholat jadi lima waktu. Meski lima waktu, bobotnya sama dengan lima puluh waktu. Sebab satu waktu sama dengan sepuluh sholat, makanya berat.” Kata KH. Hasbulloh dalam tausiahnya.
Selain tausiah, pada acara Isro’-Mi’roj kali ini juga dimeriahkan oleh beberapa penampilan kreasi santri. Ada yang menampilkan tausiyah da’i dan da’iyah, ada juga yang menampilkan lagu qosidah ‘Kota Santri’ Nasida Ria dengan tarian khasnya.
Selanjutnya, ada pembagian hadiah bagi para pemenang lomba CCI dan lomba Da’i-Da’iyah dalam rangka peringatan Isro’-Mi’roj. Pembagian hadiah diberikan oleh ketua Yayasan Darul Ma’arif kepada santri yang menjadi pemenang lomba.
Setelah itu, acara ditutup oleh doa bersama yang dipimpin oleh Kyai Sanuri, S.pd.
Link YouTube: https://www.youtube.com/live/wqQywsYVddw?feature=share