darulmaarif.net – Indramayu, 16 Desember 2024 | 07.00 WIH
Bangkalan, Madura – Pondok Pesantren Darul Ma’arif Kaplongan Indramayu melanjutkan rangkaian perjalanan spiritual Ziarah Wali Songo Tahun 2024 dengan mengunjungi makam Syaikhona Kholil, ulama besar Madura yang dikenal sebagai guru para ulama dan simbol keilmuan Islam Nusantara. Ziarah ini dipimpin oleh Kyai Sanuri, S.Pd.I dan KH. Hasbullah, Lc., yang mendampingi para santri dan asatidzah dalam perjalanan penuh makna ini.
Makam Syaikhona Kholil yang terletak di Martajasah, Bangkalan, Madura, menjadi pusat perhatian para santri yang ingin belajar dari jejak keilmuan dan perjuangan beliau. Di lokasi makam, rombongan memulai kegiatan dengan membaca tahlil dan doa bersama, dipimpin langsung oleh KH. Hasbullah, Lc.
Dalam tausiyahnya, Kyai Sanuri menyampaikan betapa besar jasa Syaikhona Kholil dalam membangun tradisi keilmuan Islam di Indonesia:
“Syaikhona Kholil adalah guru para ulama besar, termasuk pendiri Nahdlatul Ulama, Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari. Beliau mengajarkan pentingnya keikhlasan dalam menuntut ilmu dan keteguhan dalam menjaga agama.”
Syaikhona Kholil dikenal sebagai sosok yang memiliki kedalaman ilmu agama, kepribadian zuhud, dan kharisma yang luar biasa. Beliau juga menjadi teladan dalam mendidik santri dengan pendekatan yang santun, sehingga banyak ulama besar lahir dari didikannya.
KH. Hasbullah, Lc., menambahkan bahwa ziarah ini bukan hanya untuk mengenang jasa beliau, tetapi juga mengambil hikmah dari perjuangannya:
“Beliau mendidik dengan cinta dan keteguhan, serta memberikan teladan tentang pentingnya mencintai ilmu dan menjaga nilai-nilai Islam.”
Para santri terlihat antusias mengikuti setiap kegiatan, termasuk mendengarkan kisah-kisah perjuangan Syaikhona Kholil yang diceritakan oleh para pembimbing. Selain doa dan tahlil, rombongan juga mengunjungi masjid yang berada di sekitar makam untuk melaksanakan salat berjamaah.
Ziarah ini diharapkan dapat menginspirasi para santri Pondok Pesantren Darul Ma’arif untuk meneladani sifat tawadhu, keilmuan, dan semangat dakwah yang dimiliki oleh Syaikhona Kholil. Perjalanan ini sekaligus menjadi sarana refleksi spiritual untuk lebih memahami pentingnya keikhlasan dalam menuntut ilmu dan berdakwah.
“Ziarah ini mengingatkan kita untuk terus menjaga tradisi keilmuan yang telah diwariskan oleh para ulama. Semoga Allah memberkahi perjalanan kita dan menjadikan kita generasi penerus yang mencintai ilmu dan agama,” tutup Kyai Sanuri.
Perjalanan ke makam Syaikhona Kholil menjadi momen penting dalam rangkaian ziarah Pondok Pesantren Darul Ma’arif, memberikan pengalaman spiritual yang mendalam bagi seluruh peserta.
Semoga bermanfaat.