darulmaarif.net – Indramayu, 05 Oktober 2023 | 16.00 WIB
Berhubungan intim oleh suami istri di dalam Islam disebut dengan istilah jima’. Bagi pasutri, melakukan jima’ adalah salah satu bentuk ibadah yang bisa mendatangkan pahala. Meski begitu, dalam berjima’ pun memiliki adab atau tata caranya yang diajarkan dalam Islam dan wajib diketahui oleh setiap Muslim.
Selain untuk melepaskan syahwat dari masing-masing pasangan, melakukan jima’ juga adalah usaha bagi pasangan suami dan istri untuk mendapatkan keturunan. Ya, tentu saja setiap pasangan berharap kelak keturunannya menjadi anak yang sholeh dan sholehah. Nah, hal tersebut bisa dimulai dari bagaimana pasangan suami istri melakukan jimak secara baik sesuai dengan ajaran Islam.
Dalam Kitab Ihya ‘Ulumuddin yang dianggit oleh Hujjatul Islam Imam Abu Hamid Muhammad Al-Ghozali dijelaskan bahwa ada satu hubungan intim yang ditemani setan.
Kitab Ihya ‘Ulumuddin karangan Imam Al-Ghozali secara jelas menyebutkan hubungan intim seperti apa yang akan ditemani setan.
Dalam Kitab Ihya Ulumuddin bab Adabun Nikah bab tiga, Imam Al-Ghozali menganjurkan pasutri membaca bacaan basmalah, surat Al-Ikhlas, takbir dan tahlil. Lalu Dilanjutkan dengan doa Berikut:
بِسْمِ اللهِ العِلِيِّ العَظِيْمِ، اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنْ قَدَّرْتَ أَنْ تَخْرُجَ مِنْ صُلْبِيْ، اَللَّهُمَّ جَنِّبْنِي الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنِيْ
Artinya: “Dengan nama Alloh yang Maha tinggi lagi Maha agung. Tuhanku, jadikanlah ia keturunan yang baik bila Kau takdirkan ia keluar dari tulang punggungku. Tuhanku, jauhkan aku dari setan, dan jauhkan setan dari benih janin yang Kau anugerahkan padaku.”
Apabila pasutri tidak membaca doa atau bismillah saat berhubungan intim, maka hubungan tersebut akan disertai setan.
Selain itu, Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani dalam Al-Ghuniyah li Thalibi Thariqil Haqqi Azza wa Jalla (1/103) juga menganjurkan pasangan untuk berdoa setelah berjimak. Adapun doanya adalah sebagai berikut.
بِسْمِ اللهِ الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ خَلَقَ مِنَ المَاءِ بَشَرًا فَجَعَلَهُ نَسَبًا وَصَهْرًا وَكَانَ رَبُّكَ قَدِيْرًا
Artinya: “Dengan menyebut nama Alloh, segala puji bagi-Nya yang telah menciptakan manusia dari air, lalu menjadikannya sebagai keturunan dan kekerabatan. Tuhanmu Maha Kuasa.” (Kitab Al-Ghunyah, Juz I hal 103)
Semoga bermanfaat. Wallohu a’lam.