Seperti Apa Bahasa Nabi Adam A.s dan Bagaimana Bahasa-bahasa Lain Lahir?

darulmaarif.net – Indramayu, 20 Januari 2023 | 13.00 WIB

Sejarah akar bahasa-bahasa dunia ini lumayan njlimet. Persoalan kapan kemunculan bahasa pertama kali, telah menjadi topik perdebatan sejak berabad-abad silam. Sudah banyak para peneliti yang mencoba menguak asal muasal bahasa, namun pada akhirnya hanya kebuntuan yang ditemui. Dari hipotesis-hipotesis yang ada, tidak ada satupun yang terbukti apalagi sampai dijadikan acuan secara pasti. Sehingga, perdebatan ini seolah-olah hanya perbantahan soal anggapan-anggapan tanpa bukti.

Memang harus diakui, banyak faktor yang menyebabkan sulitnya penelitian soal bahasa ini dilakukan. Salah satu faktornya adalah banyaknya hipotesis dan teori yang melatarbelakangi kemunculan bahasa. Mulai dari pandangan sejarah, agama, mitologi dan masih banyak lagi.

Contoh kemunculan bahasa dalam mitologi orang-orang Yahudi adalah adanya bahasa Adam. Dilansir dari laman Wikipedia.org: “menurut Yahudi seperti yang tercatat dalam midrashim (cara penelaahan kitab suci) dan beberapa aliran Kristen, bahasa yang digunakan oleh Adam (dan mungkin juga oleh Hawa) di Taman Eden (merupakan Bahasa Ibrani, yang dalam bahasa kita disebut Surga). Ia secara beragam diinterpretasikan sebagai bahasa yang digunakan oleh Tuhan untuk menunjuk kepada Adam (Bahasa Ilahi), atau bahasa yang ditemukan sendiri oleh Adam yang digunakan untuk menamakan semua benda (termasuk Hawa), sebagaimana dalam Kitab Kejadian. Bahasa Adam merupakan leluhur dari semua bahasa yang ada di dunia saat ini. Bahasa ini bertahan hingga sebelum terjadi peristiwa banjir Nabi Nuh. Sesudah banjir, Bahasa Adamik terpecah menjadi banyak bahasa.”

Penjelasan di atas merupakan salah satu dari sekian banyak mitologi yang membahas mengenai kemunculan bahasa pertama kali. Belum lagi ketika asal-usulnya ditarik kepada pembahasan manusia prasejarah, di mana bahasa manusia pertama kali menggunakan suara-suara teriakan, bla… bla… bla… dan seterusnya.

Senada dengan apa yang tertulis di dalam kitab Kejadian, kitab ‘Umdatul Qori milik Syekh Badruddin al-‘Aini yang menjadi syarah dari kitab Shahih al-Bukhori, beliau juga menjelaskan hal yang sama mengenai bahasa pertama kali yang digunakan Nabi Adam A.s. Mengapa harus bahasa Nabi Adam yang dibahas? Ya, karena Nabi Adam—seperti yang telah kita ketahui, merupakan manusia pertama yang mendiami bumi, tentu bahasa Nabi Adam yang menjadi acuan kemunculan bahasa pertama kali dan menjadi leluhur bahasa-bahasa lain.

عمدة القاري شرح صحيح البخاري للإمام بدر الدين العيني الحنفي ج ١ ص ١٣٤ – ١٣٦ :
وقال محمد بن جرير إنما نطق إبراهيم عليه الصلاة والسلام بالعبرانية حين عبر النهر فارا من النمرود وقد كان النمرود قال للذين أرسلهم خلفه إذا وجدتم فتى يتكلم بالسريانية فردوه فلما أدركوه استنطقوه فحول الله لسانه عبرانيا وذلك حين عبر النهر فسميت العبرانية لذلك وفي العباب والعبرية والعبرانية لغة اليهود والمفهوم من قوله فيكتب من الإنجيل بالعبرانية أن الإنجيل ليس بعبراني لأن الباء في قوله بالعبرانية تتعلق بقوله فيكتب والمعنى فيكتب باللغة العبرانية من الإنجيل وهذا من قوة تمكنه في دين النصارى ومعرفة كتابتهم كان يكتب من الإنجيل بالعبرانية إن شاء وبالعربية إن شاء وقال التيمي الكلام العبراني هو الذي أنزل به جميع الكتب كالتوراة والإنجيل ونحوهما وقال الكرماني فهم منه أن الإنجيل عبراني قلت ليس كذلك بل التوراة عبرانية والإنجيل سرياني

Artinya: “Dan Muhammad bin Jarir At-Thobary berkata, Ibrahim ‘alaihis sholatu wassalam hanya berbicara dalam bahasa Ibrani ketika dia menyeberangi sungai melarikan diri dari Namrud, dan Namrud biasa berkata kepada orang-orang yang dia kirim di belakangnya: Jika Anda menemukan seorang pemuda berbicara dalam bahasa Syria (Suryani), kembalikan dia, dan ketika mereka menyusulnya, bicaralah padanya, jadi Tuhan mengubah lidahnya menjadi bahasa Ibrani, dan saat itulah dia menyeberangi sungai. Apa yang dipahami dari perkataannya, “Dia akan menulis dari Injil dalam bahasa Ibrani,” adalah bahwa Injil tidak dalam bahasa Ibrani, karena “ba” dalam ucapannya dalam bahasa Ibrani terkait dengan perkataannya, “Dia menulis,” dan artinya, “Dia menulis dalam bahasa Ibrani, berasal dari Injil.” Dia menurunkan semua kitab bersamanya, seperti Taurat dan Injil, dan sejenisnya. Al-Kirmani berkata, “Dari dia dipahami bahwa Taurot adalah bahasa Ibrani.” Saya berkata, “Bukan seperti itu. Adapun Taurot memakai bahasa Ibrani, sedangkan Injil memakai bahasa Suryani.”

Di dalam kitab tersebut, Syekh Badruddin menampilkan perdebatan bahasa apa yang pertama kali Nabi Adam gunakan. Ada yang mengatakan bahwa bahasa yang pertama kali Nabi Adam gunakan adalah Bahasa Suryaniyyah. Ada pula yang mengatakan bahwa bahasa yang digunakan adalah Bahasa Ibrani. Namun demikian, terlepas dari itu semua, sebenarnya Nabi Adam menguasai seluruh bahasa yang digunakan oleh manusia yang ada di bumi. Mungkin termasuk Bahasa Jawa, Madura dan bahasa lain yang ada di Nusantara juga beliau kuasai. Sang Moyang juga menuliskan bahasa-bahasa tersebut di tanah serta bebatuan, sehingga anak keturunannya menemukan dan menggunakan bahasa tersebut. Tidak heran kiranya kalau bahasa yang kita temui di tiap belahan dunia berbeda-beda. Lebih lanjut dalam kitab Umdatul Qori:

وكان آدم عليه الصلاة والسلام يتكلم باللغة السريانية وكذلك أولاده من الأنبياء وغيرهم غير أن إبراهيم عليه الصلاة والسلام حولت لغته إلى العبرانية حين عبر النهر أي الفرات كما ذكرنا وغير ابنه إسماعيل عليه الصلاة والسلام فإنه كان يتكلم باللغة العربية

“Dan Nabi Adam A.s berbicara bahasa Syria, dan begitu pula anak-anaknya di antara para Nabi dan lainnya, kecuali bahwa Ibrahim A.s mengubah bahasanya menjadi bahasa Ibrani ketika dia menyeberangi sungai, yaitu sungai Eufrat, seperti yang kami sebutkan, dan dia mengubah putranya Ismail A.s karena dia biasa berbicara dalam bahasa Arab.”

Qaul lain mengatakan awal bahasa Nabi Adam A.s:

وقيل كان آدم عليه الصلاة والسلام يتكلم باللغة العربية فلما نزل إلى الأرض حولت لغته إلى السريانية وعن ابن عباس رضي الله تعالى عنهما لما تاب الله عليه رد عليه العربية وعن سفيان أنه ما نزل وحي من السماء إلا بالعربية فكانت الأنبياء عليهم الصلاة والسلام تترجمه لقومها وعن كعب أول من نطق بالعربية جبريل عليه السلام وهو الذي ألقاها على لسان نوح عليه الصلاة والسلام فألقاها نوح عليه الصلاة والسلام على لسان ابنه سام وهو أبو العرب والله أعلم.

“Dan dikatakan bahwa Adam ‘alaihis sholatu wassalam-pada mulanya-berbicara dalam bahasa Arab, dan ketika dia turun (dari Surga) ke bumi, bahasanya diubah menjadi bahasa Syria. Atas otoritas Ibnu Abbas rodluyallohu ‘anhuma, ketika Nabi Adam bertobat kepada Alloh Swt, dia menjawab dalam bahasa Arab, dan atas otoritas Sufyan bahwa tidak ada wahyu yang turun dari surga kecuali dalam bahasa Arab, sehingga para nabi, semoga doa dan damai Tuhan menyertai mereka, biasa menerjemahkannya untuk umatnya, dan atas otoritas Ka’b berkata bahwa yang pertama berbicara bahasa Arab adalah malaikat Jibril A.s dan dialah yang menyampaikannya dengan lisan Nabi Nuh A.s, damai dan berkah besertanya. Jadi Nabi Nuh A.s mengirimkannya dengan lisan putranya yakni Sam, dan dia adalah ayah dari orang Arab, dan Tuhan Yang Maha Tahu.

Dalam kitab Faidlul Kair Juz II diterangkan:

٢فيض القدير للمناوي:
(آدم) أبو البشر من أديم الأرض أي ظاهر وجهها، سمي به لخلقه منه أو من الأدمة وهي السمرة، قيل اشتقاقه يؤيد أنه عربي. ومنع بأن توافق اللغتين غير ممتنع، وبأنه لا دلالة على أن الاشتقاق من خواص كلام العرب. ورد بأن الأصل عدم التوافق واطراد الاشتقاق، وهو وإن صح تكلمه بكل لسان، لكن الغالب بالسرياني كما تدل عليه أسامي أولاده. اهـ.

Artinya: “Dalam kitab Faidul Qodir karya Imam al-Munawi mengatakan:
‘(Adam) Bapak manusia berasal dari permukaan bumi, artinya permukaan wajahnya. Dan larangan menyepakati kedua bahasa itu tidak dihalangi, dan tidak ada indikasi bahwa derivasi itu merupakan salah satu ciri tuturan orang Arab. Dilaporkan bahwa asalnya adalah ketidakcocokan dan keteraturan derivasi, dan meskipun benar bahwa dia berbicara dalam setiap bahasa, mayoritas dalam bahasa Syria seperti yang ditunjukkan oleh nama anak-anaknyaanak-anaknya (Qobil, Habil, Syist, Labuda, Ikreemah, dll).

Sejarah panjang bahasa mungkin masih banyak menyisakan tanda tanya. Namun bagaimanapun, kita harus mensyukuri salah satu anugerah Alloh ini. Karena selain merupakan anugerah, bahasa adalah bentuk dan bukti kasih sayang Alloh terhadap para hamba-Nya.

Semoga bermanfaat. Wallohu a’lam.