darulmaarif.net – Indramayu, 12 September 2024 | 14.00 WIB
Kesehatan reproduksi remaja dan pencegahan stunting merupakan dua isu penting yang memiliki dampak jangka panjang terhadap pembangunan sumber daya manusia di Indonesia. Khanza Aulia Ramadani, siswi aktif SMA NU Kaplongan sekaligus finalis Duta Genre Kabupaten Indramayu 2024, telah mengambil langkah konkret dengan melakukan sosialisasi terkait dua isu ini. Program advokasinya, “Riganza Ceting” (Bercerita dengan Khanza Cegah Stunting) dan “Riganza Kesproja” (Bercerita dengan Khanza Kesehatan Reproduksi Remaja), menyasar pelajar tingkat SMP dan SMA di Kabupaten Indramayu.
Urgensi Sosialisasi Kesehatan Reproduksi Remaja
Masa remaja adalah masa transisi dari anak-anak menuju dewasa, di mana banyak perubahan fisik dan psikologis terjadi. Salah satu perubahan signifikan adalah perkembangan organ reproduksi. Menurut data BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional), edukasi tentang kesehatan reproduksi pada usia remaja menjadi penting untuk menghindari masalah seperti kehamilan dini, infeksi menular seksual, hingga kanker serviks pada wanita . Sosialisasi seperti yang dilakukan oleh Khanza di SMA NU Kaplongan berupaya untuk memberikan pemahaman yang benar mengenai pentingnya menjaga kesehatan reproduksi, termasuk bagaimana mempersiapkan diri secara fisik dan mental menuju kedewasaan.
Remaja yang mendapatkan informasi cukup tentang kesehatan reproduksi lebih siap menghadapi masa depannya, serta mampu membuat keputusan yang bijak terkait hubungan seksual dan keluarga berencana. Di sinilah pentingnya program “Riganza Kesproja,” yang bertujuan memberikan wawasan terkait isu-isu ini melalui pendekatan komunikatif dan persuasif kepada para pelajar.
Stunting: Ancaman Jangka Panjang bagi Generasi Mendatang
Stunting atau gagal tumbuh adalah kondisi di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan yang menyebabkan tinggi badan mereka lebih pendek dibandingkan anak-anak seusianya. Data dari Kementerian Kesehatan Indonesia menunjukkan bahwa pada tahun 2022, prevalensi stunting di Indonesia mencapai sekitar 21,6%, meskipun sudah mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya . Stunting tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan fisik, tetapi juga perkembangan otak, yang dapat berdampak negatif terhadap kemampuan belajar dan produktivitas di masa depan.
Program “Riganza Ceting” oleh Khanza adalah langkah preventif penting yang berfokus pada edukasi sejak dini tentang nutrisi yang baik selama 1000 hari pertama kehidupan anak, yaitu dari masa konsepsi hingga anak berusia dua tahun. Ini adalah masa kritis yang menentukan apakah anak akan mengalami stunting atau tidak. Sosialisasi ini menyasar pelajar SMP dan SMA agar mereka memahami pentingnya gizi seimbang dan pola makan sehat, sehingga dapat diterapkan ketika mereka menjadi orang tua kelak.
Dampak Positif Program Advokasi pada Pelajar
Program advokasi seperti yang dijalankan oleh Khanza Aulia Ramadani tidak hanya berfokus pada edukasi, tetapi juga melibatkan para pelajar secara aktif dalam memahami isu-isu kesehatan yang akan mereka hadapi di masa mendatang. Keterlibatan langsung remaja dalam sosialisasi membuat mereka lebih paham tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi serta peran mereka dalam mencegah stunting. Ini juga menciptakan lingkungan yang mendukung bagi para pelajar untuk berbicara secara terbuka tentang topik yang sebelumnya dianggap tabu.
Dengan semakin tingginya kesadaran mengenai kesehatan reproduksi dan pencegahan stunting, diharapkan Indonesia mampu mencetak generasi yang sehat dan siap bersaing di kancah global. Berdasarkan program-program sosialisasi seperti yang dilakukan oleh Khanza, terlihat jelas bahwa upaya pencegahan stunting dan edukasi kesehatan reproduksi harus dimulai sejak usia sekolah.
Kesimpulan
Sosialisasi yang dilakukan oleh Khanza Aulia Ramadani di SMA NU Kaplongan, melalui program “Riganza Ceting” dan “Riganza Kesproja,” merupakan langkah strategis dalam mempersiapkan generasi masa depan yang sehat dan berkualitas. Pencegahan stunting dan pemahaman kesehatan reproduksi remaja adalah kunci untuk mencetak generasi emas yang mampu membawa Indonesia maju. Dengan meningkatnya kesadaran melalui program-program advokasi seperti ini, kita bisa berharap angka stunting semakin menurun dan kesehatan reproduksi remaja semakin terjamin, sehingga dampaknya akan terasa pada peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa mendatang.
“Yuk, ikuti terus program RIGANZA CETING dan KESPROJA,dan jangan lupa dukungannya! Bersama-sama kita bangun Indonesia Emas masa depan”
#GenReIndramayu #GenReJawaBarat #GenReIndonesia #BerencanaItuKeren #PilDutGen24 #LustrousGeneration
Semoga bermanfaat.