darulmaarif.net – Indramayu, 02 Juni 2024 | 04.00 WIB
Akhir-akhir ini masyarakat begitu antusias menganggapi 1 kasus yang begitu unik, menarik dan penuh dengan “plot twist” yaitu kasus almarhumah Vina dan Almarhum Eky dari Cirebon. Sudah berminggu-minggu kasus ini diperbincangkan di berbagai media, saya tidak akan membahas tentang siapa sebenarnya tersangka dalam kasus ini, apakah ada salah tangkap? bagaimana kinerja polisi? dan hal-hal lain yang bukan keahlian dan bidang saya.
Yang menarik perhatian saya adalah fenomena kesurupan yang dialami oleh sahabat Almarhumah Vina yaitu
Linda yang begitu viral bahkan sampai diangkat ke layar lebar menjadi sebuah film yang sudah ditonton lebih dari 5 juta penonton. Yang akan kita bahas disini adalah bagaimana kesurupan atau kerasukan menurut kacamata para ulama kita? apakah benar Roh seseorang yang sudah meninggal bisa gentayangan bahkan merasuki orang yang masih hidup? Mari kita bahas.
Kita semua tau bahwa salah satu kekayaan bangsa kita adalah kekayaan akan mahluk halus, semua hantu lengkap dengan berbagai variannya, seorang ulama madzhab Syafi’i di Mekkah yaitu Syekh Ismail Utsman Azzain pernah ditanya tentang fenomena “Hantu Gentayangan” ini, siapa lagi yang nanya kalo bukan dari Indonesia. Berikut pertanyaannya :
(قرة العين بفتاوى أسماعيل الزين ص : ٢٠)
خروج شبح الشخص الميت بعد موته
سؤال : وقع في بلدنا منذ زمن قديم ما يسمونه بجراغكوغ . وتوضيح المسألة أن من مات من أهل الفجور يخرج من قبره خلق يشبه حيوانا ذو صورة مخوفة . كان يخرج من قبر ذلك الميت فيذهب إلى بيوت الناس يخوفهم بشتى أنواع المخوفات يخوفهم بصورته وصوته وشكله وغير ذلك . وهو يتشكل بصور مختلفة عجيبة وربما يسمع صوته ولا يرى شخصه. وكثيرا ما يتشكل بصورة ذلك الميت تماما . ويكون خروج ذلك الشيء الخبيث بعد الغروب إلى أن طلع الفجر هذا ما سمعنا من بعض الناس . ثم إنهم يختلفون في ذلك . فمنهم من قال إنه روح ذلك الميت أخرجه الله إلى هذه الدنيا إعلاما منه سبحانه أن صاحبه كان من أهل الفجور . ومنهم من قال أنه شيطان يفتن الناس . ومنهم من قال إنه عمل الميت السيء خلقه الله وجسمه. فنرجو منكم توضيح الجواب والله يجزيكم بالأجر والثواب.
Artinya: “Di negara kami sejak dulu ada yang disebut sebagai “jerangkong” (hantu), lebih jelasnya: orang yang jahat semasa hidupnya, maka akan keluar dari kuburnya mahluk menyeramkan yang akan menakut-nakuti manusia dengan penampilan atau suaranya. ia bisa berbentuk macam-macam, kadang ada suara tapi tak ada rupanya, dan seringkali wujudnya menyerupai orang yang sudah meninggal tadi. biasanya ia keluar setelah maghrib sampai subuh tiba. Ada yang mengatakan itu adalah arwah gentayangan mayyit, yang Alloh keluarkan sebagai tanda bahwa ia adalah ahli maksiat, ada yang mengatakan itu adalah setan yang ingin menjerumuskan manusia, ada yang mengatakan itu perwujudan dari amal buruk mayyit. Mohon jawaban yang jelas terkait masalah ini,”
الجواب : والله الموفق للصواب :أنه لا ينبغي أن يقول الإنسان كل ما سمعع، وفي الحديث ” كفي بالمرء كذبا أن يحدث بكل ما سمع ” ولا ينبغي أن يعتقد مثل هذا. فقد جاء الشرع الحكيم بالنهي عن مثل هذا الإعتقاد. قال صلى الله عليه وسلم ” لَا عَدْوَى وَلَا طِيَرَةَ وَلَا هَامَةَ وَلَا صَفَرَ ” رواه البخاري ومسلم.
والهامة هي نوع من الطيور كان أهل الجاهلية يعتقدون أن روح الميت تتجسم فيها وأنها تدور حول بيته وتأتي ليلا إلى أهله فنهى رسول الله صلى الله عليه وسلم عن ذلك وأكد النهي بصيغة النفي إشارة إلى أن هذا غير واقع. وما في صورة السؤال من هذا النوع فينبغي أن لا يعتقد ذلك ولا يصدقه المؤمنون العقلاء . وقدرة الله سبحانه وتعالى صالحة لكل شيء لكنه من رحمته لعباده ولا سيما هذه الأمة المحمدية جعل بعض الأمور مستورة ومخفية وبعض الأمور موكولة إليه لا يعلم حقيقة مصيرها إلا هو.
Artinya: “Tidak seharusnya seseorang menceritakan setiap yang ia dengar, dalam hadits disebutkan: cukuplah menjadi suatu kebohongan jika seseorang menceritakan semua yang ia dengar” dan tidak seharusnya hal seperti itu (arwah gentayangan) diyakini adanya. Rosululloh Saw bersabda: tidak ada Adwa, tidak ada Hamah, tidak ada Thaira, dan tidak ada Shafar. Titik tekan: “Hamah” adalah jenis burung yang mana orangorang jahiliah meyakini bahwa Roh Mayyit bermasayam di dalamnya dan berkeliiing mendatangi keluarganya di malam hari, maka Rosululloh Saw mencegah keyakinan seperti itu bahkan mengggunakan Laa Nafi sebagai isyarat bahwa itu tidak nyata dan tidak terjadi. apa yang ada dalam pertanyaan juga sama seperti itu, maka sudah seharusnya hal itu tidak diyakini oleh seorang yang beriman dan berakal sehat.”
وقد ذكر زبير بن بكار في الموفقيات: أنّ العرب في الجاهلية تقول إذا قتل الرجل ولم يؤخذ بثأره خرجت من رأسه هامة-وهي دودة فتدور حول قبره فتقول اسقوني، فإن أدرك بثأره ذهبت، وإلابقيت.
Artinya: “Zubair Bin Bakar dalam Mawfiqiyat berkata : dulu orangorang Arab Jahiliah berkata: ketika seseorang dibunuh dan ia belum membalas dendamnya, maka akan keluar dari kepalanya hantu “Hamah” berupa seekor ular yang bergentayangan disekitar kuburnya dan berkata; ” beri minum aku.. beri minum aku…”
Jika dendamnya dibalaskan maka ia akan hilang, tapi jika tidak ia akan tetap muncul, (maka Rosululloh Saw melarang dan menafikan keyakinan seperti itu).”
(Al-Hafidz Ibnu Hajar, Fathul Bari )
وقال أبو عبيد: كانوا يزعمون أنّ عظام الميّت تصير هامة فتطير، ويسمون ذلك الطائر الصدى، وبه جزم ابن رجب، قال: شبيه باعتقاد التناسخ أنّ ارواح الموتى تنتقل إلى أجساد حيونات من غير بعث ولانشور، وكلّ هذه اعتقادات باطلة جاء الإسلام بإبطالها وتكذيبها.
Artinya: “Abu Ubaid berkata: dulu orang-orang Jahiliyah meyakini bahwa tulang-tulang mayyit akan menjadi hantu “Hamah” yang bisa terbang, Ibnu Rajab berkata: itu mirip dengan keyakinan reinkarnasi bahwa Roh Mayyit bisa berpindah ke tubuh hewan tanpa dibangkitkan, semua itu adalah akidah yang bathil dan islam datang untuk menghilangkannya.”
Arwah orang yang sudah meninggal sibuk dengan urusannya masing-masing.
Roh orang yang meninggal akan “terbang” ke dunia Iain, kita menamakannya alam barzakh, di namakan Barzakh Yang berarti “pemisah” karena alam Barzakh benar-benar terpisah dari alam dunia kita. dan disana, Roh-roh orang yang meninggal akan sibuk dengan urusan mereka masingmasing, jika di dunia ia beramal baik maka ia akan mendapat nikmat kubur yang menjadi “spoiler” nya surga, jika di dunia dia adalah orang jahat maka ia akan mendapatkan siksa kubur (jadi nggak mungkin dia bisa gentayangan apalagi sibuk merasuki orang).
Apakah Roh yang sudah meninggal sama sekali tidak bisa berinteraksi dengan Roh orang yang masih hidup ?
Bisa, tapi di alam mimpi, disana bisa tergambarkan pertemuan Roh vs Roh. dalam kitabnya “Ar-Ruh” yang khusus membahas tentang “Roh”, Ibnu Qoyyim menuliskan, yang artinya:
“Apakah Roh orang hidup bisa bertemu dengan Roh-Roh orang meninggal dalam mimpi atau tidak? Dalil-dalil dalam masalah ini sangat banyak sekali. kenyataan dan fakta adalah bukti terkuat (bahwa itu bisa terjadi).”
Jika bukan arwah gentanyangan, lantas fenomena apa yang dialami oleh Linda?
Ada dua kemungkinan, yang pertama adalah kerasukan “Jin”, kerasukan model ini diyakini adanya oleh para ulama kita, bahkan oleh Syaikh Ibnu Taimiyah, seorang ulama rujukan utama teman-teman salafi kita yang biasanya paling anti dengan hal-hal berbau Takhayul, Ibnu Taimiyah menuliskan yang artinya:
“Kerasukan Jin bisa terjadi karena 3 sebab:
Pertama, karena Jin menyukai orang yang ia rasuki dan ingin bersenangsenang dengannya, ini adalah kerasukan paling ringan dan mudah untuk diatasi.
Kedua, karena jin itu diganggu oleh orang yang ia rasuki seperti dikencingi atau disirami air panas atau orang membunuh salah satu jin teman mereka. ini adalah bentuk kerasukan yang paling parah bahkan bisa membunuh orang yang kerasukan.
Ketiga, karena Jin tersebut sedang iseng dan ingin bermain-main saja “
Apakah itu Jin Qorin ? perlu kalian ketahui, yang dimaksut dengan “Qorin” dalam Al-Qur’an dan hadits adalah “Setan” penggoda manusia, yang membisiki untuk berbuat maksiat dan malas berbuat taat, setiap orang punya “Qorin”, tapi tugasnya ya itu sekadar menggoda, bukan bergentayangan, menampakkan diri apalagi sampai merasuki!”
Kemungkinan kedua adalah: kerasukan itu sama tidak terjadi alias pura-pura kesurupan, saya tidak 100% menuduh atau memastikan. Wallohu a’lam. Sekali lagi kita tidak (harus berfikiran sama, tapi mari kita sama-sama berfikir.
Kemungkinan terakhir bisa saja itu merupakan gangguan kesadaran yang disebut – dalam ilmu psikologi- sebagai Dissociative Identity Disorder atau gangguan identitas disosiatif atau gangguan psikis lainnya.
Yang jelas, fenomena apapun sejatinya kesurupan dan kerasukan ini, itu tidak bisa diyakini sebagai sebuah kebenaran apalagi dijadikan sebagai landasan bagi kita untuk menilai suatu perkara. Almarhum Vina dan Eky sudah lama berpindah ke rahmat Alloh, doa dan harapan baik kita – jika benar mereka dibunuh secara dzolim, maka semoga mereka digolongkan dalam kategori Syahid karena meninggal dalam keadaan mempertahankan nyawa dan harga diri. sesuai Sabda Baginda Nabi Saw:
من قُتِلَ دون ماله فهو شهيد، ومن قُتِلَ دون نفسه فهو شهيد، ومن قُتِلَ دون أهله فهو شهيد.
Dan tentunya harapan utama kita semoga kasus ini cepat menemukan titik terang, semoga keluarga korban terus diberi kesabaran, semoga tidak ada orang tak bersalah yang “dikorbankan” , dan semoga semua pihak yang menangani diberi petunjuk dan kekuatan untuk mendapatkan keadilan dan kebenaran.
Semoga bermanfaat. Wallohu A’lam.
sumber: Instagram @ismaelalkholilie