darulmaarif.net – Indramayu, 25 Oktober 2024 | 10.00 WIB

Dua kata diatas tak aneh lagi dari telinga kita, sering terlintas di pendengaran, ataupun sering terucap melalui lisan kita.
Makna dari dua kata ini dalam bahasa Indonesia sama, yaitu Cinta. Namun tidak pada penggunaannya dalam bahasa Arab.
Persamaan antara mahabbah dan mawaddah adalah bahwa keduanya berarti cinta. Tapi mawaddah lebih hebat ketimbang mahabbah.
akar kata mahabbah adalah huruf “haa” dan “baa”, sama dengan kata “habbatun” yang berarti biji atau tunas juga berakar kata huruf “haa” dan “baa”. Itu artinya, lingkup mahabbah hanya sebatas biji atau tunas, tak pernah membesar dan mengakar layaknya pohon raksasa.
Karena itu, mahabbah dimiliki dan berlaku antara satu orang kepada sesama umat manusia. Kita saling cinta sesama bangsa Indonesia, lalu bersepakat membentuk Republik Indonesia. Jika mahabbah pudar, Indonesia bubar.
Jean Jacques Rousseau menyebutnya homo homini socius, Ibnu Khaldun mengistilahkannya al-insaanu madaniyyun bith-thab’iy — manusia adalah makhluk cinta yang berkumpul secara alami karena cinta.
Mawaddah punya kualitas cinta yang lebih mendalam. Karena itu lingkupnya lebih terbatas. Tak mungkin cinta mendalam dibagi-bagi kepada semua orang.
Sumber Segala Cinta kemudian membagi-bagi mawaddah ini kepada orang per orang secara ekslusif, tepatnya antara seorang suami kepada istri, atau seorang istri kepada suami.
Jika mawaddah telah tiba, ia menghunjam, mengakar, dan orang bisa gila karenanya mirip kisah antara Majnun dan Laila.
Dari itu, jika Anda dapati lelaki ganteng menikah dengan perempuan bermata juling, atau gadis cantik menikah dengan lelaki pincang, jangan sekali-kali Anda bertanya.
Percayalah, energi mawaddah yang misterius telah memenjara mereka dalam biduk cinta yang membius.
Perbedaan Mawaddah Dan Mahabbah, ditinjau secara bahasa pembahasan tentang mahabbah berkaitan dengan atsar dan mu’atsar.
الحب:هو المؤثر
المودة:هو أثر للحب
Hub adalah mu’atsar yang bersifat umum.
Wuddun merupakan atsar dari Hubb.
المحبة:صفة نفسية ,والمودة:صفة عملية
Mahabbah bersifat nafsiyah atau semua orang mempunyai rasa cinta untuk semua orang, yang bersifat pokok dan bertujuan penggunaan untuk umum. Dalam konteks hubungan suami-istri Mahabbah adalah cinta universal kepada semua manusia, baik itu orang tua, mertua, masyarakat, sesama manusia, hewan, tumbuhan, benda-benda kesayangan, dll.
Mawaddah bersifat amaliah, yakni sebagai operasional dari mahabbah. Dalam konteks hubungan suami istri, maka mawaddah bersifat khusus, yang cinta tersebut tidak ditujukan selain kepada pasangan. Dalam hal ini suami kepada istri, istri kepada suami, anak kepada orang tua, dan orang tua kepada anak, dalam konteks satu ikatan keluarga.
الحب صفة نفسية عاطفة قلبية وأما المودة فهي أثر سلوكي أثر عملي متفرع على الحب
Hub bersifat nafsiyah bersumber atau bersandar dari dalam hati, Al-Mawaddah adalah atsar suluki, atsar operasional yang bercabang pada hubb.
Semoga bermanfaat. Wallohu a’lam.
Referensi:
Majalah Ulumul Insaniyah wal Ijtima’iyah, edisi 21, Desember 2015. Halaman 355
الحب والمودة: المحبة: صفة نفسية، والمودة :صفة عملية
من أحب شخص وده فالحب: هو المؤثر فهو قيمة موجبة يتم بموجبها إثارة جو من الاستقرار داخل الأسرة
على اعتباره بعدا اتصاليا قيميا.
والمودة: هي أثر للحب فهي الناتج الطبيعي الموجب لقيمة الحب لذلك الحب صفة نفسية عاطفة قلبية وأما المودة فهي أثر سلوكي أثر عملي متفرع على الحب
فالحب: هو الشعور الوجداني بالميل واللهفة نحو شخص بعينه.
أما المودة: إظهار هذا الحب عن طريق الكلمة أو الهدية أو اللمس أو أي طريقة أخرى.