darulmaarif.net – Indramayu, 19 September 2025 | 16.00 WIB
Pewarta: Usth. Henni Hidayah, S.Sos.
Dihadiri oleh para ustadzah, guru, serta anggota Fatayat dan Muslimat NU Karangampel, Fatayat Muslimat Kampus Hijau kembali menyelenggarakan kegiatan rutin bulanan, kali ini dikemas dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Acara berlangsung di Kampus Hijau Indramayu pada Jumat, (19/09/2025).
Selain sebagai bentuk rasa cinta kepada Rosululloh SAW, kegiatan ini juga menjadi ajang mempererat silaturahmi, terutama di tengah hadirnya banyak tenaga pengajar baru di Yayasan Darul Ma’arif.
Acara dimulai tepat pukul 13.25 WIB dengan pembukaan singkat, lalu dilanjutkan dengan pembacaan Barzanji dan Marhabanan. Lantunan syair pujian kepada Nabi yang dipimpin Syarifah Salma, S.Pd. menghadirkan suasana penuh haru dan kebersamaan. Para jama’ah tampak khusyuk mengikuti bacaan, mengingat kembali perjalanan hidup Rosululloh SAW yang penuh teladan.
Memasuki sesi sambutan, tuan rumah sekaligus pembina Fatayat Kampus Hijau, Ibu Nyai Hj. Kumayyah, S.Pd., mengajak seluruh jama’ah untuk terus menghidupkan kegiatan keagamaan seperti ini sebagai wujud nyata dari rasa cinta kepada Nabi.
Sambutan kedua datang dari Ketua Fatayat Kampus Hijau, Nyai Alfa Fadhilah, S.H.I.. Dalam keterangannya, ia menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan ini, terlebih sebagai ajang kebersamaan antar guru baru.

“Alhamdulillah akhirnya ada kegiatan fatayat lagi sebagai ajang silaturahim, apalagi sekarang banyak guru baru sehingga bisa lebih akrab antar lembaga. Mari kita tumbuhkan semangat menjadikan kegiatan rutin bulanan ini sebagai momentum tholabul ilmi,” ujar Nyai Alfa penuh semangat.
Mauidzah Hasanah: Meneladani Akhlak Nabi dan Peran Perempuan
Sesi inti acara diisi dengan Mau’idzah Hasanah yang disampaikan oleh Ibu Nyai Hj. Masturoh. Dalam tausiyahnya, beliau menceritakan kisah kelahiran Nabi Muhammad SAW yang penuh cahaya. Menurutnya, memperingati kelahiran Rosululloh SAW bukanlah perkara bid’ah, melainkan wujud cinta umat Islam kepada junjungannya.

“Orang NU memperingati hari kelahiran Nabi bukan karena mengada-ada, tapi sebagai bukti rasa syukur dan cinta. Sebagaimana kita bergembira saat anak lahir, maka bagaimana mungkin kita tidak bergembira atas lahirnya kekasih Alloh, Nabi Muhammad SAW,” tegas beliau.
Nyai Hj. Masturoh juga menekankan karakter warga Nahdlatul Ulama (NU) yang dikenal amanah dan dermawan.
“Orang NU itu aman, tidak suka membuat gaduh, dan loman. Tradisi kita memperingati Maulid bukan untuk bermewah-mewahan, tetapi untuk mengingat jasa Nabi, meneladani akhlak beliau, dan berbagi dengan fakir miskin,” ungkapnya.
Selain itu, beliau memberi nasihat khusus untuk kaum perempuan agar senantiasa menjaga perannya sebagai penopang keluarga dan masyarakat.
“Ingatlah, perempuan itu tiang dunia. Kalau perempuannya baik, maka baik pula keluarga dan lingkungannya. Seorang istri harus menghormati suami, karena kehormatan rumah tangga lahir dari saling menghargai. Namun di sisi lain, suami juga wajib memuliakan istrinya. Keduanya saling melengkapi dalam membangun rumah tangga yang sakinah,” tutur beliau dengan penuh kelembutan.
Pesan terakhir yang tak kalah penting adalah perhatian terhadap kaum dhu’afa.
“Jangan pernah lupa kepada fakir miskin. Baginda Rosululloh SAW selalu mengingatkan umatnya agar peduli kepada sesama, terutama kepada orang-orang fakir miskin. Jika kita ingin meneladani beliau, maka salah satu caranya adalah dengan berbagi kepada mereka yang kekurangan,” pungkasnya.
Setelah mauidzah hasanah, acara dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin langsung oleh Nyai Hj. Masturoh. Doa dipanjatkan untuk keselamatan, kesehatan, dan keberkahan bagi seluruh jamaah, keluarga, serta masyarakat.
Acara resmi ditutup dengan penuh kehangatan, lalu dilanjutkan dengan sesi foto bersama dan mushofahah (bersalaman). Momen ini semakin mempererat ukhuwah dan menambah rasa persaudaraan antar anggota Fatayat dan Muslimat Kampus Hijau.
Kegiatan ini menunjukkan bahwa peringatan Maulid Nabi bukan sekadar tradisi, melainkan momentum untuk memperdalam cinta kepada Rosululloh SAW, mempererat silaturahmi, serta menumbuhkan semangat tholabul ilmi. Dengan peran aktif perempuan sebagai tiang dunia, acara ini sekaligus menegaskan pentingnya peran muslimah dalam menjaga moral, membina keluarga, dan peduli terhadap sesama.
Dengan semangat kebersamaan tersebut, Fatayat dan Muslimat Kampus Hijau berharap kegiatan ini bisa terus dilestarikan sebagai sarana memperkuat iman, ukhuwah, dan kepedulian sosial.
Semoga bermanfaat.