darulmaarif.net – Indramayu, 23 Juni 2024 | 09.00 WIB
Bagi para Jama’ah Haji, tak afdlol kiranya saat berada di Madinah melewatkan momentum paling berharga disana. Kota suci Madinah Al-Munawwaroh tersebut pun menjadi salah satu destinasi utama para Jama’ah Haji yang sedang melaksanakan rangkaian ibadah di Tanah Suci Makkah.
Saat berada di Madinah, selain melaksanakan sholat di Masjid Nabawi, berdoa di Raudloh dan berziarah ke Makam Nabi Muhammad SAW juga menjadi agenda yang didambakan para jemaah haji Indonesia.
Berziarah ke Makam Nabi Muhammad Saw memiliki tata cara dan adab tersendiri. Seperti apa sajakah hal-hal yang perlu diperhatikan saat jama’ah hendak berziarah ke Makam Nabi Muhammad Saw?
Dalam ziaroh kubur, secara umum disunahkan dekat dengan tempat kuburnya dan menghadap wajahnya mayit yang diziarahi, jadi melihat keterangan yang ada di bawah ini ketika ziarah pada makam Rosululloh Saw tetap lebih utama atau disunnahkan menghadap pada wajah Rosululloh Saw atau menghadap arah wajah Rosululloh, sebagaimana keterangan dalam kitab Busyrol Kariim dijelaskan:
ويسن للزائر أن يقرب من القبر كقربه حيا ويقف إذا وصل القبر وهو أفضل أو يجلس قبالة وجهه متطهرا متأدبا.
Artinya: “Disunnahkan bagi para peziarah mendekatkan diri dengan kuburan (yang sedang diziarahi), seolah-olah dia masih hidup, dan berdiri ketika sampai di kubur, mana yang lebih baik, atau duduk menghadap ke kubur, bersuci dan bersikap sopan.” (Busyrol Kariim, Juz 2 hal. 38)
Hal ini juga diperkuat oleh keterangan yang terdapat pada kitab I’anatut Tholibiin sebagai berikut:
وعبارة المغني وعند الدعاء يستقبل القبلة وإن قال الخراسانيون باستحباب استقبال وجه الميت.
Artinya: “Ungkapan Al-Mughni ketika berdoa hendaknya menghadap Kiblat, padahal menurut orang Khorasani dianjurkan menghadap wajah orang yang sudah meninggal.” (I’anatut Tholibiin, Juz 2 hal. 142)
Keutamaan Ziarah ke Makam Rosululloh Saw
Syekh Sayid Bakri bin Sayid M Syatho Dimyathi dalam I‘anatut Tholibin mengatakan,
قال بعضهم: ولزائر قبر النبي صلى الله عليه وسلم عشر كرامات. إحداهن يعطى أرفع المراتب. الثانية يبلغ أسنى المطالب. الثالثة قضاء المآرب. الرابعة بذل المواهب. الخامسة الأمن من المعاطب. السادسة التطهير من المعايب. السابعة تسهيل المصاعب. الثامنة كفاية النوائب. التاسعة حس العواقب. العاشرة رحمة رب المشارق والمغارب
Artinya: “Sebagian Ulama mengatakan bahwa orang yang menziarahi makam Rosululloh Saw berhak menerima 10 kehormatan dari Alloh Swt. Pertama, akan diberikan derajat tertinggi di sisi Alloh. Kedua, akan disampaikan pada cita-cita tertinggi. Ketiga, akan dipenuhi kebutuhannya. Keempat, akan diberikan banyak anugerah-Nya. Kelima, akan diselamatkan dari bencana. Keenam, akan dilindungi dari aib. Ketujuh, akan dimudahkan dalam kesulitan. Kedelapan, akan diringankan bebannya dalam musibah. Kesembilan, dapat merasakan apa yang akan terjadi. Kesepuluh, akan mendapat limpahan rahmat Alloh Swt”. (I’anatut Tholibiin, Juz 2 hal.
Orang yang mampu menempuh perjalanan ke Madinah, selayaknya tidak melewatkan kesempatan untuk menziarahi makam Rosululloh Saw. Sayang sekali kalau melewatkan kesempatan emas tersebut mengingat banyak sekali keutamaan yang Alloh sediakan untuk mereka yang menziarahi makam Rosululloh Saw.
Semoga bermanfaat. Wallohu a’lam.