14 Februari: Sambut Hari Lahir Hadlrotussyekh KH. Hasyim As’ari

darulmaarif.net – Indramayu, 14 Februari 2023 | 17.00 WIB

Orang biasanya mengenang tanggal 14 Februari sebagai Valentine Day. Namun tahukah bahwa tanggal 14 Februari adalah tanggal kelahiran Hadlratussyekh KH Muhammad Hasyim Asy’ari, tepatnya Hari Selasa Kliwon 14 Februari 1871/24 Dzul Qa’dah 1287.

Kelahiran seseorang, tentu memiliki makna, apalagi orang tersebut adalah sosok, figur, tokoh panutan masyarakat. Maka menjadi penting memahami makna kelahiran sosok sekaliber HadlrotussyekhKH. Muhammad Hasyim Asy’ari.

Dengan maksud i’tibar (mengambil pelajaran), lazimnya umat Islam memahami makna kelahiran Baginda Nabi Muhammad Saw melalui peringatan maulid Nabi. Kelahiran Rasululloh Saw merupakan salah satu peristiwa penting yang biasa dirayakan oleh umat Islam di seluruh penjuru dunia.

Adanya kesadaran untuk mengingat bulan Maulid, di mana bulan lahirnya baginda Rosululloh Saw merupakan salah satu bentuk takwa terhadap Alloh Swt, karena bulan ini adalah bulan yang dimuliakan Alloh Swt. Juga sebagai bentuk mahabbah, kecintaan kita kepada Nabi Agung Muhammad Saw.

I’tibar semacam itu baik kiranya menjadi pemahaman bersama bagi umat Islam khususnya warga Nahdliyyin, kaitannya dengan kelahiran Hadlrotussyekh KH. Muhammad Hasyim Asy’ari.

Memang, dalam hal tanggal kelahiran Hadlratussyekh, masih perlu untuk terus disosialisasikan kepada umat Islam. Ini penting terutama karena pada tanggal yang sama, yaitu 14 Februari, sebagian orang lebih mengenali sebagai Valentine Day.

Apa yang bisa dilakukan di tanggal 14 Februari, tanggal dimana Hadlratussyekh Hasyim Asy’ari dilahirkan? Yang bersamanya kemudian NU tercipta. Tentu banyak hal. Namun mari kita endapkan dulu kesadaran bahwa perlu tidaknya sebuah peringatan, tergantung pada niat juga konteksnya.

Bulan Februari, di mana didalamnya bersamaan dengan bulan Rajab, bagi warga NU menjadi istimewa karena tiga hal;

Pertama, bulan Februari adalah bulah kelahiran KH Muhammad Hasyim Asy’ari;

Kedua, di bulan Februari 2023, bersamaan dengan peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU), dan

Ketiga, tanggal 7 Februari 2023 bertepatan dengan tanggal 16 Rajab 1444 H adalah Hari Lahir Nahdlatul Ulama yang ke-100 dalam hitungan kalender hijriyah.

Bulan Februari 2023 menjadi istimewa, meskipun ini bisa saja tidak perlu diistimewakan. Inilah kiranya kita perlu konteksnya. Jika konteksnya merujuk pada 14 Februari Tanggal Kelahiran Hadlratussyekh Hasyim Asy’ari dan ke dua momen di atas, maka bagi warga NU menjadi istimewa.

Meski ‘Resepsi Satu Abad NU’ sudah berlalu namun gaungnya masih sangat terasa di pelosok tanah air; di forum-forum pengajian, juga di agenda-agenda konsolidasi organisasi NU. Lalu, apakah perlu waktu khusus memperingati hari kelahiran KH Muhammad Hasyim Asy’ari sebagai pendiri perkumpulan NU?

Rasanya perlu dengan batasan-batasan dan sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasa KH Muhammad Hasyim Asy’ari bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI); juga bagi bangsa Indonesia. Alasannya?

Hadlrotussyekh KH. Muhammad Hasyim Asy’ari adalah pendiri NU, pahlawan nasional, Ulama yang mndunia dan panutan jutaan Muslimin di Indoensia bahkan di luar negeri. Rasanya sangat abai jika kita bagian dari muhibbin, pencinta, penderek (yang mengikuti), tidak mengetahui tanggal lahirnya.

Memperingati Hari Lahir Hadlratussyekh Hasyim Asy’ari
Jikapun tidak dengan memperingati secara khusus, yang memakan waktu dan tempat, ada baiknya sebagai pengikut, kita memperingati hari kelahiran KH Muhammad Hasyim Asy’ari dengan cara cara sebagai berikut;

  1. Mendoakan, dengan cara berkirim hadiah Surat Al fatihah, tidak lupa mengajak saudara dan keluarga untuk mengenali 14 Februari sebagai hari kelahiran KH Muhammad Hasyim Asy’ari;
  2. Mengenal lebih dekat KH Muhammad Hasyim Asy’ari dengan mambaca biografi (manakib)-nya sambil drenungkan perjalanan hidupnya;
  3. Membaca karya-karya KH Muhammad Hasyim Asy’ari, seperti Kitab Risalah Ahlussunah Wal Jamaah;
  4. Sebagai Pengurus NU, Badan Otonom, Lembaga dan juga warga NU, ada baiknya membaca juga Muqoddimah Qonun Asasi Hadrotussyekh Hasyim Asy’ari yang monumental sebagai pondasi ber-NU.
  5. Mengamalkan Istighotsah KH Hasyim Asy’ari sebuah aurod yang jarang diketahui dan dikenali oleh warga Nahdlatul Ulama sehingga perlu dibaca juga.

Itulah 5 (lima) di antaranya sebagai cara untuk memepringati Hari Lahir Hadlratussyekh KH. Hasyim Asy’ari pada 14 Februari tahun ini dan tahun tahun berikutnya. Semoga kita bisa mengambil teladan dari Hadlratussyekh.

Lahul Fatihah…..

Semoga bermanfaat. Wallohu a’lam.