darulmaarif.net – Indramayu, 25 September 2025 | 10.00 WIB
Pewarta: Ust. Mukhibullah, S.Ag.
Pondok Pesantren Darul Ma’arif (PPDM) kembali menggelar Penilaian Tengah Semester (PTS) Tahfidz dan Tahsin yang berlangsung pada Rabu hingga Sabtu, 25–27 September 2025. Kegiatan ini dilaksanakan di lingkungan kampus pesantren, mulai pukul 07.20 hingga 08.00 WIB, dengan melibatkan seluruh santri dari jenjang kelas 7 hingga 12.
PTS Tahfidz dan Tahsin menjadi salah satu agenda rutin pesantren dalam rangka mengukur kemampuan santri dalam menguasai Al-Qur’an, baik dari sisi hafalan maupun kualitas bacaannya. Para santri diuji dengan beberapa kriteria penting, yakni tajwid, makhroj, serta kelancaran hafalan.

Menurut Usth. Teti Yuliawati, S.Pd., selaku Koordinator Bagian Pendidikan Pondok Pesantren Darul Ma’arif, kegiatan ini bukan sekadar evaluasi, melainkan juga upaya membentuk karakter santri yang berpegang teguh pada nilai-nilai Al-Qur’an.
“PTS Tahfidz dan Tahsin ini kami adakan agar santri memiliki standar capaian yang jelas. Bukan hanya lancar membaca, tapi juga tepat dalam makhroj dan tajwidnya. Harapannya, santri lebih semangat dalam menghafal, memahami, sekaligus mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Teti saat ditemui tim redaksi.
Suasana ujian berlangsung khidmat namun penuh semangat. Para santri terlihat antusias ketika giliran mereka dipanggil untuk diuji. Ada yang tampak percaya diri melantunkan ayat demi ayat, ada pula yang sempat gugup, namun tetap berusaha menunjukkan kemampuan terbaiknya.
Salah satu peserta, Frida, mengungkapkan perasaan senangnya dapat mengikuti PTS ini. Baginya, kegiatan ini menjadi momen berharga untuk mengasah kembali hafalan yang sempat terlupa.
“Alhamdulillah, saya senang sekali ikut PTS ini. Tadi sempat lupa hafalan, tapi setelah diulang-ulang akhirnya bisa kembali lancar. Saya berharap bisa lulus dengan baik dan semoga ke depan bisa khatam 30 juz,” tutur Frida penuh semangat.

Selain Frida, beberapa santri lain juga menyampaikan rasa syukur dan antusiasmenya. Mereka merasa kegiatan ini memberikan motivasi lebih untuk memperbaiki bacaan sekaligus menambah hafalan. Bagi para santri, ujian ini bukan hanya soal nilai, melainkan juga bagian dari perjalanan spiritual yang mendekatkan mereka pada Al-Qur’an.
Kegiatan PTS Tahfidz dan Tahsin ini mendapat apresiasi luas, tidak hanya dari penguji dan guru, tetapi juga dari para santri sendiri. Mereka menilai bahwa kegiatan semacam ini penting untuk menjaga konsistensi hafalan sekaligus meningkatkan kualitas bacaan.
Tak hanya itu, Teti juga menambahkan bahwa melalui ujian ini, pihak pesantren dapat memetakan kemampuan santri secara lebih objektif.
“Dari hasil PTS nanti, kami bisa melihat siapa saja yang perlu bimbingan lebih intensif. Ini penting agar setiap santri berkembang sesuai kapasitasnya dan tidak ada yang tertinggal dalam pembelajaran Al-Qur’an,” jelasnya.
Dengan berakhirnya rangkaian PTS Tahfidz dan Tahsin pada Sabtu mendatang, diharapkan para santri mampu menjadikan evaluasi ini sebagai pemacu semangat. Lebih dari sekadar ujian, kegiatan ini merupakan bagian dari tradisi pesantren dalam menjaga kemurnian bacaan Al-Qur’an dan membentuk generasi Qur’ani yang berakhlak mulia.
Semoga bermanfaat.