Memaknai Sejarah Hari Pendidikan Nasional Dalam Islam

darulmaarif.net – Indramayu, 02 Mei 2023 | 08.00 WIB

BULAN MEI merupakan bulan penting bagi dunia pendidikan di Indonesia. Setiap tanggal 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Penepatan Hardiknas ini mengacu pada tanggal kelahiran Bapak Pendidikan Nasional Raden Mas Suryadi Suryaningrat atau dikenal dengan Ki Hajar Dewantara pendiri Taman Siswa yang juga Menteri Pengajaran (Pendidikan) RI pertama.

Melalui hari pendidikan nasional, bangsa ini perlu mewarisi buah pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang tujuan pendidikan yaitu memajukan bangsa secara keseluruhan tanpa membeda-bedakan latar belakang seseorang serta harus didasarkan kepada nilai-nilai kemerdekaan yang asasi. Inilah yang menjadi esensi makna hari pendidikan nasional yang setiap tahun diperingati. Begitupun dengan peringatan hari pendidikan nasional tahun 2023 ini.

Ki Hajar Dewantara dikenal sebagai seorang pendidik yang visioner dan progresif, yang telah memberikan kontribusi besar dalam pengembangan pendidikan di Indonesia. Dia memperjuangkan hak atas pendidikan untuk semua orang tanpa terkecuali, termasuk untuk rakyat miskin dan perempuan.

Pada hari ini, seluruh elemen masyarakat Indonesia diharapkan untuk menghargai peran penting pendidikan dalam kehidupan kita, serta untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan yang berkualitas dan merata bagi seluruh lapisan masyarakat.

Pendidikan nasional dalam pandangan Islam sangat ditekankan karena pendidikan merupakan salah satu aspek penting dan krusial dalam kehidupan manusia. Pendidikan dalam Islam tidak hanya berfokus pada pengetahuan akademik semata, namun juga mencakup aspek moral dan spiritual.

Peringatan Hari Pendidikan Nasional di Indonesia biasanya diisi dengan berbagai acara seperti seminar, konferensi, diskusi, pertunjukan seni, dan kegiatan lain yang berkaitan dengan pendidikan. Hari ini juga dijadikan sebagai momentum untuk mengevaluasi pencapaian pendidikan di Indonesia dan merumuskan strategi untuk memperbaiki sistem pendidikan di masa depan.

Hardiknas Dalam Islam

Pendidikan nasional dalam pandangan Islam sangat ditekankan karena pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan dalam Islam tidak hanya berfokus pada pengetahuan akademik semata, namun juga mencakup aspek moral dan spiritual.

Dalam Islam, pendidikan dimulai sejak dini, yaitu dengan mengajarkan anak-anak tentang aqidah (keyakinan), akhlak (etika), dan ibadah. Anak-anak diajarkan untuk berbakti kepada Alloh Swt dan mempraktikkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, dalam Islam juga ditekankan pentingnya memperoleh pengetahuan yang luas, baik pengetahuan agama maupun pengetahuan umum. Islam mengajarkan agar umatnya memperoleh pengetahuan sebanyak-banyaknya dan menggunakan pengetahuan tersebut untuk memperbaiki kehidupan di dunia.

Sejarah Islam juga mencatat banyak tokoh-tokoh pendidik yang menjadi panutan dalam dunia pendidikan, seperti Imam Al-Ghozali, Imam Ibnu Rusyd (Averroes), Imam Ibnu Kholdun, Imam Syafi’i, Imam Bukhori, dan banyak lagi. Mereka tidak hanya dikenal sebagai tokoh agama, namun juga sebagai cendekiawan muslim yang sangat menghargai ilmu pengetahuan.

Dalam konteks pendidikan nasional Indonesia, banyak lembaga pendidikan Islam yang berdiri di Indonesia, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Lembaga-lembaga tersebut menawarkan kurikulum yang mencakup aspek agama dan umum, serta memberikan peluang kepada siswa untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas sesuai dengan ajaran Islam.

Aspek moral dan spiritual sangat ditekankan dalam pendidikan Islam, karena Islam mengajarkan bahwa keberhasilan sejati dalam kehidupan tidak hanya dilihat dari aspek akademik semata, tetapi juga dari aspek moral dan spiritual.

Aspek moral dalam pendidikan Islam mengajarkan nilai-nilai etika yang baik dan benar, seperti jujur, adil, sabar, kasih sayang, dan lain sebagainya. Selain itu, Islam juga mengajarkan pentingnya menjaga hubungan baik dengan sesama manusia, menghormati orang lain, serta memperjuangkan keadilan dan kesetaraan sosial.

Aspek spiritual dalam pendidikan Islam mengajarkan nilai-nilai keagamaan yang mendorong umat Islam untuk beribadah dengan tulus dan ikhlas kepada Alloh Swt. Selain itu, Islam juga mengajarkan nilai-nilai kebaikan seperti kasih sayang, belas kasihan, dan kepedulian terhadap sesama makhluk Alloh.

Pendidikan Islam juga menekankan pentingnya mengembangkan karakter yang kuat, baik dalam aspek moral maupun spiritual. Karakter yang kuat akan membantu individu untuk menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik, memperbaiki kualitas diri, dan menjadi pribadi yang lebih baik.

Dalam pendidikan Islam, aspek moral dan spiritual tidak hanya diajarkan di dalam kelas atau lembaga pendidikan saja, tetapi juga di rumah oleh keluarga. Keluarga diajarkan untuk mengajarkan nilai-nilai agama dan moral kepada anak-anak sejak dini, dan memberikan contoh teladan dalam kehidupan sehari-hari.

Secara keseluruhan, pendidikan Islam memiliki pendekatan yang holistik, mencakup aspek akademik, moral, dan spiritual yang sama-sama penting dalam membentuk individu yang berkualitas dan menjadi kebanggaan bagi masyarakat.

Hari ini, kita kembali memperingati hari pendidikan nasional. Tidak sekadar seremoni selebral, pendidikan baik dalam pandangan nasional maupun Islam merupakan elan vital bagi seluruh masyarakat Indonesia demi kemajuan suatu bangsa, negara dan agama di masa yang akan datang.

Semoga bermanfaat. Wallohu a’lam.