Hal-hal yang Bisa Menggugurkan Pahala Puasa

darulmaarif.net – Indramayu, 07 Maret 2025 | 21.00 WIB

Puasa bukan sekadar menahan lapar dan dahaga saha, tetapi juga menjaga hati, lisan, dan perbuatan dari hal-hal yang dapat merusak pahala. Rosululloh SAW mengingatkan bahwa ada orang yang berpuasa tetapi tidak mendapatkan apa-apa selain rasa lapar dan dahaga. Dalam hadits, Nabi SAW bersabda:

ربّ صائم ليس له من صيامه إلاّ الجوع والعطش

Artinya: “Berapa banyak orang yang berpuasa, tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. Imam Al-Hakim)

Dalam hadits lain, Nabi SAW mengatakan bahwa ada lima perkara yang dapat menggugurkan pahala ibadah puasa.

خمس يفطرن الصائم الكذب والغيبة والنميمة واليمين الكاذبة والنظر بشهوة

Artinya: “Lima perkara yang dapat membatalkan orang yang berpuasa: dusta, ghibah, adu domba, sumpah palsu dan melihat dengan syahwat.”

Paling tidak, ada lima hal yang dapat menyebabkan hilangnya pahala puasa seseorang di bulan Ramadhan. Adapaun rinciannya sebagai berikut:

1. Berkata Kotor dan Berbuat Dosa

Dalam hadits, Rosululloh SAW bersabda:

رُبَّ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعُ وَالْعَطَشُ

Artinya: “Banyak orang yang berpuasa, tetapi tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya selain lapar dan dahaga.” (HR. Imam Ahmad, Ibnu Majah)

Berkata kasar, berdusta, dan menggunjing orang lain bisa mengurangi pahala puasa. Rosululloh SAW juga bersabda:

إِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ، فَإِنِ امْرُؤٌ شَاتَمَهُ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي صَائِمٌ

Artinya: “Jika salah seorang di antara kalian sedang berpuasa, maka jangan berkata kotor dan jangan bertengkar. Jika ada yang mencelanya atau mengajaknya bertengkar, maka katakanlah: ‘Aku sedang berpuasa.'” (HR. Imam Bukhori dan Muslim)

2. Berdusta dan Berbuat Curang

Dusta adalah dosa besar yang bisa menghapus pahala puasa. Rosululloh SAW bersabda:

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

Artinya: “Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan dusta, maka Alloh tidak butuh dia meninggalkan makan dan minumnya.” (HR. Imam Al-Bukhori)

Ini menunjukkan bahwa tujuan puasa bukan hanya sekadar menahan lapar, tetapi juga memperbaiki akhlak dan kejujuran.

3. Menggunjing dan Menghina Orang Lain

Menggunjing (ghibah) termasuk dosa yang membahayakan puasa. Alloh SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ

Artinya: “Dan janganlah sebagian kalian menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kalian memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentu kalian merasa jijik.” (QS. Al-Hujurat Ayat 12)

Menggunjing orang lain di siang hari Ramadhan dapat membuat pahala puasa berkurang drastis, bahkan hilang sama sekali.

4. Melihat dan Mendengar Hal yang Tidak Baik

Mata, telinga, dan hati juga harus dijaga saat berpuasa. Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin, beliau berkata:

الصوم هو صوم الجوارح كلها عن الآثام

Artinya: “Puasa adalah puasanya seluruh anggota tubuh dari perbuatan dosa.”

Artinya, bukan hanya mulut yang harus dijaga, tetapi juga mata dari melihat yang haram, telinga dari mendengar ghibah, dan hati dari prasangka buruk.

5. Melihat dengan pandangan Syahwat

Secara bahasa, “nadzara” (نظر) berarti melihat, dan “bis syahawat” (بالشهوة) berarti dengan syahwat atau dengan dorongan nafsu. Dalam terminologi fikih, “nadzara bis syahawat” merujuk pada melihat sesuatu dengan perasaan hasrat seksual yang disengaja, yang bisa mempengaruhi kondisi batin seseorang.

Melihat dengan syahwat hukumnya haram dan wajib dijauhi walaupun tidak dalam keadaan berpuasa dari sisi menjauhi perbuatan maksiat, dan lebih ditekankan untuk dijauhi bagi orang yang berpuasa akan tetapi dari sisi merusak pahala puasa. Maka dengan demikian di saat puasa pun lebih wajib untuk meninggalkan semua perbuatan dosa.

Dengan demikian, puasa bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga menjaga diri dari hal-hal yang dapat menghilangkan pahalanya, seperti berkata kotor, berdusta, menggunjing, dan melihat dengan pandangan syahwat. Dengan menjaga lisan, hati, dan perbuatan, kita bisa mendapatkan puasa yang berkualitas dan diterima oleh Alloh SWT.

Semoga Alloh memberi kita kemudahan untuk menjalankan puasa dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Aamiin.

Semoga bermanfaat. Wallohu a’lam.