Bagaimana Cara Mengatasi Anak yang Rindu Rumah Saat Mondok? Simak Penjelasannya!

darulmaarif.net – Indramayu, 01 Oktober 2025 | 09.00 WIB

Bagi sebagian wali santri, menitipkan anak di pondok pesantren pada masa sekarang bukanlah perkara mudah. Di era serba digital, anak-anak terbiasa hidup dekat dengan orang tua, dengan fasilitas gawai, hiburan, dan suasana rumah yang penuh kenyamanan. Maka ketika mereka mulai mondok, terutama yang baru duduk di kelas 1–2, sering muncul rasa rindu rumah yang begitu kuat.

Tidak jarang anak menangis, merasa kesepian, bahkan meminta segera pulang ke rumah. Kondisi ini wajar, karena mereka sedang beralih dari zona nyaman keluarga menuju lingkungan baru yang serba teratur dan penuh disiplin.

Pertanyaannya, bagaimana cara orang tua menyikapi kerinduan itu tanpa melemahkan semangat anak untuk tetap bertahan dan berproses di pesantren?

Pahami Bahwa Rindu Rumah Itu Normal

Pertama-tama, orang tua perlu memahami bahwa anak rindu rumah di pesantren adalah hal yang wajar. Bahkan, ini pertanda anak memiliki ikatan emosional yang kuat dengan keluarga. Alih-alih memarahi, orang tua sebaiknya memberikan dukungan penuh. Katakan bahwa rasa kangen itu biasa, dan semua santri pernah mengalaminya di awal mondok.

Bangun Komunikasi yang Hangat

Meski di pesantren ada aturan kunjungan atau komunikasi tertentu, manfaatkan momen itu untuk memberikan energi positif. Jangan hanya menanyakan apakah anak rindu, tetapi berikan motivasi, cerita lucu, atau doa yang membuat anak merasa diperhatikan. Kalimat sederhana seperti “Ibu bangga sama kamu, terus semangat ya” bisa memberi dampak besar bagi psikologis anak.

Jangan Terlalu Sering Menjenguk atau Menelpon

Ini mungkin terdengar berat, tapi terlalu sering menjenguk justru bisa membuat anak semakin sulit beradaptasi. Anak akan merasa setiap kali sedih, orang tua pasti datang. Sebaiknya, ikuti aturan pesantren dan jaga komunikasi secukupnya. Dengan begitu, anak belajar mandiri dan perlahan-lahan terbiasa dengan lingkungan pesantren.

Bantu Anak Menemukan Teman Baru

Salah satu cara agar anak betah mondok adalah dengan memiliki teman dekat. Dorong anak untuk ikut kegiatan bersama, baik belajar, olahraga, maupun ekstrakurikuler. Teman sebaya akan menjadi penghibur sekaligus motivator ketika rasa rindu rumah datang.

Ingatkan Tujuan Besar Mondok

Sampaikan pada anak bahwa mondok bukan sekadar jauh dari rumah, tapi sebuah perjalanan mulia untuk menuntut ilmu agama. Ceritakan kisah para ulama yang juga berpisah dari keluarga demi belajar. Dengan begitu, anak akan memiliki sudut pandang baru bahwa mondok adalah bagian dari perjuangan, bukan hukuman.

Orang Tua Juga Harus Ikhlas

Sering kali, anak sulit betah karena orang tua belum benar-benar ikhlas melepas. Jika orang tua terlihat cemas atau terlalu khawatir, anak akan menangkap energi itu. Sebaliknya, tunjukkan sikap tegas namun penuh kasih, bahwa mondok adalah pilihan terbaik untuk masa depan mereka.

Rindu Itu Sementara, Ilmu untuk Selamanya

Mengatasi anak yang rindu rumah saat mondok memang butuh kesabaran dan strategi. Dengan komunikasi hangat, dukungan emosional, serta ketegasan orang tua, anak akan perlahan betah dan menikmati kehidupan pesantren. Ingatlah, rasa kangen rumah hanya sementara, tetapi ilmu dan akhlak yang mereka dapatkan akan menjadi bekal seumur hidup.

Jika orangtua ingin memberikan pendidikan agama yang berkualitas sekaligus membentuk kemandirian anak, Pondok Pesantren Darul Ma’arif Kaplongan Indramayu membuka pendaftaran santri baru. Saatnya titipkan anak Anda di tempat terbaik untuk tumbuh menjadi generasi Islami yang tangguh dan berprestasi!

Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Share:

More Posts