Pentingnya Literasi Digital Bagi Santri dan Pesantren

darulmaarif.net – Indramayu, 10 November 2022 | 10.00 WIB

Pondok pesantren menyumbang kontribusi besar bagi masyarakat dalam pendidikan karakter dan khazanah keagamaan. Pesantren menjadi satu-satunya institusi pendidikan yang masih menjaga ajaran para pendahulunya, salafus-shaleh. Sekalipun kiprahnya sebagai dinamisator pembangun karakter masyarakat, pesantren tidak hanya sebagai institusi pendidikan, melainkan juga institusi perjuangan, sosial, ekonomi, budaya, agama dan dakwah.

Kemajuan TIK (teknologi Informasi dan Komunikasi) di tengah masyarakat cyber-digital dan masyarakat informasi saat ini mulai menggeser peran pesantren. Terlebih, tidak sedikit konten-konten keislaman di media sosial yang belum sepenuhnya dapat dipertanggungjawabkan kebenaran dan sanad keilmuannya. Dampak buruk yang ditimbulkan dapat mengarah pada pola pikir santri yang cenderung berfikir negatif dan tidak arif. Santri dikhawatirkan terlampau berani meleburkan diri pada budaya modernitas yang berujung pada sikap relativistik-nihilistik untuk menjadi bagian kaum Liberalis di satu sisi, atau bersikap fatalistik-absolut seperti kaum Puritan disisi yang lain, sehingga dapat menyudutkan ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah yang dibawa kaum “sarungan” pesantren. Orang awam didoktrin dengan liberalisme dan purifikasi akidah yang dapat menggerus kearifan lokal masyarakat Indonesia.

Untuk menjawab tantangan zaman saat ini, kyai dan santri dapat berkontribusi dalam pembelaan siber terhadap ajaran Islam yang selaras dengan nilai-nilai pesantren dan kearifan lokal masyarakat. Peran yang dapat diambil adalah menggalakkan literasi digital yang bernada amar ma’ruf nahi munkar bir-rahmah wal-harishi (menyeru pada kebaikan dan meninggalkan keburukan dengan kasih sayang dan kelembutan hati). Literasi digital dapat memberikan pengaruh positif dalam keberhasilan pembelajaran, meningkatkan
kualitas pembelajaran, meningkatkan kinerja, dan ketercapaian usaha, yang dalam hal ini dakwah Islam yang rahmatan lil-alamin.

Demi menjaga dan merawat tradisi Ahlussunnah wal Jama’ah dari ancaman liberalisme dan terorisme, pondok pesantren Darul Ma’arif, Kaplongan-Indramayu membekali para santrinya dengan kegiatan literasi digital . Literasi digital bertujuan agar memberikan banyak pengaruh positif kepada para santri dalam berbagai bidang, terutama untuk memfilter informasi yang keliru dan membentengi tradisi Ahlussunnah wal Jama’ah dari gempuran konten-konten yang bertolak-belakang dari semangat kearifan lokal masyarakat Indonesia. Langkah yang dapat diambil yaitu mengakuisisi kearifan pengetahuan kyai dan santri yang selanjutnya dipublikasikan secara berkala melalui jejaring media sosial seperti instagram, facebook, website, dan channel YouTube Pontren Darul Ma’arif demi meneguhkan spiritual dan meluruskan ideologi yang keliru di masyarakat.

 “Ayo mondok, mondok itu keren. “Tertarik memondokkan anaknya di pesantren Darul Ma’arif, segera daftarkan putra dan putrinya. Ini link pendaftarannya: https://bit.ly/pendaftaranPPDM23-24