Rahasia Hubungan Intim Suami Istri Agar Mendapat Anak Laki-Laki Menurut Kitab Qurrotul ‘Uyun

darulmaarif.net – Indramayu, 05 Januari 2022 | 16.00 WIB

Dalam bahtera rumah tangga, Sebagian pasangan suami istri pasti mengidam-idamkan seorang anak laki-laki. Dalam mewujudkan impian tersebut, berbagai cara dan usaha yang ditempuh pasangan suami istri baik secara teori medis ataupun teori non-medis.

Berikut Ini beberapa Rahasia Hubungan Intim suami istri Agar Mendapat Anak Laki-Laki Menurut Kitab Qurrotul ‘Uyun:

  1. Membaca Doa

Syekh Muhammad at-Tahami Ibnu Madani di dalam Kitab Qurrotul ‘Uyun berkata:

مَنْ اَرَادَ اَنْ يُوْلَدُ لَهُ ذَكَرٌ فَلْيُسَمِّ حَمْلَ امْرَأَتِهِ بِاسْمِ مُحَمَّدِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ

Barangsiapa menginginkan untuk anak laki-laki, maka memberi nama ketika istrinya hamil, dengan nama Muhammad Shollallahu ‘alaihi wasallam.

Dalam penjelasan lain terdapat do’a sebagai berikut:

اللهم ان كنت خلقت خلقا فى بطن هذه المرأة فكوّنه ذكرا واسميه احمد بحق محمد صلى الله عليه وسلم رب لاتذرنى فردا وانت خير الوارثين.

“Ya Alloh, bila Engkau berkehendak menciptakan seorang makhlk di dalam perut wanita ini, maka jadikanlah anak laki-laki dan akan aku beri nama Ahmad, dengan bertawasul kepada Muhammad Shollallahu’alaihi wasallam, wahai Tuhanku jangan engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan engkaulah waris yang paling baik.” (Sa’adah Ad-Daroin, halaman 655).

Doa tersebut bisa dibaca sang suami sambil memegang perut istrinya.

  1. Mengatur Pola Hubungan Badan

Sang suami harus memperhatikan posisi badan saat hendak memasukkan dan melepas kemaluan.

وَقَالَ ابْنُ عَرْضُوْنَ : قَالَ صَاحِبُ (الْاِيْضَاحِ) : يَنْبَغِى اِذَا اَحَسَّ بِالْاِنْزَالِ اَنْ يَمِيْلَ عَلَى جَنْبِهِ الْاَيْمَنِ، وَكَذَلِكَ اِذَا انْتَزَعَ يَمِيْلَهِا اَيْضًا عَلَى جَنْبِهَا الْاَيْمَنِ، فَإِنَّ الْوَلَدَ يَنْعَقِدُ ذَكَرًا اِنْ شَاءَ اللّٰهُ تَعَالَى.

Imam Ibnu ‘Ardhun berkata; pengarang iktab Al-Idloh menjelaskan, ketika suami merasa akan ejakulasi, hendaknya dia miring ke arah lambung sebelah kanan. Begitu pula ketika ia ingin melepas kemaluan, hendaknya memiringkan istri ke arah lambungnya sebelah kanan. Insyaallah anaknya akan menjadi laki-laki.

وَقَالَ ابْنُ عَرْضُوْنَ : قَالَ صَاحِبُ (الْاِيْضَاحِ) : يَنْبَغِى اِذَا اَحَسَّ بِالْاِنْزَالِ اَنْ يَمِيْلَ عَلَى جَنْبِهِ الْاَيْمَنِ، وَكَذَلِكَ اِذَا انْتَزَعَ يَمِيْلَهِا اَيْضًا عَلَى جَنْبِهَا الْاَيْمَنِ، فَإِنَّ الْوَلَدَ يَنْعَقِدُ ذَكَرًا اِنْ شَاءَ اللّٰهُ تَعَالَى. اِنْتَهَى

Dan Ibnu ‘Ardhun berkata: “Teman pengarang kitab Al-Idloh berkata: semestinya apabila merasakan dengan menjatukan sepermanya untuk memiringkan atas lambungnya yang kanan dan seperti itu apabila ingin mencabut dzakarnya, maka miringkanlah juga istrinya atas lambungnya yang kanan, maka sesungguhnya anak yang akan menghasilkan laki-laki, jika Allah Ta’ala menginginkan. Sebagaimana penjelasan yang telah lewat”

  1. Perhatikan Posisi Tidur Istri

Dalam kitab Qurrotul ‘Uyun juga dijelaskan beberapa Nadzom yang mengatur Posisi tidur sang istri setelah selesai bersetubuh agar mendapatkan anak laki-laki.

وَاِذَا اَرَادَ تَكْوِيْنَ الْوَلَدِ ذَكَرًا فَلْيَأْمُرْهَا بِالنَّوْمِ عَلَى شِقِّهَا الْاَيْمَنِ عِنْدَ فَرَاغِهِ وَالْاُنْثَى بِلْعَكْسِ

Jika suami ingin memiliki anak laki-laki, hendaknya ia meminta istrinya agar tidur miring ke kanan setelah selesai bersetubuh. Jika ingin anak perempuan, hendaklah miring ke kiri.

قَالَ فِى (النَّصِيْحَةِ) : وَاِذَا اَرَادَ تَكْوِيْنَ الْوَلَدِ ذَكَرًا فَلْيَأْمُرْهَا بِالنَّوْمِ عَلَى شِقِّهَا الْاَيْمَنِ عِنْدَ فَرَاغِهِ وَالْاُنْثَى بِلْعَكْسِ وَلِلْبَطَالَةِ بِنَوْمِهَا مُسْتَلْقِيَةً عَلَى ظَهْرِهَا. وَنَحْوِهِ

Dikatakan dalam kitab An-Nasihah dikatakan: “Dan apabila suami ingin menetapkan anak terlahir laki-laki, maka perintahlah istrinya dengan tidur atas miring kanan ketika selesai melakukan jima’, dan apabila ingin menetapkan anak terlahir perempuan dengan tidur sebaliknya. Dan karena keberanian dengan tidurnya yang berbaring atas penampilannya. Dan sebagainya.”

Demikian Tips Hubungan Badan Suami Istri Agar Mendapat Anak Laki-Laki menurut kitab Qurrotul ‘Uyun.

Semoga bermanfaat. Wallohu a’lam.