darulmaarif.net – Indramayu, 19 November 2022 | 10.00 WIB

Dalam khazanah Islam, kepopuleran sosok Nabi Khidzir hampir sama dengan kemisteriusan para wali Allah dan kisah-kisah karomahnya. Nabi Khidzir adalah seseorang misterius yang telah diceritakan dalam Al Qur’an Surat Al Kahfi ayat 60-82. Dalam surat tersebut, dikisahkan pertemuan Nabi Musa dengan seseorang yang dikatakan bernama Khidzir.
Nabi Khidzir, meski tidak termasuk dalam daftar 25 Nabi dan Rosul adalah Nabi yang wajib diimani umay Islam. Bahkan, di kalangan para Ulama terdapat perdebatan mengenai status dari kenabiannya. Sebagian ulama ada yang mengatakan bahwa beliau adalah seorang wali Allah SWT, sebagian lagi mengatakan bahwa beliau merupakan seorang nabi. Dalam sebuah kutipan keterangan, Syekh Syuaib al-Arnauth, Ulama dan Ahli Hadits asal Damaskus, mengatakan (hal 4):
وكان بعض أكابر العلماء يقول: أول عقد يحل من الزندقة اعتقاد كون الخضر نبياً، لأن الزنادقة يتذرعون بكونه غير نبي إلى أن الولي أفضل من النبي، كما قال قائلهم: مقام النبوة في برزخ..فويق الرسول ودون الولي
Sebagian ulama besar mengatakan, ‘Ikatan pertama yang dirusak oleh orang zindiq (munafik) adalah status Khidzir sebagai nabi. Karena orang munafik memanfaatkan status Khidzir ‘bukan nabi’ untuk beralasan bahwa wali lebih afdhol daripada nabi. Sebagaimana mereka mengatakan’. Seperti kita ketahui, meski yang wajib diimani hanyalah 25 Nabi, namun jumlah nabi sebenarnya tidak hanya 25 saja, melainkan ada banyak.
Ditulis oleh Syekh Mahfudz Tremas (w. 1.338 H), kitab ‘Inayatul Muftaqir fi Ma Yata’allaq Bisayyidina Al-Khadzir, yang mengulas secara khusus tentang sosok Nabi Khidzir/Khadzir A.s. Kitab ini akan menjawab beberapa pertanyaan yang sering diulang oleh umat Islam dimanapun, tentang sosok Nabi Khidzir, dengan dalil syar’i dan rasional, yang tertib, runtut, dan sangat meyakinkan.
Siapa Nama Asli Nabi Khidzir?
Tentang siapa ayah Nabi Khadzir, ulama banyak berbeda pendapat. Syekh Mahfudz merincinya hingga 10 versi. Ada yang menyebut Nabi Khazdir adalah putra Nabi Adam, cucu Nabi Adam (dari Qabil), canggah Nabi Ishaq, keturunan Nabi Harun, keturunan umat Nabi Ibrahim, atau bahkan ada berpendapat cucu Fir’aun Ramses II (dari anak perempuan).

Pendapat masyhur di kalangan Ulama, nama asli Nabi Khidzir adalah Balya bin Malkan bin Faligh bin Syalikh bin Amir bin Arfakhsyad bin Sam bin Nabi Nuh as. Artinya, beliau keturunan Nabi Nuh yang ke-7. Ini pendapat yang bersumber dari Wahb Ibnu Munabbih.
Khidzir disebut Khidzir karena beliau diceritakan pernah duduk di atas rumput putih (kering) yang langsung berubah hijau (subur dan hidup) seketika. Dalam bahasa Arab, hijau adalah khadzra’ (خَضْرَاء). Disebutlah beliau sebagai خضر (yang hijau). Khidzir kemudian menjadi laqab (julukan) untuk Balya bin Malkan. Meski banyak versi soal nama, Ulama menyepakati kunyah Khidzir adalah Abul ‘Abbas.
Dalam bentuk nadzom, Syaikh Nawawi Banten dalam Kitab Nurudz Dzolam mengutip pendapat ulama’ Arif Billah (arifin): siapa saja yang mengetahui nama Nabi Khidzir (Balya), nama ayahnya (Malkan), kunyah (Abul Abbas) dan laqobnya (Khidzir/Khadzir), dia akan masuk surga. Syaikh Nawawi juga menyebut nama Nabi Khidzir sebagai Balya bin Malkan (hlm: 2)
Khidzir Nabi atau Waliyullah?
Dalam banyak pendapat, ulama sepakat, Khidzir adalah seorang Nabi. Beliau langsung menerima wahyu dari Alloh Swt. Buktinya, saat bersama Nabi Musa dan melakukan hal aneh (membunuh dan merusak), ia menjawab:
وَمَا فَعَلْتُهُ عَنْ أَمْرِي ۚ ذَٰلِكَ تَأْوِيلُ مَا لَمْ تَسْطِع عَّلَيْهِ صَبْرًا
Artinya:
“Dan bukanlah aku melakukannya itu menurut kemauanku sendiri. Demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya”. (QS. Al-Kahfi: 82).
Bila Khidzir bukan seorang Nabi, tentu saja ia tidak akan lebih tahu daripada Musa as. yang seorang Nabi dan Rasul, kalimullah.
Seperti dinyatakan oleh Abu Hayyan dalam tafsirnya, Khidzir sebagai Nabi adalah pendapat yang masyhur. Khidzir adalah Nabi yang diberi anugerah oleh Allah Swt. tentang ilmu-ilmu batin (بواطن) sehingga mendapatkan perintah untuk mendekati Nabi Musa dengan ilmu hikmah dari hal-hal yang tampak (lahiriah). Meski begitu, ada segolongan ulama’ sufi yang menyebut Khidzir sebagai wali saja.
Bila memang Nabi, apakah Khidzir juga seorang Rasul? Ibnu Munabbih menjawab: dia adalah Nabi yang diutus untuk Bani Isra’il, datang sebagai pembaharu Islam di masa Nabi Musa A.s. (hlm: 4).

Itulah sedikit kisah Nabi Khidzir, dari perdebatan tentang namanya dan status kenabiannya. Ingin lebih tau tentang kisah Nabi Khidzir selengkapnya, tentang usia Nabi Khidzir, bagaimana perjalanan hidup Nabi Khidzir setelah Nabi Muhammad SAW, bisa dibaca dalam kitab ‘Inayatul Muftaqir fi Ma Yata’allaq Bisayyidina Al-Khadzir karya Syekh Mahfudz Tremas.
Semoga bermanfaat. Wallohu a’lam.