Komunitas Ustadz Ustadzah Kabupaten Indramayu Dukung Deklarasi Gus Muhaimin Calon Presiden RI 2024-2029

darulmaarif.net – Indramayu, 27 Juni 2023 | 11.00 WIB

Komunitas Ustadz Ustadzah Kabupaten Indramayu Dukung Deklarasi Penuh Abdul Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Gus Imin maju sebagai calon Presiden RI 2024-2029.

Deklarasi tersebut digelar di Jl. Ragasakti No. 130, Setianegara, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Desa Wisata Woodland Kuningan, Selasa (27/06/2023).

Koordinator Komunitas Ustadz Ustadzah Kabupaten Indramayu telah memiliki komitmen yang kuat dalam upaya memajukan para kader-kader militan agama yang tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa berlandaskan Pancasila dan NKRI. Semangat ini tentunya tak akan dapat diraih tanpa perjuangan menegakkan itu semua, jika tidak memiliki seorang stakeholder kuat yang mempunyai visi yang sesuai dengan perjuangan kami. Gus Muhaimin memiliki tujuan yang kami yakini sesuai dengan cita-cita kami bersama.

“Langkah konkret yang telah diambil oleh Gus Muhaimin dalam kontestasi politik Indonesia terutama di bidang keagamaan dan kepesantrenan tidak dipertanyakan lagi kiprahnya,” kata Ustadz Alwy, ketua komunitas Ustadz Ustadzah dalam sambutannya.

“Kami komunitas Ustadz Ustadzah mendukung sepenuh hati Gus Muhaimin untuk tetap melanjutkan perjuangan dalam mensejahterakan masyarakat khususnya hak-hak santri dan pesantren, kami percaya Gus Muhaimin ini sosok pemimpin yang bijak memimpin Indonesia, mampu menyatukan umat, simbol pemersatu bangsa, Bismillah bersama Gus Muhaimin Santri berdaulat dan Sejahtera,” ucap Ustadz Alwy lagi.

Lanjutnya, Komunitas Ustadz Ustadzah melihat Gus Muhaimin memiliki kemampuan dalam memimpin yang tidak diragukan lagi serta rekam jejak sangat jelas.

“Kami lihat beliau itu sosok yang sangat sopan, santri tulen, cucu Kyai besar, bermoral, religius dan gagah sebagai Panglima Santri, maka dari itu sudah sepantasnya Indonesia dipimpin oleh Pemimpin sepertinya.” Tambah Ustadz Alwy di hadapan Komunitas Ustadz Ustadzah Kabupaten Indramayu di Desa Wisata Woodland Kuningan siang ini.

Di banyak kesempatan saat beliau berkunjung ke berbagai pesantren, Gus Muhaimin senantiasa mendorong agar santri, Ustadz Ustadzah tidak lengah menjadi bagian bangsa Indonesia dalam menjaga kesucian hati dan akhlak, berpegang teguh pada akidah, nilai, dan ajaran Islam rahmatan lil ‘aalamiin serta budaya adiluhung Bangsa Indonesia.

Lebih lanjut, bagi kami santri tidak semuanya adalah sosok yang mondok di pesantren dalam waktu tertentu. Label santri disebutnya bisa saja disematkan kepada siapapun selama dia mencintai ‘Ulama, Kyai, dan mau menjalankan tradisi ahlissunnah wal jamaah. Yang cinta ‘Ulama, cinta Kyai, melaksanakan ajaran Aswaja minimal mauludan, insya Alloh bisa kita sebut santri.

Beliau adalah tokoh yang memulai perjalanan karir politiknya dari langkah-langkah kecil, menjajaki setiap tahapan demi tahapan sampai menjadi pimpinan di DPR sekarang ini. “Beliau sangat kaya wawasan politik kebangsaan dengan sarat pengalaman dan keilmuan serta rasa menjadi bagian dari setiap tangga perjalanannya menjadi pemimpin. Itu yang membuat beliau mau mendengarkan dan memahami setiap aspek jenjang masyarakat yang membutuhkan bantuannya.” Testimoni dari Ust. Ade Reza Muhammad, L.c yang punya kedekatan secara personal dengan Gus Muhaimin.

Beliau juga mengajak kaum santri untuk terus tumbuh menjadi generasi membanggakan untuk masa depan Indonesia. Tubuh, tenaga dan buah karya para santri, harus diabdikan khusus untuk Indonesia.

Dalam kontestasi hajat politik kebangsaan, PKB harus terus mengambil peran sentral di parlemen. Oleh sebab, jika kita lengah, pos-pos strategis pemerintahan akan terancam diduduki oleh orang yang tidak baik, bahkan bisa jadi sangat kontra dengan semangat persatuan dan kesatuan bangsa.

“Bersama komunitas Ustadz Ustadzah Kabupaten Indramayu, kami mengajak segenap masyarakat, santri, para Ustadz ustadzah serta Kyai dan Nyai untuk bergerak dan berkiprah. Karenanya, memperjuangkan Gus Muhaimin ini merupakan bagian dari memperjuangkan Mbah Hasyim Asy’ari dan Nahdlatul Ulama.” Tutup Ustadz Alwy dalam sambutannya.