Keistimewaan Malam Lailatul Qodar, Malam yang Agung

darulmaarif.net – Indramayu, 30 Maret 2024 | 22.00 WIB

Salah satu keistimewaan yang terdapat pada bulan Ramadhan terdapat satu malam yang paling ditunggu-tunggu oleh umat Islam di seluruh dunia, yaitu Lailatul Qodar.

Banyak ayat didalam Al-Qur’an yang menceritakan tentang barokahnya malam ini, dimana pada malam ini diturunkan Al-Qur’an. Banyak diantara orang menunggu kedatangan Lailat Qodar dalam sepuluh hari terakhir.

Dalam Al-Quran, penamaan Lailatul Qadar ini secara khusus disebutkan dalam Surat Al-Qodr.

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (١) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (٢) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (٣) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (٤) سَلَام هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (٥)

Artinya: “Sesungguhnya kami Telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan ( mLailatul Qodr) 2. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? 3. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. 4. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. 5. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbitnya fajar”. (QS. Al-Qodr Ayat 1-5)

Tafsir Surat Al-Qodr begitu signifikan menceritakan mengenai peristiwa malam tersebut ialah surat Al-Qodr yang berisi 5 ayat. Surat Al-Qodr adalah surat ke 97 menurut susunannya di dalam Mushaf Al-Qur’an.

Surat Al-Qodr ini turun selepas Baginda Nabi Muhammad Saw hijrah ke Madinah. Dalam membicarakan penafsiran ayat, amatlah bijak jika kita mengambil penafsiran yang diambil dari Tafsir Jalalain: Kesimpulannya bahwa malam Al-Qadar itu secara sejarahnya di turunkan Al-Qur’an dari Lauhul Mahfuz ke langit dunia. Kemuliaan malam tersebut telah dikabarkan kepada Rosululloh Saw. Bulan itu dikatakan satu bulan dengan barakah seperti 1000 bulan.

Di malam tersebut para malaikat-malaikat dan Jibril turun ke bumi dan memohon Allah mengabulkan doa’-do’a hamba-Nya. Kemuliaan malam tersebut berakhir dengan terbitnya fajar shodiq.

Penafsiran yang lebih terperinci sedikit mengenai ayat pertama surah Al-Qadar ini dapat kita lihat dari Tafsir Imam Ibnu Katsir: “Alloh Swt telah mengabarkan sesungguhnya Ia telah menurunkan Al-Qur’an pada malam Lailatul Qodar. Dimana Alloh berfirman, “Sesungguhnya kami turunkannya di malam yang barakah”. Inilah yang kemudian dikenal sebagai malam Al-Qodar yang berada didalam bulan Ramadhan sebagaimana firman-Nya,” Pada bulan Ramadhan yang diturunkan didalamnya Al-Qur’an”. Imam Ibnu ‘Abbas R.A berkata bahwa Alloh Swt telah menurunkan Al-Qur’an keseluruhannya (secara total) dari Lauhul Mahfudz ke Baitul ‘Izzah dari langit dunia kemudian ia diturunkan secara berpisah dan berperingkat selama 23 tahun keatas Nabi Saw, kemudian firman Alloh beliau memuliakan Lailatul Qodar dimana Alloh Swt telah mengizinkan penurunan Al-Qur’an.

Lailatul Qodar begitu istimewa karena pada malam tersebut merupakan malam yang agung derajatnya. Disebut agung adalah karana beberapa sebab berikut:

Sebab pertama, karena pada malam ini Alloh Swt menurunkan Al-Qur’an secara keseluruhan di Baitul ‘Izzah di langit dunia sebelum diturunkan secara berangsur-angsur. Hal ini sebagaimana di sebutkan dalam Q.S Al Baqarah Ayat 185, “bulan Ramadhan yang telah diturunkan didalamnya Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia”, kemudian merujuk pada QS. Al-Qodr Ayat 1, “Dan kami telah turunkan Al-Qur’an pada malam Lailatul Qodar”. Bahkan Alloh Swt menyebutnya “malam barokah” sebagaimana dalam QS. A-Dukhon Ayat 3 “Kami telah turunkan al-Qur’an pada malam barokah”.

Sebab Kedua, karena pada malam ini merupakan malam yang lebih utama dari seribu bulan, makna seribu adalah ibarat dari keagungan bulan ini dengan maksud “mubalaghoh” sedangkan bilangan tidak bermafhum, dan menurut qoul yang mu’tamad makna seribu adalah makna hakiki. Dengan demikian, malam lailatul qodar adalah malam yang lebih utama dari seribu bulan yang tidak ada didalamnya lailatul qodar.

Sebab Ketiga, karena malam lailatul qodar merupakan malam turunnya Malaikat dan Ruh, QS. Al-Qodr Ayat 4, disebut Ruh adalah Malaikat Jibril A.s, dan menurut qoul yang lain adalah malaikat yng hanya tampak pada malam tersebut.

Sebab Keempat, karena malam ini adalah malam “salam”, QS.al Qodr: 5. Disebut salam adalah karena setan tiada mampu membuat kerusuhan pada malam ini, hingga malam ini dipenuhi kebaikan hingga terbitnya fajar.

Semoga dengan keberkahan bulan Ramadhan dan kesungguhan kita dalam menjalankan ibadah puasa beserta berbagai amalan mulia di bulan Ramadhan dapat mengantarkan kita menjumpai malam Lailatul Qodar. Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.

Semoga bermanfaat. Wallohu a’lam.