darulmaarif.net – Indramayu, 04 November 2022 | 09.00 WIB
Pesantren merupakan tempat yang tepat untuk membekali para santri dalam belajar dan mendalami ilmu agama Islam. Selama 24 jam santri dibimbing oleh pengajar yang biasa disebut stadz/ustadzah dan kyai/nyai.
Perlu diketahui bersama, bahwa di era globalisasi sekarang ini, ketika pergaulan semakin bebas dan akses informasi tanpa batas membuat segalanya serba mudah didapatkan. Tidak menutup kemungkinan bahwa banyak terjadi kekhawatiran orangtua melihat perkembangan anak-anaknya dalam belajar dan bergaul.
Saat orangtua sulit mengendalikan anak-anaknya karena kesibukan kerja, atau karena tak mampu mendidik secara langsung karena keterbatasan ilmu agama yang dimiliki orangtua, banyak yang memilih menitipkan anak-anaknya di pondok pesantren. Ada beberapa alasan mengapa orangtua memilih pesantren sebagai tempat yang layak untuk mendidik anak-anaknya. Simak artikel ini untuk mengetahui jawabannya.
- Membuat Orang Tua Merasa Aman
Dengan menitipkan anak-anaknya di pondok pesantren, orangtua merasa aman. Karena dengan menitipkan anak-anaknya di pesantren, orangtua tidak lagi pusing memikirkan pergaulan anak-anaknya. Anak-anaknya akan dibimbing 24 jam oleh ustadz/ustadzah dan juga Kyai) Nyai. Disamping itu juga, orangtua merasa lebih tenang dalam bekerja mencari nafkah.
- Memperdalam Ilmu Agama
Ini alasan yang tepat sekali. Di pondok pesantren, para santri akan dibimbing dan diajarkan ilmu agama yang lebih dalam. Karena para tenaga pendidik di pesantren merupakan orang-orang pilihan yang sudah dibekali ilmu agama yang matang dalam mengemban amanat agama sebagai bagian dari tugas dakwah penerus para ‘Ulama.
- Belajar Kitab Kuning, Tahfidz, Bahasa Arab dan Bahasa Inggris
Nilai plus yang dimiliki pondok pesantren dibanding pendidikan formal pada umumnya adalah pelajaran Kitab kuning, tahfidz, bahasa Arab dan Inggris. Kitab turots atau yang akrab disebut Kitab kuning merupakan warisan kekayaan intelektual para ‘Ulama Salaf dalam metode pengajaran di pondok pesantren. Selain dari Kitab kuning, di beberapa pesantren seperti Pondok Pesantren Darul Ma’arif Kaplongan ada juga program tahfidzul Qur’an bagi yang ingin hafal Qur’an, juga program bahasa Arab dan Inggris yang tentunya menjadi bekal bagi para santri agar mampu menguasai bahasa-bahasa asing guna menghadapi tantangan globalisasi.
- Tempat Suasana Yang Islami
Di pondok pesantren, kita akan menemui suasana yang Islami. Ini terbukti dari bagaimana para santri diajarkan untuk memakai busana yang sopan, rapi dan tentunya menutup aurat. Santri putra memakain kain sarung, kemeja dan kopiah. Santri putri memakai kerudung panjang dan gamis, atau kain sarung dan kemeja panjang. Tak hanya busana, para santri juga diajarkan untuk berakhlakul karimah, sopan dalam bertutur kata santun dalam berperilaku baik kepada teman sebaya, orang yang lebih tua, kepada guru dan juga orangtua. Suasana pondok pesantren yang Islami membuat orangtua atau tamu yang berkunjung ke pondok pesantren terasa nyaman dan enak dipandang.
- Ibadah Lebih Tertata Dan Teratur
Dengan mesantren, ibadah lebih tertata dan teratur. Dalam 24 jam santri akan dibimbing dan dibiasakan untuk mengerjakan ibadah-ibadah, baik itu ibadah wajib seperti sholat lima waktu, ngaji al-Qur’an maupun ibadah-ibadah sunnah seperti sholat Tahajjud dan Dhuha. Selain itu, masih banyak lagi.
- Dibimbing Oleh Ahli Ilmu Agama
Berbeda dengan pendidikan sekolah formal, di pondok pesantren akan dibimbing oleh guru agama yang mumpuni dibidang agama. Karena di pondok pesantren, semua guru-gurunya merupakan lulusan pesantren yang punya sanad yang muttashil sampai kepada Nabi Muhammad Saw. Jadi, tidak diragukan lagi bahwa guru-guru pesantren tidak hanya bertanggung jawab mentrafsfer ilmu agama, tetapi lebih jauh lagi mereka adalah orang-orang yang siap bertanggung jawab pada Alloh di hari kiamat nanti.
- Melatih Mental Kemandirian
Selain dibekali ilmu agama, para santri juga diajarkan untuk belajar mandiri. Jika di rumah anak-anak masih dimanjakan orangtuanya, di pesantren para santri dididik untuk belajar mandiri agar kelak jika sudah keluar dari pesantren tidak lagi mudah bergantung pada orangtuanya. Sudah siap mental untuk menjadi pemimpin yang siap terjun di masyarakat.
- Terhindar Dari Efek Negatif Pergaulan Bebas
Dampak buruk globalisasi saat ini membuat keadaan semakin ironis. Pasalnya, pergaulan bebas mudah ditemui diluar pondok pesantren. Untuk itu, pondok pesantren selain membekali para santri belajar ilmu agama, mereka juga terhindar dari dampak pergaulan bebas yang marak terjadi diluar pondok pesantren. Para santri diawasi langsung secara ketat oleh ustadz/ustadzah selama 24 jam. Ini merupakan nilai-nilai pendidikan karakter budi pekerti yang baik yang diajarkan oleh pondok pesantren.
- Mencetak Generasi Muslim Yang Sholeh dan Solehah
Orangtua mana yang tidak ingin memiliki anak yang soleh dan solehah? Berbakti kepada orangtua, mendoakan orangtua, menginternalisasi syariat agama Islam dalam kehidupan sehari-hari. Di pondok pesantren, para santri dididik agar menjadi generasi muslim yang soleh dan solehah. Menjadi anak yang soleh dan solehah tentu merupakan harapan semua orangtua.
Itulah 9 ulasan mengapa harus mesantren, yang saat ini bukan saja layak dijadikan pertimbangan untuk menitipkan anak-anaknya, tetapi juga kebutuhan bagi orangtua agar anak-anaknya tumbuh dan berkembang menjadi generasi muslim yang baik di masa yang akan datang.
“Ayo mondok, mondok itu keren.” Tertarik memondokkan anaknya di pondok pesantren Darul Ma’arif, segera daftarkan putra dan putrinya. Ini link pendaftarannya: https://bit.ly/pendaftaranPPDM23-24